BATAM TERKINI

Banjir di Batam PR Pemerintah, Sudah 2 Hari Pekerja Bersihkan Drainase di Jalan Jendral Sudirman

Dampak banjir di Batam, sudah dua hari pekerja membersihkan drainase di jalan Jendral Sudirman. Bagaimana langkah pemerintah mengatasi banjir?

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
Banjir di Batam PR Pemerintah, Sudah 2 Hari Pekerja Bersihkan Drainase di Jalan Jendral Sudirman. Foto pekerja saat membersihkan drainase di jalan utama Kota Batam, Provinsi Kepri, Senin (4/1/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Banjir di Batam jadi pekerjaan rumah pemerintah.

Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air menormalisasi drainase yang tersumbat akibat banjir.

Pekerjaan itu setidaknya terlihat di jalan Jendral Sudirman, Batam, Provinsi Kepri.

Pekerja dibantu alat berat membersihkan sisa-sisa lumpur di saluran pembuangan itu.

Seorang pekerja Rusdianto mengaku jika ia bersama beberapa orang rekannya sudah dua hari bekerja membersihkan drainase itu.

"Kami sudah dua hari ini kerja di sini, kemungkinan besok masih lanjut," ucap pria 35 tahun itu kepada TribunBatam.id, Senin (4/1/2021).

Hingga sore ini beberapa petugas dan juga pekerja masih berada di sekitar drainase jalan Jendral Sudirman tersebut.

BP Batam Rapat Tertutup Tangani Banjir

Wali kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi rapat koordinasi (rakor) bersama FKPD di lingkungan Pemko Batam, BP Batam dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Kementerian PUPR.

Rapat ini dilangsungkan secara tertutup selama 5 jam di Kantor Wali Kota Batam Lantai IV, Senin (4/1/2020).

"Dalam rapat ini kami bahas satu persatu titik-titik banjir pada tanggal 31, 1, 2 dan 3 kemarin. Titik yang kita temui banyak sekali.

Kita bahas juga siapa tugas apa, apa tugas apa. Kita berharap strategi cepat selesai," kata Rudi usai rapat sekira pukul 13.30 WIB.

Tanah longsor di Kecamatan Batu Ampar, Minggu (3/2/2021).
Tanah longsor di Kecamatan Batu Ampar, Minggu (3/2/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Ada solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek yang dibahas dalam menangani persoalan Banjir di Batam.

Untuk solusi jangka panjang, Rudi mengatakan dalam rapat ini pihaknya juga membahas status lahan drainasenya yang mungkin status lahannya tidak ada.

Ia meminta Direktur Lahan BP Batam untuk segera diselesaikan.

"Saya minta tarik semua biar lahan itu langsung di PL kan atas nama pemerintah. Agar pelaksanaan di lapangan tidak jadi terkendala," katanya.

Ada beberapa titik yang drainase luasannya mungkin 2 meter, pihaknya minta spacenya. Apabila bisa dibuka, maka langsung dibuka.

"Mungkin ada lokasi yang tidak ada drainase, tapi lahan milik orang ada (untuk dijadikan drainase). Saya minta Direktur lahan selesaikan," tegas Rudi.

Selain itu, beberapa waktu lalu samping Kantor Wilayah Pajak Provinsi Kepri tenggelam, lantaran drainasenya hanya 1x2 meter.

Banjir di Batam Dialami Warga Elite Perumahan Sukajadi Hingga Anggota DPRD Batam. Foto kondisi banjir di salah satu cluster di Perumahan Sukaajadi Batam.
Banjir di Batam Dialami Warga Elite Perumahan Sukajadi Hingga Anggota DPRD Batam. Foto kondisi banjir di salah satu cluster di Perumahan Sukaajadi Batam. (TribunBatam.id/Istimewa)

Rudi meminta drainase itu dibuka mencapai lebar 7 meter dan tinggi mencapai 3 meter.

"Sehingga daya tampung airnya tak hanya menghitung jumlah penduduk dalam hari ini. Pembangunan rumah di Batam beda dengan daerah lain.

Sehingga bisa bertahan 5 sampai 10 tahun kedepan," katanya.

Selain itu, di wilayah Kepri Mall juga akan dibuka jalur samping kiri dan kanan agar aliran air bisa lancar.

Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan kerusakan di rumah warga.

Ia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin untuk menggunakan dana darurat mencapai Rp 23 miliar.

Cuaca Ekstrem, Jalan di Marina Tergenang Air, Lurah Tanjung Riau: Waspada Air Laut Pasang. Foto jalan menuju perumahan di Marina terendam banjir, Sabtu (2/1).
Cuaca Ekstrem, Jalan di Marina Tergenang Air, Lurah Tanjung Riau: Waspada Air Laut Pasang. Foto jalan menuju perumahan di Marina terendam banjir, Sabtu (2/1). (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

"Tapi harus koordinasikan dulu ke BPKP agar nantinya tak ada masalah. Kriteria darurat ini apa saja. Harus kita cantumkan," katanya.

Dana ini akan digunakan untuk keperluan yang prioritas. Apalagi untuk batu miring yang mencapai 5 hingga 20 meter.

"Rumah itu tergantung. Itu yang jadi prioritas duluan," kata Rudi.

Sementara itu, untuk solusi dalam jangka pendek, Rudi meminta Jefridin untuk melanjutkan mengajak masyarakat membersihkan drainase di Perumahan.

Kalau di jalan utama akan dibersihkan oleh Pemko Batam sendiri.

Rudi menambahkan drainase yang ada sebenarnya sudah cukup untuk menampung debit air. Namun, drainase yang ada dipenuhi dengan sampah.

"Ditambah lagi air yang turun tak seperti tahun sebelumnya. 2 hari hujan turun lebat. Liat saja DAM itu sudah melebihi," kata Rudi. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved