TRIBUN WIKI
PROFIL Muhammad Lutfi, 2 Kali Jadi Menteri Perdagangan Hasil Reshuffle, Ini Sepak Terjangnya!
Inilah profil Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan baru yang gantikan Agus Suparmanto. Sebelumnya, dia pernah mencicipi jabatan yang sama era SBY.
Lutfi menjadi orang termuda yang menempati posisi tersebut.
Selain di pemerintahan, Lutfi juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses.
Sebelumnya, dia pernah menempuh pendidikan di Purdue University Amerika.
Dulu, dia mengawali kariernya sebagai pengusaha bersama rekannya termasuk Erick Thohir yang kini Menteri BUMN.
Mereka mendirikan Mahaka Group.

Baca juga: SOSOK Budi Gunadi Sadikin, Jebolan ITB dan Petinggi Pertamina yang Disebut Bakal Jadi Menkes
Lutfi sudah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) pada periode 1998-2001.
Kemudian pada periode 2001-2004, Lutfi menjadi Ketua Nasional HIPMI.
Pada bulan Agustus 2010, Lutfi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia..
Suami mantan model Bianca Adinegara ini merupakan orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia.
Dan juga sebagai salah satu diplomat termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.
Buka babak baru hubungan perdagangan Indonesia-AS
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, penujukan Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan sudah tepat.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, sosok Lutfi ini punya pengalaman sebelumnya sebagai menteri perdagangan dan sempat juga menjadi duta besar Indonesia di Amerika Serikat (AS).
"Saya kira posisi Pak Lutfi ini sangat penting juga untuk membuka babak baru dari hubungan perdagangan antara Amerika dengan Indonesia. Khususnya, terkait dengan terpilihnya Joe Biden ini kan ada arah perdagangan Amerika yang mungkin berubah," ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Tribunnews, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, Bhima menjelaskan, AS sendiri memang bukan tempat baru untuk Lutfi, sehingga dengan segala kekuatannya diharapkan bisa memperkuat hubungan dagang kedua negara.
"Sosok Pak Lutfi ini saya kira cukup tepat, pengalamannya juga dan jaringan bisnis di Amerika Serikat. Kemudian, yang cukup menarik, memang betul di era Presiden Jokowi surplusnya terjadi terus antara Indonesia dan Amerika serikat," katanya.