Rencana Singapura Buka Pintu Masuk untuk Wisman 2021, Bagaimana Persiapan Kepri?

Buralimar bilang, pihaknya dapat kabar awal Februari 2021 sebelum perayaan Imlek, Singapura dibuka untuk pariwisata

Editor: Dewi Haryati
www.visitsingapore.com
Ilustrasi wisata di Singapura. Pemerintah Provinsi Kepri mendapat kabar soal rencana Singapura buka pintu masuk untuk Wisman pada 2021 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kabar baik bagi Anda yang sudah menunggu lama, kapan bisa masuk ke Singapura.

Diketahui, akibat pandemi Covid-19, Singapura memperketat akses masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) ke negaranya.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Kabar terbaru, negeri Singa itu rencananya akan membuka pintu masuk bagi WNA ke negaranya, termasuk untuk pariwisata.

Namun tidak pada Desember 2020 ini.

Kabarnya, pembukaan pintu masuk itu akan dilakukan pada awal Februari 2021.

Bagaimana persiapan Kepri menyambut kabar ini?

Tak tinggal diam, ada dua pelabuhan di Kepri yang disiapkan untuk merealisasikan rencana itu.

Batam termasuk. Di Batam, rencana lokasinya di Pelabuhan Nongsa, sedangkan di Bintan, Pelabuhan Lagoi.

Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Kepri Buralimar mengungkapkan, dua pelabuhan akan dibuka untuk merealisasikan rencana itu.

Seperti diketahui sejak akhir Oktober 2020 lalu Pemerintah Singapura dan Indonesia menyepakati membuka jalur perbatasan.

Pembukaan jalur perbatasan itu diistilahkan dengan reciprocal green lane (jalur hijau timbal balik atau RGL).

Mereka yang akan melintas batas kedua negara, baik jalur udara dan laut, masih terbatas untuk keperluan bisnis dan Pejabat resmi penting antar kedua negara.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bintan Buralimar mengatakan bahwa jika tidak ada halangan awal Februari 2021 sebelum Hari Raya Imlek, pintu Singapura untuk rute tujuan Kawasan Wisata Lagoi sudah bisa kembali dibuka.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bintan Buralimar mengatakan bahwa jika tidak ada halangan awal Februari 2021 sebelum Hari Raya Imlek, pintu Singapura untuk rute tujuan Kawasan Wisata Lagoi sudah bisa kembali dibuka. (ISTIMEWA)

Titik pertama lewat jalur laut, melalui Terminal Ferry (pelabuhan) Tanah Merah Singapura menuju Terminal Ferry Batam Center, maupun sebaliknya.

Pintu masuk kedua yaitu Soekarno-Hatta International Airport menuju Changi International Airport, maupun sebaliknya.

"Kami dapat kabar bahwa awal Februari sebelum perayaan Imlek, Singapura dibuka untuk pariwisata juga.

Hanya saja, lanjutnya, akan ada Pelabuhan khusus yang ditentukan. Jadi tak seluruh Pelabuhan bisa digunakan. Yakni di Nongsa Pura Ferry Terminal dan di Bintan adalah Lagoi. Karena mungkin Pelabuhannya ekslusif," ungkap Buralimar, Senin (21/12/2020).

Buralimar sebelumnya menyebutkan, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat maupun pihak pengelola wisata itu sendiri.

Sejauh ini upaya birokrasi seperti menyurati secara tertulis terus dilakukan. Di samping itu, Kawasan Wisata Lagoi juga sejak jauh hari sudah mempersiapkan tatanan adaptasi kebiasaan baru dengan sangat baik.

Baca juga: Rame, Warga Singapura Penuh Sesak di Mall dan Orchad Road di Akhir Pekan, Di MRT Tak Ada Jaga Jarak

Baca juga: Awalnya Cuma Iseng, Pria Singapura Ini Tak Menyangka Kotak PS5 yang Didapat di Tong Sampah Laku S$30

PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR JODOH - Pedagang pakaian di Pasar Jodoh, Batam, Rabu, (14/10/2020). Sejumlah warga berharap, kebijakan Indonesia dan Singapura membuka pintu masuk bagi WNA pada 26 Oktober 2020 berdampak pada perekonomian Batam.
PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR JODOH - Pedagang pakaian di Pasar Jodoh, Batam, Rabu, (14/10/2020). Sejumlah warga berharap, kebijakan Indonesia dan Singapura membuka pintu masuk bagi WNA pada 26 Oktober 2020 berdampak pada perekonomian Batam. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

"Kami upayakan semaksimal mungkin. Pariwisata kita tidak mati, hanya vacum sebab kondisi.

Secepat mungkin akan kami dorong terus agar Singapura mau membuka diri.

Paling lambat menjelang Imlek awal Februari nanti. Kunjungi langsung dan lihat sendiri.

Lagoi sudah siap, lagoi sudah sangat siap. Prokes di sana luar biasa, bahkan seluruh karyawannya di swab setiap bulan hampir dua kali. Sertifikat CHSE juga sudah mereka dapat," kata Buralimar.

Sudah 4 Warga Singapura Masuk Batam

Sebelumnya diberitakan, sejauh ini sudah ada 4 warga negara Singapura masuk ke Batam untuk urusan bisnis melalui Travel Corridor Arrangement (TCA) atau Reciprocal Green Lane (RGL).

"Urusan bisnis. Kalau untuk urusan lainnya saya belum dapat laporannya," ujar Penjabat sementara Wali Kota Batam Syamsul Bahrum saat itu, Jumat (20/11/2020).

