TRIBUN WIKI

Bakar-bakar Tahun Baru, Waspada Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Picu Kanker

Bakar-bakar Tahun Baru, Waspada Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Picu Kanker. Meski bergizi, konsumsi daging tak boleh berlebihan.

ISTIMEWA
DAGING - Bakar-bakar Tahun Baru, Waspada Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Picu Kanker. FOTO: ILUSTRASI 

TRIBUNBATAM.id - Bakar-bakar Tahun Baru, Waspada Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging, Picu Kanker!

Daging merah termasuk salah satu sumber protein hewani terbaik.

Fungsi protein terbilang sangat penting, yakni pembentukan otot, tulang, sel, hingga menunjang kinerja enzim.

Tak hanya protein, jenis daging merah seperti sapi hingga kambing kaya zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh.

Beberapa di antaranya yakni vitamin B-12, mineral zat besi, dan zinc yang bagus untuk produksi sel darah merah.

Meski bergizi, konsumsi daging tak boleh berlebihan.

Pasalnya, dalam jumlah yang berlebihan, daging justru bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Dalam jangka panjang, konsumsi daging yang berlebihan bisa meningkatkna risiko penyakit jantung hingga kanker.

Hal ini tak lepas dari tingginya kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang ada di dalamnya.

World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan porsi 300-500 gram untuk seminggu.

Lantas, apa bahayanya bila konsumsi berlebihan?

Baca juga: 7 Resep BBQ Sehat untuk Bakar-bakar Malam Tahun Baru, Cegah Risiko Kanker dan Kolesterol

Baca juga: Makan Daging saat Tahun Baru, Waspada Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

Bahaya terlalu banyak makan daging

Lemak jenuh dan kolesterol tinggi

KOLESTEROL - Inilah gejala dan ciri-ciri kolesterol tinggi yang jarang disadari. FOTO: ILUSTRASI
KOLESTEROL - Inilah gejala dan ciri-ciri kolesterol tinggi yang jarang disadari. FOTO: ILUSTRASI (IST)

Sejumlah studi menunjukkan, terlalu banyak makan daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.

Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung.

Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging.

Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan dokter atau ahli.

Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.

Baca juga: Cara Menurunkan Kadar Kolesterol secara Alami, Jangan Hanya Andalkan Obat

Kadar metabolit tinggi

ILUSTRASI
ILUSTRASI (freepik.com)

Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.

Kadar metabolit yang ditemukan dalam tubuh orang yang rutin makan daging berlebihan adalah jenis trimethylamine N-oxide (TMAO).

Bakteri dalam usus menghasilkan TMAO selama proses pencernaan.

Zat ini adalah racun yang oleh peneliti disebut sebagai biang kematian akibat penyakit jantung.

Studi menunjukkan, orang yang makan daging merah memiliki tingkat TMAO tiga kali lipat dibandingkan orang yang makan daging putih atau protein nabati.

Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.

Baca juga: Resep Ayam Bakar Madu Legit, Gurih dan Smokey, Sajian Nikmat untuk Malam Tahun Baru

Karsinogenik

ILUSTRASI
ILUSTRASI (freepik.com)

Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.

Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.

Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.

Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak yang Harus Diwaspadai, Termasuk Paling Ganas dan Mematikan

Proses pemasakan tertentu picu kanker

TIPS - 7 Resep BBQ Sehat untuk Bakar-bakar Malam Tahun Baru, Cegah Risiko Kanker dan Kolesterol. FOTO: ILUSTRASI
TIPS - 7 Resep BBQ Sehat untuk Bakar-bakar Malam Tahun Baru, Cegah Risiko Kanker dan Kolesterol. FOTO: ILUSTRASI (freepik.com)

Para ahli juga menyebutkan, metode pengolahan daging turut memengaruhi risiko kesehatan.

Daging olahan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang daripada daging yang dimasak biasa.

Ketika orang memasak daging dengan suhu tinggi seperti menggoreng, membakar, atau memanggang, bahan kimia bisa terbentuk.

Zat kimia ini disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik.

Keduanya bisa menyebabkan perubahan DNA yang bisa mengarah pada kanker.

Untuk mengurangi risiko kanker, ahlli dari National Cancer Institute menyarankan agar memasak daging tidak menggunakan api besar.

Bolak-balik daging secara tertur selama memasak.

Dan imbangi makan daging dengan banyak sayur dan buah kaya antioksidan.

Selain tidak terlalu banyak makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, cukup tidur agar hidup tetap sehat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Begini Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved