HUMAN INTEREST
Badut si Penggali Kubur TPU Sei Temiang, Tak Pernah Dapat Pengalaman Aneh saat Kerja
Badut menekuni profesi tukang gali kubur TPU Sei Temiang sudah 10 tahun. Saking lamanya, ia sampai hapal kontur tanah di kompleks pemakaman umum itu.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjadi tukang gali kubur sudah dilakoni Badut selama sepuluh tahun.
Namanya memang unik, tapi pekerjaannya boleh dibilang mulia.
Ia menjadi penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum atau TPU Sei Temiang.
Saking lamanya Badut menekuni profesi itu, ia sampai hapal kontur tanah di Sei Temiang.
Hingga lama waktu untuk membuat lubang galian.
Badut mengungkapkan, terdapat tiga jenis tanah di lokasi pemakaman ini.
Selain tanah liat, menurutnya ada tanah bauksit hingga kontur batu di TPU Sei Temiang.
Untuk satu lubang kubur, Badut bersama rekannya bisa menyiapkan dalam waktu sekitar tiga jam.
Waktu pengerjaan lubang kubur, menurutnya bisa lebih singkat jika kontur tanah bercampur pasir.
"Kalau itu paling satu setengah jam selesai. Tapi kalau batu, galinya harus pakai mesin.
Bahkan pernah, kami menyelesaikan satu lubang kubur sampai enam jam," ucap Badut saat ditemui TribunBatam.id, Rabu (6/1/2021).
Dalam bekerja Badut tidak sendiri. Ada rekan kerjanya Agus bersama rekan seprofesi lainnya yang menggantungkan hidup dari pekerjaan ini.
Baca juga: Cek Kondisi TPU Sei Temiang, Direktur Lahan BP Batam Tak Merespons saat Ditanya Pewarta
Baca juga: Pawang Hujan Tewas dalam Kecelakaan saat Bawa Motor di Sei Temiang Batam

Selama sepuluh tahun bekerja, banyak sudah suka duka dirasakannya.
Duka yang paling dirasakan ketika harus membuat lubang kubur saat musim hujan dan musim panas.