Diakuinya, untuk WNI yang berangkat dengan fasilitas TCA ini belum ada.

Menurutnya, kemudahan fasilitas ini sudah dibuka dan digunakan, namun kembali lagi kepada pebisnis. 

"Bisa saja mereka sudah daftar, bisa jadi juga lagi menunggu sponsor. Namun sejauh ini belum ada laporan yang saya terima terkait jumlah WNI yang berangkat ke Singapura," tuturnya.

Sebanyak 4 pengguna TCA ini menjalani proses sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah disepakati dua negara.

Pertama di ruang kedatangan, mereka menjalani pengambilan tes swab yang langsung diuji di laboratorium di pelabuhan. 

Kedua mereka menunggu hingga hasil uji swab keluar.

Baca juga: Syamsul Bahrum Sarankan Pelaku Wisata Batam Tetap Membangun, Meski Tengah Pandemi Covid-19

Sejauh ini hasilnya tidak ada yang positif, sehingga mereka bisa melanjutkan rencana dan kegiatan selama berada di Batam.

"Karantina yang 14 hari kan tidak saja. Jadi mereka hanya menunggu di hotel kurang lebih 7 jam. Hasil keluar mereka lanjut lagi," ujarnya.

Menurutnya, semakin membaik keadaan Batam, maka akan banyak juga pengguna TCA ke Batam.

Untuk itu, semua pihak harus mempersiapkan diri menyambut kedatangan wisman seperti tahun lalu.

Ia berharap di momen besar ke depan jumlah kunjungan wisman bisa kembali normal.

"Apapun kita berharap yang terbaik. Biar ekonomi berputar. Begitu juga TCA ini kalau sekarang masih sepi yang gunakan fasilitas ini. Ke depan kita harapkan bisa meningkat yang datang untuk urusan bisnis," paparnya.

Sebelumnya diberitakan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengakui sampai saat ini belum ada tambahan Pelabuhan untuk mendukung program Travel Corridor Arrangement (TCA).

Namun sudah ada belasan orang yang mendaftar.

"Saya belum sempat kesana (Pelabuhan). Yang jelasnya labnya sudah datang dari Indofarma," ujar Syamsul, Selasa (17/11/2020).

Diakuinya belum ada perkembangan lagi terkait proses TCA. Masih 1 Pelabuhan digunakan dan 1 Bandara saja.

Seperti diketahui negara Asean akan membuka jalur TCA. Menanggapi hal tersebut, Syamsul tampak optimis antar negara bisa saling berikan keyakinan mewujudkan kerjasama ditengah pandemi Covid-19.

"Saya mengharapkan ada pertemuan ditingkat Asean," katanya.

Syamsul mengakui jika kerjasama ini berjalan kembali akan mempengaruhi investasi, image, dan lainnya. Terbukanya Singapura saja sudah memberikan signal positif. 

Sikap Kepri Soal Rapid Antigen

Sementara itu, Pemprov Kepri pastikan tak akan menerapkan rapid antigen dan swab PCR bagi pengunjung yang hendak masuk ke Kepri.

Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengungkapkan, langkah ini diambil untuk memperbaiki tingkat kunjungan wisata dan perekonomian.

"Kita tak seperti wilayah lainnya. Tetap pada Rapid test saja. Pandemi Covid-19 memang melanda di Kepri, tapi kami tidak mau sektor ekonomi kita terpuruk gara-gara kita menerapkan Rapid Antigen dan Swab PCR,” ujar pria yang akrab disapa Bur ini, di Sahid Hotel Batam Centre saat menghadiri acara pengukuhan DPD Astindo Kepri, Senin (21/12/2020).

Ia mengungkapkan, apa yang ia sampaikan itu dipertegas dengan surat edaran Gubernur Kepri yang menyebutkan bahwa tidak ada menerapkan swab dan antigen untuk masuk ke Kepri.

Yang ditetapkan selama ini seperti hanya rapid tes antigen saja.

Kepri tak terapkan rapid tes antigen, Senin (21/12/2020). Kadispar Kepri Buralimar mengatakan, langkah itu bertujuan untuk mendongkrak pariwisata Kepri.
Kepri tak terapkan rapid tes antigen, Senin (21/12/2020). Kadispar Kepri Buralimar mengatakan, langkah itu bertujuan untuk mendongkrak pariwisata Kepri. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Sementara itu, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, pihaknya tetap menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan-kerumunan, menghindari perayaan-perayaan yang berlebihan seperti bakar kembang api dan lainnya.

"Kami takutkan banyak yang cancel kalau ada antigen.

Jadi untuk event-event tahun baru, kami tiadakan, kami berikan fokus untuk penanganan covid.

Sanksi tidak ada, surat edaran itu hanya berupa imbauan,” katanya.

Kebijakan itu, tentunya berlaku untuk hotel, resort, asosiasi dan pelaku pariwisata lainnya.

Keputusan Provinsi Kepri yang hanya menggunakan Rapid test saja untuk masuk ke Kepri ini, merajuk kepada kasus yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu.

Dimana adanya pembatalan penerbangan, karena penerapan Rapid Antigen untuk masuk ke sana.

"Kami sudah berjanji, membuka Kepri itu untuk wisatawan Nusantara, domestik datang ke Kepri.

Kami ingin sektor pariwisata hidup lagi, kita menerapkan staycation dan wor cation itu agar orang datang ke Kepri dari Provinsi lain.

Makanya kita tidak menerapkan apa yang diterapkan daerah lain,” kata Buralimar.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved