Pernah Dukung TNI-Polri Tindak Tegas Kerumunan Massa, Gus Yaqut Kini Jabat Menteri Agama
Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal dengan Gus Yaqut selama ini dikenal sebagai sosok pro pemerintahan Jokowi-Maruf Amin
TRIBUNBATAM.id - Pernah Dukung TNI-Polri Tindak Tegas Kerumunan Massa Petamburan, Gus Yaqut Kini Jabat Menteri Agama.
Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal dengan Gus Yaqut selama ini dikenal sebagai sosok pro pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Pada beberapa momen ia dengan lantang membela pemerintahan Presiden Joko Widodo, saat mendapat "serangan" dari oposisi.
Gus Yaqut juga dikenal publik sebagai orang nomor satu di Banser.
Ia diangkat sebagai Menteri Aagama menggantikan Fachrul Razi dan diumumkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin di Istana Kepresidenan, Rabu (22/12/2020).
Baca juga: GUS Yaqut Menteri Agama Baru, Orang Nomor Satu Banser Anak Pendiri PKB, Kekayaan Cuma Rp 900 Jutaan
Yaqut diperkenalkan pada urutan keempat setelah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial yang baru kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Lalu, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lalu Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.
"Keempat Bapak Yaqut Cholil Quomas, beliau adalah tokoh Muslim, Ketua Umum GP Ansor dan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama," ujar Jokowi dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Selasa.
Yaqut Cholil Quomas atau dikenal luas sebagai Gus Yaqut lahir di Rembang, 4 Januari 1975 di lingkungan pesantren.

Dia lahir di keluarga pendiri Nahdatul Ulama (NU).
Ayah Yaqut, yakni KH Muhammad Cholil Bisri merupakan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Yaqut merupakan alumni Universitas Indonesia (UI).
Saat menempuh pendidikan tinggi, Yaqut dikenal sebagai aktivis mahasiswa di Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.
Kemudian, dia memulai karier politik dengan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Rembang pada 2001.
Baca juga: SOSOK Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Baru, Petinggi Banser NU dan Keturunan Ulama Besar
Pada 2005, Yaqut menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rembang.
Pada tahun yang sama Yaqut maju mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati pada Pilkada 2005 dan terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.
Kemudian, pada 2012-2017 Yaqut dipercaya sebagai DPW PKB Jawa Tengah.
Lalu, pada 2015 Yaqut diberi tanggung jawab untuk memimpin organisasi Gerakan Pemuda Ansor untuk masa jabatan periode 2015-2020.
Di kancah politik nasional, Yaqut pernah dilantik menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) untuk Hanif Dhakiri yang saat itu dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja.

Minta polisi tegas ke kerumunan massa
Sebelumnya ia pernah menanggapi kasus kerumunan massa Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta.
Yaqut Cholil Qoumas meminta pemerintah tegas menindak para pelanggar protokol kesehatan yang mengancam keselamatan masyarakat.
Baca juga: 3 Tersangka Kasus Petamburan Menyerahkan Diri, Tersisa 2 Lagi, Polisi: Kalau Tidak Kami Tangkap!
"Kita sudah sangat senang dengan respon-respon pemerintah atas penegakan protokol Covid-19 ini tetapi kita tahu kemarin di Petamburan ada kerumunan banyak orang tetapi kok sepertinya kok pemerintah ini tidak tegas dan kurang berani dalam menegakkan peraturan," ujarnya, baru-baru ini.
"Kita desak kali ini supaya untuk lain kali jika ada situasi seperti yang ada di Petamburan kemarin, pemerintah tegas tidak usah takutlah, rakyat ada di belakang pemerintah," lanjutnya.

Ia menegaskan, tokoh-tokoh agama semestinya menjadi contoh yang baik dalam menjalankan protokol kesehatan bukan sebaliknya tidak peduli dengan keselamatan masyarakat.
Tanggapi kasus tewasnya 6 Laskar FPI
Ia juga sempat berbicara soal kasus tewasnya 6 Laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas, mempercayakan proses hukum kepada aparat penegak hukum secara transparan.
Baca juga: Dokter Tirta: Saya Kritik Hajatan Petamburan Dianggap Cebong, Kritik Pak Ganjar Dibilang Kadrun
"Percayakan semua proses hukum tersebut kepada aparat yang berwenang yang akan menangani secara transparan," ujar Gus Yaqut dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).
Gus Yaqut mendukung langkah TNI- Polri untuk mengambil tindakan hukum secara tegas bagi siapa pun yang melanggar hukum.
Pihaknya mengingatkan semua pihak agar tidak menggunakan agama sebagai alat politik.

Baik itu untuk tujuan kekuasaan atau untuk mengikis kedaulatan negara.
"Jangan gunakan agama sebagai alat politik untuk tujuan kekuasaan dan atau merongrong kedaulatan negara," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
Baca juga: DAFTAR Harta Kekayaan 6 Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno Paling Tajir tapi Banyak Hutang
Dengan penganut sistem tersebut, siapa saja boleh melakukan kritik bahkan berdemonstrasi.
"Tapi saluran untuk menyampaikan aspirasi tidak harus demonstrasi, banyak saluran lain untuk menyampaikan aspirasi. Apalagi harus demontrasi dilakukan terus-menerus," ucap Yaqut.

"Dalam situasi pandemi saat ini seharusnya kita ini saling jaga, bukan malah menjadi sumber malapetaka bagi yang lain," kata dia.
Baca juga: Kedatangan Risma dan Sandiaga Uno Disebut Pengamat Mampu Mendongkrak Popularitas Kabinet Jokowi
Baca juga: Muhammad Lutfi Bukan Orang Baru di Kabinet Menteri, Dulu Orangnya SBY Kini Dipakai Jokowi
Baca juga: Ketika Tiga Sahabat Jadi Menteri Jokowi, Foto Lawas Erick Thohir, Sandiaga Uno dan M Lutfi Viral
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini dikompilasi dari artikel yang sudah tayang dengan judul Yaqut Cholil Qoumas, Ketua GP Ansor yang Gantikan Fachrul Razi Sebagai Menteri Agama, Ditunjuk Jadi Menteri Agama, Kekayaan Yaqut Cholil Qoumas Rp 936 Juta, Ansor Percayakan Polri Tangani Tewasnya 6 Laskar FPI secara Transparan serta GP Ansor Minta Pemerintah Tindak Tegas Kerumunan Rizieq Shihab: Tidak Usah Takut Lah!
(*)