BATAM TERKINI

DERETAN Syarat Masuk Sekolah Tatap Muka di Batam, Berlaku Mulai 4 Januari 2021

Pemko Batam telah menetapkan kebijakan pemberlakuan sekolah tatap muka mulai 4 Januari 2021. Kebijakan ini telah disetujui 100 kepala sekolah di Batam

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Pemerintah Kota (Pemko) Batam memutuskan untuk memulai belajar tatap muka bagi TK hingga SMP di pulau penyangga atau hinterland mulai 4 Januari 2021. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota (Pemko) Batam memutuskan untuk memulai belajar tatap muka bagi TK hingga SMP di pulau penyangga atau hinterland mulai 4 Januari 2021.

Selama proses belajar mengajar itu, ada syarat dan delapan protokol kesehatan yang harus dipatuhi.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan kebijakan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, tersebut sudah mendapat persetujuan dari 100 kepala sekolah yang ada di hinterland beserta guru di masing-masing sekolah.

Ia berharap, keputusan tersebut mampu menjawab kerinduan para siswa untuk belajar di kelas.

"Tentu ada syarat yang wajib dijalankan. Kita tak ingin sekolah justru jadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujarnya usai memimpin pertemuan dengan kepala sekolah dan guru hinterland di panggung utama Dataran Engku Putri, Batam Center, Rabu (23/12/2020).

Adapun syarat yang harus dipenuhi pihak sekolah antara lain sekolah harus menyediakan sarana sanitasi bersih, memiliki tempat cuci tangan atau hand sanitizer, pihak sekolah mampu mengakses layanan kesehatan, wajib memakai masker, punya alat pengecek suhu badan, memiliki data riwayat kesehatan siswa dan guru, dan mendapat persetujuan dari komite atau orang tua.

"Dari semua syarat ini, pihak sekolah sudah siap, tinggal menunggu surat pernyataan dari orang tua," ujarnya.

Amsakar mengungkapkan, surat pernyataan tersebut sifatnya wajib.

Bagi orang tua yang keberatan untuk menjalankan sekolah tatap muka masih diperbolehkan menjalankan proses belajar secara daring atau belajar dari rumah.

"Kalau sudah siap semua, 4 Januari kita mulai belajar di kelas untuk Kecamatan Belakangpadang, Bulang, dan Galang. Kemudian ada dua pulau yakni Seraya di Sekupang dan Ngenang di Nongsa yang juga dibuka," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Amsakar didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, menyaksikan langsung penandatangan kesepakatan yang diwakili tiga kepala sekolah hinterland.

Di lokasi sama, Jefridin menambahkan, penerapan sekolah tatap muka tersebut akan dilakukan dua bulan tahap pertama. Jika hal tersebut dinilai berhasil, maka akan dilakukan seterusnya. 

"Ini akan menjadi percontohan bagi sekolah yang ada di mainland. Kalau di hinterland berhasil, bisa diterapkan di mainland," ujarnya.

Untuk belajar tatap muka ini, kata dia, tidak ada waktu istirahat. Kemudian setiap kelas bagi TK atau PAUD hanya 5 murid, serta jenjang SD dan SMP hanya 18 siswa saja.

Selain itu, setiap sekolah membuat jarak tempat duduk siswa 1,5 meter.

"Guru juga dilarang mondar mandir, saat mengajar cukup di depan saja. Selanjutnya, olahraga yang sifatnya bersentuhan tidak diperbolehkan," kata Jefridin.

Ia menekankan, pihak sekolah harus menjalankan semua protokol yang sudah disusun Disdik Batam.

Ia tak ingin sekolah justru jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Ia juga meminta pihak sekolah nantinya segera membentuk gugus tugas di masing-masing sekolah.

"Ada delapan protokol kesehatan yang disusun Disdik. Ini harus dijalankan semua," ujar Sekda.

Sementara itu, Hendri Arulan, menyampaikan 8 protokol yang sudah disusun.

Adapun protokol kesehatan itu yakni protokol Kesehatan Umum di Sekolah, Protokol Sarana dan Prasarana Pendidikan, Protokol Kesehatan Tenaga Pendidik, Protokol Kesehatan Pendidikan Setelah di Rumah, Protokol Kesehatan saat Berangkat Sekolah, Protokol Kesehatan Siswa di Sekolah, Protokol Kesehatan Proses Belajar, dan Protokol Kesehatan saat Mengajar di Sekolah.

