HUMAN INTEREST

KISAH Mei, Terjerat Narkoba Lalu Dibui 8 Tahun, Kini Suaminya Meninggal dan 8 Anaknya Terlantar  

Kesedihan mendalam terlihat di wajah Mayday atau Mei, seorang narapidana kasus narkoba di Bata. Penyesalan demi penyesalan tak lagi berarti baginya. 

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Mayday Putri (31) tahun seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan dan Anak Kelas II A Baloi, kota Batam, Kepri. 

Saat menjalani kehidupan sebagai warga Binaan, Mei mengaku banyak kegiatan positif yang ia lakukan. 

"Kami di disini banyak kegiatan. Ada pelatihan tata boga, melihara lele, menjahit, dan bercocok tanam. Kami seakan merasa seperti di rumah sediri kok," kata Mei.

Bahkan aktivitas keagamaan untuk selalu taat beribadah menjadi sala satu cara Mei untuk menyadari perbuatannya.

"Kamis kami pengajian, malamnya yasinan, bangun pagi-pagi olahraga kemudian lanjut bersih-bersih. Bagi yang menekuni pelatihan, mengikutinya," katanya.

Pastinya, sebut Mei selama di Lapas banyak hal positif yang ia dapatkan selama dalam pembinaan.

"Semoga nanti setelah kami keluar dari sini kami diterima di lingkungan masyarakat kami tinggal. Intinya jangan ada konotasi bahwa kami, mantan warga binaan adalah orang jahat," harap Mei.

Mei menyebutkan hal pertama yang ingin ia lakukan saat keluar dari penjara, bertemu orang tua dan anak anaknya serta ziarah ke makam almarhum suami.

"Sudahlah, sudah cukup lah ini pengalaman pertama dan terakhir saya yang paling kelam. Semua momen indah, Idul Fitri, tahun baru dan semuanya lah sudah saya habiskan di tahanan ini," ucapnya.

Tak ingin berlama-lama mengulas kisah hidupnya yang kelam, Mei pun segera mengakhiri perbincangan siang itu.

Tak kalah menarik, mengakhiri perbincangan Mei menitipkan sebuah pesan bagi generasi millenial.

"Pesan saya, dan satu. Tolong jangan terjerumus dalam dunia narkoba, karena itu sangat kejam. Jadi cukup saya dan teman teman saya di sini saja. Jadi tolong jangan coba-coba dengan narkoba atau tergiur dengan narkoba. Narkoba itu, jahat,  menyakitkan serta menghancurkan harapan masa depan, keluarga hancur, diri sendiri pun hancur," ujar Mei memberikan pesan. 

Tak punya banyak waktu, Mei segera mengakhiri perbincangan lantaran ia akan melanjutkan aktivitas bersama warga binaan lainnya.

"Terimakasih ya abang Tribun, semoga setelah keluar nanti saya dapat membagikan kisah ini," katanya menutup pembicaraan. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

*Baca Berita Terbaru Lainnya di google news

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved