TANJUNGPINANG TERKINI

Korban Banjir dan Longsor di Tanjungpinang Butuh Selimut, Hanya Tersedia 166, Masih Kurang

Dedy Sjufry Yusja menyebut, bantuan yang paling dibutuhkan korban banjir dan longsor di Tanjungpinang saat ini yakni selimut. Hanya tersedia 166 buah

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
Korban Banjir dan Longsor di Tanjungpinang Butuh Selimut. Foto Kepala BPBD Tanjungpinang, Dedy Sjufry Yusja 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang mencatat ada 3.210 warga setempat terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Tanjungpinang.

Terkait musibah itu, BPBD telah menyiapkan bantuan untuk warga yang mengungsi di beberapa posko. Seperti menyediakan 166 selimut untuk para pengungsi bencana banjir dan tanah longsor di Tanjungpinang.

Kepala BPBD Tanjungpinang, Dedy Sjufry Yusja mengatakan, bantuan yang paling dibutuhkan saat ini untuk warga terdampak bencana alam itu adalah selimut.

Disampaikannya, selimut yang disediakan oleh BPBD Tanjungpinang sangat terbatas dan hanya menyediakan sebanyak 166 selimut.

Sementara itu, ada ribuan pengungsi yang tersebar di Tanjungpinang.

Baca juga: Politisi Hanura Reni Ajak Pemko Serius Tangani Banjir di Tanjungpinang

Baca juga: Bantu Korban Banjir, Polsek Tanjungpinang Timur Salurkan 10 Ribu Liter Air Bersih

"Paling dibutuhkan selimut, tapi jumlahnya terbatas. Hanya ada 166 buah saja. Sementara yang mengungsi ribuan," ujar Dedy, Jumat (8/1/2021).

Selain selimut, pihaknya (BPBD) juga memberikan bantuan berupa 200 paket sandang berisikan pakaian untuk para pengungsi.

BPBD Tanjungpinang akan meminta bantuan kepada BPBD Provinsi, terkait bantuan yang saat ini paling dibutuhkan para pengungsi di Tanjungpinang.

"Kita ajukan untuk penambahan sandang dan selimut, karena sangat dibutuhkan.

Gara-gara yang terdampak banjirkan basah semua pakaiannya," ucapnya.

Anggarkan Rp 1,4 M

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tanjungpinang siap melakukan perbaikan dan pemulihan di beberapa fasilitas umum (fasum) rusak, pascabanjir dan longsor yang terjadi baru-baru ini di Tanjungpinang.

Wali Kota Tanjungpinang, Rahma bilang, pihaknya akan menggelontorkan sejumlah anggaran untuk biaya perbaikan fasum tersebut.

"Kita akan anggarkan perbaikan dan pemulihan Fasum itu sebesar Rp 1,4 miliar melalui dana Biaya Tidak Terduga (BTT)," ujarnya, Senin (4/1/2021).

Rahma menyebutkan, ada pun data yang diterimanya, terdapat 9 titik kerusakan yang terjadi akibat musibah banjir dan longsor yang menimpa Tanjungpinang.

"Fasum itu berupa jalan dan batu miring yang mengalami kerusakan akibat hujan dan longsor, dan salah satunya yang berada di Jalan Darussalam, Kelurahan Bukit Cermin.

Baca juga: Pascabanjir di Tanjungpinang, Polisi Gencarkan Patroli Malam, Antisipasi Penjarahan di Rumah Korban

Baca juga: Cerita Atun Hanya Bawa Satu Baju di Badan, Jadi Pengungsi Akibat Banjir di Tanjungpinang

Dengan segera akan kita perbaiki, sebab itu akses jalan yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Sementara untuk rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di beberapa perumahan, akan dibantu oleh pihak developer atau pengembang.

Pemko Tanjungpinang telah berkomunikasi dengan developer serta unsur FKPD, untuk membahas pemulihan dan perbaikan bangunan yang disinyalir rusak parah akibat banjir dan longsor.

"Dari pertemuan bersama tadi, Alhamdulillah pihak developer bersedia membantu perbaikan kerusakan rumah warga yang tinggal di perumahan miliknya," tutup Rahma.

Terpaksa Mengungsi ke Masjid

Diberitakan, hujan lebat tanpa berhenti melanda wilayah Tanjungpinang selama 1-2 Desember 2021.

Akibatnya genangan air terjadi di mana-mana. Bahkan di beberapa daerah, banjir mengepung perumahan warga.

Devi Arisandi, seorang warga Batu 7 mengaku rumahnya digenangi air sejak Jumat (1/1/2021).

