Nasib Tragis Jack Ma di Puncak Sukses, Ditekan Pemerintah China, Muncul Spekulasi Tewas atau Ditahan
Keberadaan Taipan China Jack Ma tak diketahui setelah berani mengkritik pemerintah China.
Dipenjara atau mati
Saat beredar kabar mengenai hilangnya pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma, sebuah video yang memprediksi "akhir riwayat" sang miliarder itu apakah akan berakhir di penjara atau mati kembali viral.
Melansir Newsweek, video tersebut diunggah 11 September 2019 di Twitter. Isinya tentang percakapan antara miliarder China yang diasingkan, Guo Wengui (Miles Kwok), dengan Direktur Investasi Hayman Capital Management, Kyle Bass.
Laporan hilangnya Jack Ma dari publik membuat video percakapan antara Miles Kwok dan Direktur Kyle Bass mencuat kembali di Twitter dan telah dibagikan ratusan kali.
Di dalam video itu, Jack Ma diprediksi oleh Miles Kwok hanya akan mengalami dua akhir hidup.
"Hanya ada dua cara (akhir) bagi miliarder di China, dia dipenjara atau mati," ungkap Kwok dikutip dari Real Vision.
Jika memang benar pendiri Alibaba itu menghilang karena kritiknya terhadap pemerintah sehingga menyebabkan dia harus mendekam di penjara atau dibunuh maka prediksi dua tahun lalu itu bisa dibilang benar.
Miles Kwok sendiri, orang yang memprediksi akhir hidup Jack Ma, adalah seorang pebisnis China yang diasingkan dan menjadi aktivis politik.
Dia menguasai Beijing Zenith Holdings dan aset lainnya.
Penampilan terakhir Jack Ma
Jack Ma juga sering tampil di depan umum untuk membicarakan pekerjaan filantropisnya, yang menjadi fokus utama setelah pensiun dari Alibaba.
Postingan terbaru Jack Ma di platform media sosial China Weibo, tertanggal 17 Oktober, menampilkan ucapan yang dia buat di forum pendidikan di China.
Jack Ma juga pernah menjadi pembicara di acara internasional besar seperti Forum Ekonomi Dunia.
Namun, penampilan besar terakhir Jack Ma yang diduga pengamat teknologi China membuat bisnisnya teretakan adalah saat sebuah konferensi di Shanghai pada akhir Oktober 2020 lalu.
Di acara tersebut, Jack Ma secara terbuka mengkritik regulator China karena menghambat inovasi dengan terlalu menghindari risiko.