Rame, Warga Singapura Penuh Sesak di Mall dan Orchad Road di Akhir Pekan, Di MRT Tak Ada Jaga Jarak

Keramaian terlihat di mall atau pusat perbelanjaan di kawasan Orchard Road Singapura pada Sabtu (19/12/2020) malam

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
mothership.sg
Foto kerumunan di kawasan pusat perbelanjaan Orchard Roads Singapura dan suasana di dalam MRT yang penuh sesak, Sabtu (19/12/2020) 

SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Warga Singapura terlihat penuh sesak di sejumlah mall pada akhir pekan Sabtu (19/12/2020).

Keramaian terlihat di mall atau pusat perbelanjaan di kawasan Orchard Road Singapura pada Sabtu (19/12/2020) malam.

Keramaian di Orchard Road diketahui dari beberapa postingan warga Singapura seperti dikutip dari Mothership.sg.

Belum diketahui penyebab warga Singapura tumpah ruah ke pusat-pusat perbelanjaan.

Diduga karena berdekatan dengan akhir tahun dan perayaan natal.

Baca juga: Awalnya Cuma Iseng, Pria Singapura Ini Tak Menyangka Kotak PS5 yang Didapat di Tong Sampah Laku S$30

Baca juga: Inter Milan Menang, Antonio Conte: Saya Tahu Pemain Kelelahan, Tapi Belum Saatnya Istirahat

Bisa juga diduga karena warga mulai bosan terus-terusan berada di rumah, sehingga ada yang hanya ingin keluar.

Namun, kondisi itu justru meransang tumbuhnya perekonomian sebelum akhir tahun.

Kerumunan di Orchard Road berupa foto dan video ramai yang di media sosial.

Foto dan video itu menunjukkan kerumunan orang di tempat-tempat populer seperti jalur perbelanjaan Orchard Road dan di tempat-tempat populer seperti VivoCity.

Kereta MRT juga terlihat penuh dengan penumpang dengan jarak sosial yang sangat rapat.

Berikut beberapa postingan warga Singapura di media sosial seperti dikutip dari mothership.sg terkait kejadian Sabtu, 19 Desember 2020.

Kerumunan di VivoCity terlihat banyaknya pembeli antre di mall:

Suasana di dalam MRT Singapura pada Sabtu (19/12/2020) lalu:

Peningkatan penjualan eceran

Mengutip Mothership.sg melansir laporan The Straits Times, staf ritel di Bugis Junction mengatakan penjualan mereka mengalami peningkatan di akhir pekan, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung.

Keramaian pengunjung dirasakan penjual dalam dua pekan terakhir.

Karena keramaian yang terjadi, sulit bagi pembeli untuk tetap terpisah lebih dari 1 meter untuk menjaga jarak di beberapa area.

Kepada ST, sejumlah pembeli  yang datang ke keramaian sebenarnya mengaku ragu untuk datang.

Namun,  beberapa menyebutkan mereka langsung pulang setelah menyaksikan secara langsung jumlah orang yang keluar dan keramaian yang ia dapatkan.

Untuk mengingatkan pelanggan mal agar memperhatikan kesehatan mereka di tengah pandemi yang sedang berlangsung, ST melaporkan pengumuman rutin diputar meminta buffer jarak yang aman untuk dipertahankan di tempat-tempat seperti VivoCity dan Bugis Junction.

Pemerintah Singapura telah mengeluarkan peringatan agar tidak over dalam perayaan yang akan datang.

Pemerintah mengimbau kepada warga untuk tetap hati-hati menjelang dibukanya fase 3 Singapura pada 28 Desember 2020.

Pihak berwenang mengatakan petugas akan dikerahkan untuk mengingatkan orang untuk tetap menjaga jarak aman.

Pemeriksaan dan penegakan hukum akan tetap diberlakukan dan akan ditingkatkan pada periode akhir tahun ini.

Menteri Pendidikan Lawrence Wong juga mengatakan pada 14 Desember bahwa ada kekhawatiran "akan ada sekelompok orang yang lengah pada situasi ini".

Perdana Menteri Lee Hsien Loong juga mengatakan ini "sama sekali bukan waktu untuk bersantai" atau membayangkan "bahwa masalah ( pandemi) telah hilang".

Singapura akan memberlakukan aturan baru mulai 28 Desember, yang disebut Fase 3, dimana pemerintah mengijinkan pertemuan lebih besar hingga delapan orang dan batas kapasitas yang diperluas di tempat umum juga akan diizinkan. (*)

sumber: mothership.sg

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved