BATAM TERKINI

JAWABAN PT Moya Indonesia Soal Komplain Tagihan Air Warga Batam yang Melonjak

PT Moya Indonesia akhirnya angkat bicara soal keluhan warga Batam yang mengaku mengalami lonjakan tagihan drastis dibandingkan tagihan sebelumnya.

ISTIMEWA
Kantor PT Moya Indonesia di Batam. PT Moya Indonesia akhirnya angkat bicara soal keluhan warga Batam yang mengaku mengalami lonjakan tagihan drastis dibandingkan tagihan sebelumnya. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - PT Moya Indonesia akhirnya angkat bicara soal keluhan warga Batam yang mengaku mengalami lonjakan tagihan yang cukup drastis dibandingkan tagihan sebelumnya.

Bahkan, ada pelanggan yang sebelumnya hanya membayar Rp 50.000 mendadak mendapatkan tagihan sebesar Rp 1 juta. 

Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia, Astriena Veracia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait keluhan pelanggan yang ada platform media sosial tersebut.

Pihaknya juga menyebutkan terkait keluhan tagihan tersebut, biasanya dikarenakan 3 alasan.

Yakni pemakaian yang meningkat, kesalahan estimasi tagihan sebelumya yang kekecilan sehingga menumpuk di bulan selanjutnya, dan adanya kebocoran dalam.

Astriena memastikan, seluruh tagihan pada Desember 2020 lalu sudah akurat dan telah dilakukan pengecekan melalui sistem.

"Beberapa yang mengeluh di medsos sudah kita cek, dan tagihannya akurat memang begitu," ujarnya, Selasa (5/1/2021).

Namun demikian pihaknya juga menyampaikan agar para pelanggan dapat menyampaikan keluhan langsung ke kantor pelayanan di Batam, serta call center yang tersedia di nomor 150155.

"Karena apabila keluhan disampaikan kita dapat melakukan pengecekan langsung ke tempat pelanggan. Dan jangan kemana-mana jadi menimbulkan masalah baru," ungkapnya.

Untuk pengecekan terkait keluhan pelanggan, PT Moya Indonesia juga menyebutkan hanya membutuhkan waktu 1-2 hari saja.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menyakinkan bahwa saat ini PT. Moya Indonesia juga telah memiliki para petugas lapangan yang khusus untuk melakukan pencatatan meteran air pelanggan.

"Kami juga telah menugaskan para pencatat meteran air sejak tanggal 15 November lalu. Jadi hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya. 

Ini Kata Kepala BP Batam

Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku belum bisa menyampaikan teguran terhadap PT Moya. 

Pasalnya, sampai saat ini masih belum ada warga yang melapor terkait kenaikan tagihan air yang saat ini dikelola oleh PT Moya tersebut.

"Belum ada (warga) yang lapor ke saya, mungkin ribut di medsos saja," ujar Rudi, Selasa (5/1/2020) saat berada di Kantor Wali Kota Batam Lantai IV.

Pemanggilan terhadap PT Moya akan dilakukan apabila ada warga yang melapor kepada Rudi.

Baik via Whatshapp (WA) maupun secara langsung.

"Saya kan butuh contoh. Baru saya bisa panggil dan ditangani," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Rudi menegaskan BP Batam tak ada menaikkan tarif air. Ia meminta masyarakat Kota Batam untuk mengecek meteran air di rumahnya, kemudian sesuaikan dengan pemakaiannya.

"Tarif air tak naik. Hitung meteran airnya lah. Masyarakat sekarang liat kalau tak sesuai lapor ke saya. Tanggal 1 kemarin berapa. Berapa pemakaian kali berapa," kata Rudi.

Baca juga: SEJUMLAH Warga Batam Komplain, Tarif Air Bersih Tak Naik Tapi Tagihan Membengkak

Tagihan Air Membengkak

Sejumlah masyarakat Kota Batam mengeluhkan tagihan air meningkat dari tarif biasanya. Tak tanggung-tanggung, tagihan bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.

Fransiska Bulan misalnya, pemilik Kos-Kosan di Perumahan Hang Tuah Batam Center, Baloi Permai Kecamatan Batam Kota dan Perumahan Hang Kesturi Batam Center Kelurahan Baloi Permai Kecamatan Batam Kota ini mengeluhkan membengkaknya tagihan air kos-kosannya hingga berkali-kali lipat.

"Biasanya saya bayar hanya Rp 800 ribuan untuk 10 kamar dan 1 rumah di Hang Tuah. Palingan naiknya Rp 900 ribuan sudah paling tinggi. Eh, bulan lalu bayar Rp 1.447.000. Padahal 2 kamar kosan lagi kosong," papar Fransiska, Selasa (5/1/2020).

Sementara itu, tagihan air di kos-kosan di Hang Kesturi juga sama. Kenaikan mencapai diangka Rp 1.500.000. Padahal biasanya hanya Rp 900 ribuan.

"Biasanya listrik paling mahal. Eh sekarang malah lebih mahal air," katanya.

Dampak kenaikan tersebut, sejak Desember 2019 lalu, ia menaikkan uang kos. Padahal kenaikan ditengah pandemi Covid-19 itu sangat memberatkan.

"Mau gimana lagi. Masak saya harus nombok," katanya.

Baca juga: 14 Mei, PT Moya Selesai Kelola Air Bersih di Batam, BP Batam Segera Buka Lelang Pengelola Baru 

Dalam waktu dekat, ia akan komplain ke PT Moya atas kenaikan tagihan yang menurutnya tidak sepantasnya.

Sebagai bukti ia sudah foto meteran air untuk penyesuaian.

Hal yang sama juga dirasakan Seorang Warga di salah satu Perumahan Batam Center, Asep Surahman. Ia mengeluhkan lonjakan tagihan air yang cukup tinggi.

"Saya juga bingung, biasanya bayar Rp 50 ribu per bulan, eh kok jadi Rp 1 juta. Saya juga cek siapa tau ada yang bocor ternyata tak ada," katanya.

Sementara itu, masyarakat tak hanya mengeluhkan tagihan yang meningkat, melainkan pelayanan air.

Seorang warga Tiban BTN Kelurahan Tiban Indah Kecamatan Sekupang, Yulitavia mengeluhkan belakangan ini air sering mati.

"Dalam minggu lalu, air mati 3 kali. Tadi pagi pun mati. Padahal mau nyuci baju pas cuaca lagi cerah. Sebelumnya air kami tak pernah mati," kata Yuli. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

 
*Baca Berita TRIBUNBATAM.id lainnya di google news
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved