Khazanah Islam

Jumlah Rakaat Sholat Dhuha yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Dilengkapi Doa Sholat Dhuha

Berikut jumlah rakaat Sholat Dhuha yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW menurut dalil dari Abu Hurairah

https://www.freepik.com/
Jumlah Rakaat Sholat Dhuha yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Dilengkapi Doa Sholat Dhuha 

TRIBUNBATAM.id - Berikut jumlah rakaat Sholat Dhuha yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW menurut dalil dari Abu Hurairah.

Hukum sholat Dhuha adalah sunnah (dianjurkan) berdasarkan dalil dari Abu Hurairah,

أَوْصَانِى خَلِيلِى – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

“Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menasehatkan padaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulannya, sholat Dhuha dua raka’at, berwitir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih)

Sholat sunnah ini merupakan wasiat Nabi Muhammad SAW.

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha yang paling afdhol jika keadaan semakin panas (semakin siang). Hal ini berdasarkan hadits,

صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

“Shalat awwabin (shalat orang yang bertaubat yaitu sholat Dhuha) dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena kepanasan.” (HR. Muslim)

Baca juga: CATAT! Ini Waktu Sholat Dhuha yang Dilarang dan Dianjurkan dalam Menunaikan

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha yang Benar, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Setelah Sholat Dhuha

Dalam riwayat Ahmad dan Muslim terdapat lafadz, “Dua raka’at sholat Dhuha setiap harinya.”

Jumlah raka’at sholat Dhuha maksimal adalah delapan raka’at. Dalilnya adalah dari Ummu Hani, ia berkata,

“Ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah. Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya. Kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan raka’at pada pagi Dhuha.” (Muttafaqun ‘alaih)

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha ialah mulai dari berakhirnya waktu terlarang untuk shalat (setelah matahari setinggi tombak) hingga mendekati waktu zawal (matahari hendak tergelincir ke barat).

Hal ini berdasarkan hadits, “Allah Ta’ala berfirman:

ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِى مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Wahai anak Adam, ruku’lah kamu kepada-Ku dipermulaan siang sebanyak empat raka’at, niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir siang.” (Dikeluarkan oleh yang lima kecuali Ibnu Majah)

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved