Kisah Tiopan Panjaitan Berjuang dari Kerasnya Hidup, Rayakan Natal Tanpa Kedua Orang Tua
Tiopan Panjaitan pun sedang mencari pekerjaan. Sudah sekitar satu setengah tahun ia menganggur. Lamaran kesana sini juga belum mendapat panggilan
KARIMUN,TRIBUNBATAM.id - Seorang warga Karimun Tiopan Panjaitan berjuang melawan kerasnya hidup.
Warga Baran Satu RT 002 RW 002 Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu sudah menganggur lebih kurang satu setengah tahun lamanya.
Pekerjaan lamanya sebagai teknisi TV kabel terpaksa ia tinggalkan.
Lelaki 26 tahun yang pernah menempuh pendidikan di SMKN 1 Karimun jurusan listrik, serta lulus pada 2015 itu itu kini sedang mencari pekerjaan.
Bukan tanpa alasan ia meninggalkan pekerjaannya. Pilihannya saat itu begitu sulit baginya.
Perusahaan tempat ia bekerja ketika itu memintanya untuk pindah tugas dari Karimun.
Sementara pada situasi yang sama, ibunya sedang sakit keras.
Hanya adik bungsunya yang masih duduk di bangku sekolah yang menemani ibunya.
Adiknya belum cakap dalam mengurus Sang Ibu yang ketika itu sakit keras.
Empat kali usulan pindah tugas dari perusahaannya, Tiopan Panjaitan diberi pilihan mengundurkan diri atau pindah tugas.
Pilihan tetap harus diambil, jadilah ia terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaan yang bisa membuatnya bertahan hidup.
Kini Sang Ibu sudah menghadap pencipta-Nya hampir dua tahun lamanya.
Sementara ayahnya sudah lama meninggalkannya ketika ia masih berumur 10 tahun.
Baca juga: SAAT Natal, Orang Lebih Banyak Tinggalkan Batam Dibandingkan yang Datang
Baca juga: KASUS Covid-19 Kian Bertambah di Karimun, Banyak Warga Malah Tak Taat Protokol Kesehatan

Hidup tanpa kedua orang tua yang membuat Perayaan Natal terasa berbeda.
Ia hanya termenung ketika ditanya makna dan perayaan Natal tahun ini.