NATAL 2020

Sejarah Pohon Natal dan Maknanya bagi Umat Kristiani, Ini Kata Romo Kristano Widodo

Cemara yang biasanya jadi simbol pohon Natal diyakini untuk mengusir dan menjauhkan roh-roh jahat, iblis, serta penyakit.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
lowes.com
ilustrasi, Pohon Natal. Sejarah Pohon Natal dan Maknanya bagi Umat Kristiani 

Ibadah Natal kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini karena kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia, khusus di Karimun.

"Ibadah kali ini jauh berbeda dari sebelumnya. Tahun lalu gereja ini dapat menampung jemaat sebanyak 700 orang, sekarang diwajibkan hanya 50 persen dari kondisi gereja," kata Ketua Panitia Ibadah, Hasidabutar, Kamis.

Gereja Khatolik Hati Kudus Yesus di Jalan Sei Bati Pamak, Kecamatan Tebing, Karimun
Gereja Khatolik Hati Kudus Yesus di Jalan Sei Bati Pamak, Kecamatan Tebing, Karimun (tribunbatam.id/Yeni Hartati)

"Ibadah tahun ini kami jadwalkan untuk tanggal (24/12) pukul 17.00 WIB, dan 20.00 WIB, sedangkan tanggal (25/12) pukul 08.00 WIB, 11.00 WIB dan 17.00 WIB," sambungnya.

Pantauan TribunBatam.id, ibadah Natal di Gereja Katolik sangat menerapkan protokol kesehatan. Terlihat setiap jemaat yang datang diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu, memakai masker dan menjaga jarak.

Suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius dilarang masuk. Ada pun yang diwajibkan ibadah Natal kali ini berusia 13 tahun hingga 60 tahun.

"Untuk menjaga dan menghindari penyebaran Covid-19, anak kecil di bawah 13 tahun, dan orang tua diatas 60 tahun tidak diperkenankan melaksanakan ibadah ke gereja. Melainkan melaksanakan di rumah," ucapnya.

Sementara itu, sejumlah petugas keamanan yaitu pPolisi, TNI dan instansi terkait tampak berjaga di area gereja dengan tugasnya masing-masing. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved