Selain Vaksin Pfizer, Singapura Juga Pakai Vaksin Moderna dan Sinovac, Menkes: Akan Datang Bertahap
Menteri Kesehatan Singapura Gan Kin Yong menyebutkan Singapura akan menggunakan vaksin Moderna dari Amerika Serikat dan Vaksin Sinovac dari China
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Singapura tidak hanya akan menggunakan Vaksin Pfizer untuk covid-19, tapi juga menggunakan vaksin lain.
Menteri Kesehatan Singapura Gan Kin Yong menyebutkan Singapura akan menggunakan vaksin Moderna dari Amerika Serikat dan Vaksin Sinovac dari China.
Kedua vaksin itu akan datang dalam beberapa bulan ke depan, karena harus antre, mengingat banyaknya permintaan dari berbagai negara di dunia.
"Ada lebih banyak vaksin diperkirakan akan tiba di Singapura dalam beberapa bulan ke depan, termasuk yang oleh perusahaan Amerika Serikat Moderna dan Sinovac China, kata Menteri Kesehatan Gan Kim Yong seperti dikutip dari StraitsTimes, Senin (4/1/2021).
Singapura sudah menerima pengiriman pertama vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 pada bulan Desember 2020.

Baca juga: Foto-Foto Banjir di Singapura Setelah Dilanda Hujan Deras di Awal Tahun 2021
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura-Malaysia Dibatalkan, Mantan PM Malaysia Najib Razak Bereaksi
Gan mengatakan di Parlemen bahwa akan tersedia cukup vaksin Covid-19 untuk warga Singapura.
“Vaksin akan tiba di Singapura secara bertahap, mengingat permintaan global yang tinggi."
"Terutama dari negara-negara dengan tingkat penularan tinggi,” katanya.
Perusahaan farmasi juga akan membutuhkan waktu untuk meningkatkan produksi dan distribusi vaksin, tambah Gan dalam pernyataan menteri tentang situasi Covid-19 di Singapura.
Vaksin Pfizer-BioNTech adalah vaksin pertama melawan virus corona yang telah disetujui untuk digunakan di Singapura.

Baca juga: Foto-Foto Perayaan Tahun Baru 2021 di Singapura, Ikon-ikon Singapura Bermandikan Cahaya
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura - Malaysia Batal Terwujud, Malaysia Harus Bayar Kompensasi
Empat puluh karyawan National Center for Infectious Diseases adalah yang pertama menerima dosis vaksin Rabu lalu, termasuk Profesor Leo Yee Sin, direktur eksekutif pusat tersebut.
Beberapa vaksin, termasuk suntikan Covid-19 oleh Pfizer-BioNTech, mengharuskan setiap orang menerima dua dosis dengan selang waktu 21 hari.
“Ini akan memakan waktu hingga 14 hari lagi setelah dosis kedua untuk mencapai perlindungan maksimal terhadap virus,” kata Gan.
Meskipun menerima vaksinasi Covid-19 bersifat sukarela, Tuan Gan mendesak orang-orang di Singapura untuk bertindak ketika vaksin ditawarkan kepada mereka.
"Pada saat yang sama, kami akan menguji sistem kami secara menyeluruh sebelum meningkatkan untuk memastikan operasi vaksinasi berjalan lancar dan keselamatan pasien tidak terganggu," katanya.

.
.
.