Enam ABK WNI Kapal Tiongkok Dipulangkan Lewat Batam, Amsakar: Satu di Antaranya Meninggal

Pemko Batam telah diminta oleh Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi kelancaran pemulangan ABK WNI Kapal Tiongkok lewat Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/HENING SEKAR UTAMI
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad memaparkan hasil rapat koordinasi pemulangan ABK WNI dari kapal ikan RRT, pada Selasa (29/12/2020). Enam ABK WNI kapal Tiongkok dipulangkan lewat Batam, Wakil Wali Kota Batam Amsakar sebut satu di antaranya meninggal 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Enam ABK WNI Kapal Tiongkok dipulangkan lewat Batam, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad sebut satu di antaranya meninggal.

Pemerintah Kota (Pemko) Batam kembali menggelar rapat koordinasi terkait upaya pemulangan sejumlah pekerja WNI Kapal Ikan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Selasa (29/12/2020).

Rapat kali ini merupakan upaya koordinasi lanjutan guna membahas pelaksanaan teknis repatriasi ABK WNI dari Kapal Ikan RRT. Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad selaku pimpinan rapat menyatakan, ada enam ABK WNI yang akan dipulangkan pada esok hari.

"Ada enam orang tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri akan dipulangkan. Satu di antaranya meninggal dunia," ujar Amsakar diwawancarai, seusai rapat.

Proses pemulangan ini dilakukan menggunakan kapal. Pada mulanya telah ditunjuk sebuah agen untuk terlibat dalam proses penjemputannya. Agen tersebut menjemput langsung keenam orang ABK WNI untuk dipulangkan melalui Batam.

Baca juga: TPPO di Kepri, Tiga Kasus ABK WNI di Kapal Tangkap Ikan China Jadi Sorotan Sepanjang 2020

Baca juga: Kapal Ikan Berbendera Cina Lurongyuanyu 988 Kandas di Sekitar Pulau Nipah

Repatriasi ini berkaitan dalam rangka pandemi Covid-19. Akibatnya banyak negara mengalami lockdown, dan sejumlah tenaga kerja WNI di seluruh dunia pun bernasib terkatung-katung di atas kapal tanpa kesempatan untuk pulang.

Upaya repatriasi ini telah banyak dilakukan melalui dorongan Kementerian Luar Negeri lewat beberapa pintu masuk di berbagai wilayah Indonesia, seperti Medan, Batam, Tanjung Benoa, Tanjung Priok dan Bitung.

"Kami berupaya yang terbaik untuk warga negara Indonesia. Sebab satu nyawa anak negeri ini mahal harganya, maka harus kita jaga betul-betul," ujar Amsakar.

Dalam hal ini, Pemko Batam telah diminta oleh Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi kelancaran pemulangan tenaga kerja WNI melalui pintu masuk Pelabuhan Batam.

Amsakar menyatakan, proses pemulangan nantinya akan tetap mengikuti protokol kesehatan. Semua stakeholder telah menyatakan kesiapan dalam proses tersebut, seperti halnya pihak KKP, KSOP, Guskamla, dan Bakamla.

"Saya ingatkan kepada agen, agar betul-betul melaporkan perkembangan per tahapan dari proses pemulangan itu," tegas Amsakar.

Kelima orang ABK WNI yang akan dipulangkan dalam waktu dekat ini akan menjalani pengecekan kesehatan di pintu masuk pelabuhan, serta karantina di tempat penampungan yang disediakan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Batam.

Sementara itu, satu jenazah ABK WNI yang turut dipulangkan ke Indonesia lewat Batam, juga akan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk menjalani autopsi.

Pemerintah Indonesia Repatriasi 157 ABK WNI Kapal RRT Melalui Pelabuhan Bitung

Diberitakan, setelah melalui berbagai upaya, Pemerintah Indonesia telah berhasil memulangkan 157 ABK WNI yang bekerja pada Kapal Ikan Berbendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui jalur laut ke Indonesia.

Repatriasi yang merupakan kerja sama antara Pemerintah RI dan Pemerintah RRT ini adalah buah dari diplomasi perlindungan WNI yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Beijing. Secara gencar pendekatan melalui jalur diplomatik pada berbagai tingkatan telah diupayakan, termasuk Pertemuan Bilateral Tingkat Menteri Luar Negeri yang dilakukan pada Agustus 2020 lalu.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved