SAHAM 2021
Warren Buffett Warning Saham 2021 Hancur, Investor Berharap Terus Melesat
nvestor kawakan Warren Buffett beri sinyal kehancuran saham 2021 meski sudah ada vaksin Covid-19, namun investor berharap sebaliknya.
TRIBUNBATAM.id - Investor kawakan Warren Buffett beri sinyal kehancuran saham 2021 meski sudah ada vaksin Covid-19, namun investor berharap sebaliknya.
Investor berharap kinerja saham 2021 melanjutkan kenaikan di akhir 2020.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada akhir 2020.
Karena itu, banyak investor bertaruh bahwa pesta masih akan berlanjut pada tahun 2021 ini.
Kemudian ada juga kekhawatiran tentang kecepatan pemberian vaksin dan taruhan tinggi Senat AS pada pemilu di Georgia di 5 Januari 2021 untuk keseimbangan kekuasaan di Kongres AS.
Baca juga: Hati-hati, Waspadai Saham Rontok di Januari 2021 karena 4 Faktor Ini
Namun masih banyak investor yang tak memedulikan ancaman ini.
“Kami akan terus melihat dorongan yang lebih tinggi,” kata kepala manajemen portofolio Commonwealth Financial Network, Peter Essele, yang melihat saham pada tahap awal kenaikan multi-tahun seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/1/2021).
Ia memperkirakan lebih banyak volatilitas di bulan Januari daripada Desember, kemungkinan karena pemilihan umum Georgia.
Jika Partai Republik memenangkan setidaknya satu kursi Senat, mereka akan mempertahankan mayoritas tipis.
Jika Demokrat menyapu semua kemenangan, majelis tersebut akan dibagi menjadi 50-50 dan pemungutan suara yang menentukan akan jatuh ke tangan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, yang memberi Presiden terpilih Joe Biden kekuasaan penuh atas Kongres.
Hal itu meningkatkan kemungkinan proposal reformasi pajak yang dikhawatirkan banyak investor akan menekan harga saham.
Namun, sebagian besar investor tidak mencari kemunduran tajam tahun 2021 ini. Survei pengelola dana BofA Global Research bulan Desember adalah yang paling bullish.
Peluncuran vaksin virus korona telah memberanikan investor, bersama dengan pernyataan kesiapan Federal Reserve AS untuk menjaga kebijakan akomodatif, kata ahli strategi.
Memang, reli pasar saham AS selama dua bulan terakhir mungkin cukup mengejutkan. Jajak pendapat akhir November menemukan ahli strategi memperkirakan S&P 500 akan berakhir di level 3.900 pada 2021, yang akan menjadi kenaikan tahunan lainnya setelah indeks naik sekitar 16,3% tahun 2020 menjadi 3.756,07.
Tahun 2020 merupakan tahun yang liar bagi Wall Street. Di pasar bullish sebelumnya, ketika S&P 500 mengeluarkan bull market high sebelumnya, indeks telah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 38% selama rentang 26 bulan sebelum mencapai puncaknya, menurut data Bespoke Investment Group.