"Dalam ketentuan ini, kantin juga tidak diperbolehkan buka dalam kurun dua bulan pertama," ujarnya. 

Masa Transisi 2 Bulan Sejak Berlaku

Pembelajaran tatap muka di sekolah Batam akan dimulai 4 Januari 2021.

Namun, di awal-awal pemberlakuan kebijakan tersebut, akan dimulai dari sekolah-sekolah yang berada di kawasan hinterland.

Sesuai SK 4 Menteri relaksasi ketiga, pembelajaran tatap muka dimulai awal semester genap, tepatnya Senin 4 Januari 2021 mendatang.

"Masa transisinya 2 bulan,"ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, Kamis (23/12/2020) di Dataran Engku Puteri.

Diakuinya ada beberapa ketentuan yang diatur dalam pembelajaran tatap muka ini.

Misalnya kegiatan olahraga tak diperbolehkan, kantin tak boleh dibuka, kemudian proses pembelajaran tanpa ada waktu istirahat.

Baca juga: Camat dan Polsek Sekupang Warning Tempat Wisata, Jika Langgar Protkes Langsung Ditutup 

"Kalau seandainya 2 bulan berjalan lancar, maka sekolah tatap muka di hinterland akan terus berjalan sesuai kondisi di daerah masing-masing," tutur pria mantan Sekretaris Disdik ini 

Sementara itu, lanjutnya, perihal teknis pembelajaran pihaknya akan menyerahkannya kepada sekolah masing-masing.

Lantaran tak ada waktu istirahat, pihaknya memberikan saran, proses belajar 4 sampai 5 jam saja dalam sehari.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid mengakui ada 100 sekolah yang akan dibuka di 5 kecamatan.

Di antaranya, Kecamatan Belakang Padang, Bulang, Galang, Pulang Ngenang di Kecamatan Nongsa, dan Pulau Seraya di Kecamatan Sekupang.

"Total keseluruhan mulai dari TK, SD, SMP dan sederajat ada sebanyak 100 sekolah," kata Jefridin.

Ia mengatakan secara aturan protokol kesehatan, tak disebutkan bahwasanya para peserta didik ataupun guru wajib swab test.

Pastinya pelaksanaan proses belajar mengajar wajib mengikuti protokol kesehatan.

"Jumlah siswa maksimal 18 orang. Tetap pakai masker, sebelum masuk wajib cek suhu. Setiap sekolah harus menyiapkan sarananya, dan cuci tangan. Sekolah wajib siapkan air, sabun dan handsanitizer," katanya.

Lantas mengapa di 5 wilayah itu saja?

Jefridin menyebutkan, wilayah tersebut merupakan wilayah zona hijau.

Tak banyak masyarakat yang terpapar virus Covid-19.

Jefridin menambahkan, sejauh ini jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 4.831.

Pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 450, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 4.257 dan yang meninggal 124 orang. 

Sebelumnya diberitakan, menjelang pemberlakuan sekolah sistem tatap muka, Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengumpulkan tenaga pendidik baik guru, kepala sekolah, dewan pendidikan hinterland di Dataran Engku Puteri, Kamis (23/12/2020) pagi.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Dalam pertemuan itu, Kepala Sekolah di Bulang tepatnya Pulau Seraya mengaku siap menerapkan sekolah tatap muka.

Pasalnya, di sekolah ini, dalam satu ruangan hanya ada 15 orang.

Selesai belajar, siswa akan langsung pulang tanpa adanya istirahat.

Baca juga: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ungkap Kondisi Ekonomi Kepri saat Ini

"Kami kewalahan Pak selama ini kalau belajar daring," katanya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengaku pihaknya sengaja mengundang untuk meminta persiapan sekolah menyambut sekolah tatap muka di tengah pandemi. 

"Surat pernyataan harus diminta kepada orangtua sebelum proses belajar mengajar dimulai," katanya.

Sebagai catatan, saat melakukan belajar mengajar tatap muka, sekolah di Hinterland ini harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ada beberapa SOP yang nantinya harus dipenuhi.

"Saya minta sekolah membuat gugus tugas masing-masing. Sifatnya untuk mengkomunikasikan kalau ada kasus. Dibentuk seminggu setelah ini, kemudian laporkan kepada Hendry Arulan," tegas Amsakar. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved