SAHAM 2021

Warren Buffett Warning Saham 2021 Hancur, Investor Berharap Terus Melesat

nvestor kawakan Warren Buffett beri sinyal kehancuran saham 2021 meski sudah ada vaksin Covid-19, namun investor berharap sebaliknya.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi BEI, investor berharap kinerja saham 2021 melejit 

Beberapa investor mengkhawatirkan pemulihan Covid-19 mungkin sudah diperhitungkan dan penilaian dapat ditarik.

Rasio harga-ke-pendapatan 12 bulan ke depan dari S&P 500 saat ini sekitar 22, jauh di atas rata-rata jangka panjangnya yang 15.

Namun, investor masih melihat beberapa bagian pasar, termasuk saham keuangan, rekreasi, dan perhotelan, serta energi yang berpotensi untuk naik.

“Pasar, secara keseluruhan, tampaknya tidak overbought,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel.

Warning Warren Buffett

Investor kawakan Warren Buffett memberikan peringatan kehancuran saham 2021 meski sudah ada vaksin Covid-19.

Warren Buffett memberi sinyal akan ketidakpastian pasar pada 2021 kendati vaksin virus corona telah ditemukan.

Peringatan akan kejatuhan pasar kembali pada tahun depan tak bisa dikesampingan. 

Tindakan Buffett baru-baru ini yang menyiratkan bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi pada 2021 patut membuat kita waspada.

 Tak bisa dipungkiri bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang brutal bagi kita semua akibat Covid-19. Namun terlepas dari pandemi global ini, lonjakan pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya juga menjadi peringatan.

Kemudian ketidakpastian yang semakin tinggi akibat kondisi new normal dan goncangan ekonomi terburuk sepanjang masa.

Baca juga: Waspadai Rontoknya Saham di Januari 2021

Di tengah kondisi yang mengerikan ini, indeks S&P 500 justru membukukan kenaikan pendapatan hampir 14% year on year (yoy).

Mengutip, The Motley Fool, kondisi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bergermbira.

Namun tak bisa juga dipungkiri bahwa faktanya harga saham naik begitu tinggi di tahun yang mengerikan ini. Ini menjadi ide yang buruk tetap masuk di bursa saham.

Memang saham bukanlah ekonomi yang saat ini tengah terpuruk.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved