HUMAN INTEREST
Kisah Eni Korban Banjir di Tanjungpinang, Berjibaku Tangani Banjir Seorang Diri Tanpa Suami
Warga Tanjungpinang Eni menyebut, kawasan rumahnya memang langganan banjir.Saat banjir terjadi, suaminya sedang tak berada di rumah
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
Selanjutnya, Rahma melanjutkan peninjauannya ke wilayah Tanjungpinang Timur dengan membawa berbagai logistik seperti popok bayi, baju layak pakai, selimut, perlengkapan salat dan bahan makanan untuk warga yang diungsikan ke masjid atau posko terdekat.
Melihat kondisi yang memprihatinkan seperti ini, Rahma langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan stakeholder terkait agar dapat langsung menurunkan petugas untuk segera bekerja membantu dan melakukan perbaikan.
“Dinas PUPR telah saya perintahkan langsung bersama pekerja dan harus segera langsung kerja, semua fasilitas dari pemerintah untuk masyarakat yang terdampak banjir dan longsor, semuanya harus bersifat segera jangan tunda-tunda karena masyarakat perlu kenyamanan dan keamanan,” ujarnya.
Menurut Rahma, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Tanjungpinang, murni karena kondisi alam dan faktor cuaca buruk.
"Ini murni kondisi alam. Jangan salah menyalahkan. Pemerintah Kota Tanjungpinang hadir untuk saling berbagi dan turut merasakan hal yang sama dengan masyarakat lainnya. Melalui musibah ini kita harus perbanyak introspeksi diri, berdoa dan beribadah," kata Rahma.
Terkait jalan yang rusak dan rumah yang tertimpa longsor, Pemko Tanjungpinang akan segera memperbaiki sesuai tingkat kerusakannya.
"Jalan yang rusak akibat longsor kita perbaiki, rumah yang tertimpa juga kita perbaiki sesuai dengan tingkat kerusakannya, sama-sama kita doakan agar semua berjalan lancar," ucapnya.
Terpantau oleh Rahma, selama musibah banyak relawan yang turut membantu meringankan beban masyarakatnya dengan mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan bahan makanan, melakukan donasi dan kegiatan sosial lainnya.
Rahma mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para relawan, donatur dan aktifis sosial yang telah membantu.
"Alhamdulillah, saya mengapresiasi dan berterima kasih yang setingi-tingginya kepada semua donatur, relawan dan para aktivis yang telah membantu dan berinisiatif meringankan beban masyarakat yang ditimpa musibah," ucapnya.
Rahma juga menyebutkan, pihaknya mendapat laporan ada beberapa dapur umum yang didirikan atas inisiatif dan swadaya masyarakat, RT, RW dan beberapa kelompok lainnya.
"Banyak sekali yang memberikan bantuan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT yang dapat membalasnya dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda," tutupnya.
Ketua LAM Tanjungpinang Sedih
Diberitakan, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang, Wan Rafiwar sedih.
Ia mengaku menangis ketika melihat langsung kondisi warga di posko pengungsian.