Polisi Tembak Mati Tetangganya, Presiden Filipina Duterte Marah, Jangan Instimewakan Dia

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyebut polisi yang bertugas di Paniqui, Tarlac, Filipina sebagai orang gila, dan tindakannya terlalu brutal

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
via channelnewsasia
Tangkap layar video saat polisi Jonel Nuezca bertengkar dengan tetangga sebelum kejadian penembakan terjadi 

MANILA, TRIBUNBATAM.id - Insiden penembakan yang dilakukan seorang polisi di Filipina terhadap 2 orang tetangganya mematik emosi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyebut polisi yang bertugas di Paniqui, Tarlac, Filipina sebagai orang gila, dan tindakannya terlalu brutal.

Dua orang yang menjadi korban penembakan uang dilakukan polisi bernama Sersan Utama Polisi Jonel Nuezca itu adalah seorang ibu dan anak lelakinya berusia 25 tahun.

Video ketika kedua pihak bertengkar hingga terjadi penembakan kemudian viral di Filipina yang memicu kemarahan dari warga Filipina atas aksi koboi sang polisi.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Tetangganya Viral, Kepolisian Filipina Janji Bersikap Tegas: Tak Bisa Ditolerir

Baca juga: Malaysia Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Siap Disuntik Pertama

Presiden Rodrigo Duterte mengaku sudah melihat video yang viral itu dan terkejut dengan aksi polisi itu menembak seorang ibu dan anaknya itu.

Duterte menggambarkan polisi itu sebagai orang gila dan menilai insiden itu sebagai tindakan yang terlalu brutal dari seorang anggota kepolisian.

Dalam pesan untuk negara, Duterte mengingatkan polisi untuk hanya bertindak sesuai dengan hukum.

Presiden yang telah menjanjikan perlindungan kepada penegak hukum selama mereka membunuh dalam menjalankan tugas atau membahayakan nyawa, mengatakan insiden penembakan itu hanya kasus yang terisolasi.

“Ini hanya satu jenis polisi. Ia mungkin sakit otak. Gila, ”katanya.

Sonya Gregorio dan putranya Frank ditembak Sersan Senior Polisi Jonel Nuezca pada Minggu (20/12/2020) di luar rumah mereka di Paniqui, Tarlac, setelah bertengkar sengit.

Baca juga: Singapura Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer, Paket Pertama Sudah Datang Senin Malam

Baca juga: Mulai 28 Desember, Warga Singapura Diizinkan Ngumpul Maks 8 Orang di Tempat Umum, PM: Jangan Lengah

Insiden penembakan itu terekam dalam video yang menjadi viral di berbagai platform media sosial dengan tagar #StopTheKillingsPH,  #JusticeForSonyaGregorio, dan #EndPoliceBrutality.

Duterte, seorang pengacara, mengatakan Nuezca tidak akan bisa lepas dari konsekuensi tindakan kriminalnya karena terekam dalam video.

“Saya pikir Anda tidak bisa lepas dari proses keadilan karena ada videonya. Saya juga tercengang, Itu tidak adil dan brutal, ”katanya.

Dapat layanan psikolog

Jonel Nuezca yang menembak mati tetangganya sudah menyerahkan diri dan ditahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved