BATAM TERKINI
Warga Batu Merah Korban Bencana Butuh Bantuan Bahan Bangunan, Pembangunan Tanggul Jadi Sorotan
Setidaknya 8 rumah warga Batu Merah hancur akibat bencana yang menimpa di awal tahun. Mereka membutuhkan bantuan bahan bangunan.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Batu Merah korban bencana membutuhkan bantuan bahan bangunan.
Ini penting karena rumah mereka tempat mereka tinggal hancur dihantam gelombang saat Awal Tahun 2021.
Data yang terhimpun, setidaknya ada delapan rumah di Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri yang hancur akibat bencana alam itu.
Selain itu, ada 36 KK dan 78 jiwa yang menjadi korban.
Sampai hari ini, bantuan untuk meringankan korban bencana alam itu mulai berdatangan.
Mulai dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sampai Polresta Barelang.
"Semuanya bantuan tersebut kami himpun di posko dan selanjutnya kami distribusikan kepada warga yang terkena dampak.
Kami belum menerima bantuan berupa bahan bangunan rumah.
Yang kami terima saat ini yakni berupa sembako serta kebutuhan harian lainnya," kata Ketua Posko Penanganan Bencana Alam Batu Merah, Zamzibar kepada TribunBatam.id, Selasa (5/1/2021).
Sementara itu bagi warga yang menjadi korban, saat ini masih memilih mengungsi di rumah saudaranya untuk sementara waktu.
Pihaknya belum bisa memastikan kerugian yang dialami korban bencana alam ini.
Sebagai besar terbuat dari kayu dan sebagian lagi sudah permanen.
"Yang paling penting dan dibutuhkan masyarakat korban saat ini adalah berupa bahan-bahan bangunan guna memperbaiki rumah mereka yang roboh.
Bahan bangunan tersebut bisa berupa seng, semen, dan kayu broti," ujarnya lagi.

Sementara untuk bantuan sembako sudah sangat banyak yang menyalurkannya.
Kedepan, ia berharap semoga Pemko Batam bisa membangun sebuah tanggul pemisah ombak.
"Jika tanggul ini bisa dibuat maka Insya Allah semua bencana alam seperti ini bisa ditanggulangi," ujarnya.
Ia mengatakan bencana alam seperti ini sudah 4 kali terjadi yang mana dari tahun 1999,tahun 2005, 2015 dan 2021.
Dari ke empat tahun tersebut yang paling dahsyat yakni September 1999 lalu.
Pantauan TribunBatam.id di lapangan terpantau beberapa bantuan berupa sembako terus berdatangan ke posko bantuan.
Panitia penanggulangan terlihat sedang duduk di sebuah posko darurat sembari menunggu bantuan yang disalurkan.

Sementara itu 8 rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah hingga sore ini belum ada tanda-tanda perbaikan.
Bantuan Warga Batu Merah Korban Bencana Alam
Warga Batu Merah korban bencana bisa sedikit tersenyum.
Mereka mendapat bantuan sembako dari Polsek Batu Ampar serta Polresta Barelang.
Bantuan ini disalurkan Selasa (5/1/2021) sekira pukul 11.00 WIB di posko bencana alam Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar.
Serta diserahkan langsung oleh Kapolsek Batu Ampar Kompol Nendra Madya Tias, S.I.K.
Adapun korban bencana alam di Batu Merah terdiri dari 8 KK kehilangan rumah, dan 15 KK mengalami kerusakan rumah yang berat.
Musibah itu terjadi saat Awal Tahun 2021.
"Kami dari Polri memberikan bantuan sembako terhadap korban yang terkena musibah tersebut.
Sebanyak 36 Kepala keluarga menjadi korban bencana ini," ujar Kapolsek Batu Ampar saat ditemui TribunBatam.id di posko bantuan bencana alam.

Nendra berharap semoga bantuan yang diberikan bidah bermanfaat dan bisa sedikit mengurangi beban bagi warga yang tertimpa musibah.
Sementara itu Zamzibar Ketua posko bencana alam gelombang besar di sela-sela kegiatan mengucapkan terimakasih kepada Polri yang sudah bersedia membantu korban bencana alam ini.
Ia mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 8 rumah menjadi korban bencana alam ini, jika di hitung secara keseluruhan yang rusak ringan maupun berat sebanyak 26 rumah, dengan total 36 Kepala Keluarga (KK) dengan total 78 jiwa.
"Hingga saat ini kami sudah banyak menerima bantuan dari donatur-donatur, LSM, dan yang terakhir dari Polsek Batu Ampar, Polresta Barelang," imbuhnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu warga pesisir Batu Merah yang mengalami bencana alam ini,
semoga segala bentuk bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi parah korban.
Turut hadir Kanit Bimas Polsek Batu Ampar AKP Sudarso, Kanit Lantas Polsek Batu Ampar Ipda Edison, Babinsa Batu Merah dan beberapa personel dari Polresta Barelang dan Polsek Batu Ampar.
Bantuan Sembako DPD Asita Kepri
Dampak bencana banjir akibat cuaca ekstrim beberapa waktu lalu masih dirasakan sejumlah masyarakat korban bencana di beberapa wilayah Kota Batam.
Berbagai pihak, baik dari Pemerintah Kota Batam, maupun pihak swasta dan asosiasi pun bahu membahu menanggulangi dampak bencana tersebut melalui sumbangan bantuan.
Hal yang sama dilakukan oleh DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kepulauan Riau.

Senin (4/1/2021) lalu, DPD Asita Kepri telah menyalurkan bantuan berupa makanan, pakaian, serta masker kepada korban gelombang pasang di Kelurahan Batu Merah, Batu Ampar.
Bantuan tersebut merupakan gabungan sumbangan dari para pengurus, anggota, mitra, serta beberapa warga Singapura yang turut andil.
Pada kesempatan itu, bantuan diserahterimakan secara simbolik kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam.
"Kami menyalurkan bantuan kepada korban gelombang pasang. Ada sepuluh pengurus DPD Asita Kepri yang turun menyalurkan bantuan," ujar Ketua DPD Asita Kepri, Andika Lim.
Adapun rinciannya, bantuan itu terdiri dari air galon besar sebanyak 50 galon, air galon kecil 10 galon, beras 365kg, minyak 5 kotak.
Kemudian mi instan 69 kardus, pakaian 2 kardus, popok bayi 240 pcs, telur 10 papan, sarden 83 kaleng, biskuit 10 bungkus, masker medis 500pcs, masker kain 50 pcs, gula 10 kg, sembako lengkap 3 kardus, dan uang sebesar Rp 500 ribu.
"Ini salah satu kegiatan DPD Asita Kepri untuk menyambut HUT Asita yang ke-50," tambah Andika.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban korban bencana alam yang beberapa di antaranya telah kehilangan rumahnya.
Adapun korban bencana alam di Batu Merah terdiri dari 8 KK kehilangan rumah, dan 15 KK mengalami kerusakan rumah yang berat.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, pun menyampaikan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan dari pihak pelaku pariwisata tersebut.
Menurutnya, kegiatan itu patut diapresiasi sebab dapat memunculkam dampak positif terhadap masyarakat.
"Terimakasih kepada asosiasi pariwisata di Kota Batam, ada PHRI, Asita, yang turut membantu warga korban banjir dan gelombang pasang. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga," ungkap Ardi. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Hening Sekar Utami)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google