"Cedok air sampai besok," ucap Devi kepada Tribunbatam.id, Sabtu (2/1/2021).

Menurut Devi, hujan semakin lebat dan genangan air pun semakin tinggi. Keluarganya memutuskan untuk mengungsi ke masjid terdekat.

Sejumlah petugas Damkar Tanjungpinang memasang terpal untuk menahan serapan air hujan yang masuk ke tanah agar tidak kembali longsor, di Jalan Darussalam, Bukit Cermin, Sabtu (2/1/2021).
Sejumlah petugas Damkar Tanjungpinang memasang terpal untuk menahan serapan air hujan yang masuk ke tanah agar tidak kembali longsor, di Jalan Darussalam, Bukit Cermin, Sabtu (2/1/2021). (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Selain keluarga Devi, ternyata sejumlah warga lainnya juga sudah berkumpul di masjid tersebut.

"Masjid tidak tergenang air. Jadi kami mengungsi di sini," ungkap Devi.

Beberapa meter dari rumah Devi, air sudah menenggelamkan beberapa rumah.

Lokasinya persis berada di bawah Perumahan Gesya, dekat sungai yang bermuara ke laut.

"Rumah kakak sudah tenggelam di sana," kata Devi.

Di Batu 12 arah Tanjunguban, warga, Sintya Ningsih juga mengeluhkan hal yang sama.

Sejak Jumat (1/1/2021) malam, Ketua RT dan RW di daerahnya panik dan waspada.

Mereka mengingatkan warga agar berhati-hati. Sebab genangan air di daerah itu semakin tinggi.

"Tanah di belakang rumah juga hampir longsor," ucap Sintya.

Wanita yang bekerja di Kantor Gubernur Kepri ini mengatakan, hujan terus mengguyur wilayah Tanjungpinang.

"Air mulai masuk ke rumah kami," ujarnya dengan nada sedih.

Dari informasi yang dihimpun, beberapa titik jalan di Tanjungpinang ditutup sementara atau tidak dapat dilalui serta perumahan pemukiman warga pesisir atau dataran rendah menjadi banjir.

Akibat hujan lebat, beberapa bangunan rumah di dataran yang tinggi serta ruas jalan di Tanjungpinang juga longsor.

Pantauan Tribunbatam.id, sekira pukul 13.30 WIB di titik longsor Jalan Darussalam, Kelurahan Bukit Cermin, terlihat belasan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanjungpinang bersama beberapa warga memasang terpal untuk menutup tanah yang longsor dari hujan.

"Hal ini kita lakukan untuk mengurangi serapan air hujan yang masuk ke tanah agar tidak longsor lagi. Ini upaya pencegahan yang sifatnya sementara sampai kita tunggu hujan reda," kata Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Damkar Tanjungpinang, Derry kepada Tribunbatam.id.

Karena posisi jalan longsor tepat di atas salah satu rumah warga, batu miring jalan ditahan dengan beberapa kayu oleh pihak Damkar, TNI dan warga.

"Saat ini kita minim alat untuk merobohkan dan mengangkut tanah yang longsor. Untuk perbaikan itu nanti akan ditindaklanjuti dinas terkait," ujarnya.

Derry menjelaskan, pihaknya bersama tim gabungan lainnya seperti BPBD, Dinas PUPR serta Aparat TNI/Polisi saat ini tengah berupaya meminimalisir akibat yang terjadi dari curah hujan di beberapa wilayah Tanjungpinang, dan melakukan evakuasi warga di beberapa titik lainnya.

"Kita bagi-bagi tugas mulai dari evakuasi warga, sedot genangan air di beberapa titik banjir serta menutup tanah longsor dengan terpal. Lokasinya mencar, ada yang di Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Timur dan beberapa lainnya," ucap Derry.

Tidak lupa Derry mengimbau warga untuk lebih berhati-hati terhadap ancaman bencana alam. Yakni dengan cara mengungsi atau menjauhi titik rawan bencana yang ada.

"Kita belum bisa pastikan kapan hujan disertai angin ini reda. Kami harapkan kepada warga khususnya di Jalan Darussalam agar tidak melewati akses jalan ini terlebih dahulu sampai nanti ada perbaikan," tutupnya.

14 Rumah Rusak Akibat Longsor

Sementara itu, sebanyak 14 rumah yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang Timur rusak akibat longsor.

Hal itu disampaikan Lurah Batu IX, Said Fatahulloh.

"Sebanyak 14 rumah dilaporkan mengalami rusak berat, sehingga para korban terpaksa diungsikan ke rumah tetangga," ujarnya, Sabtu (2/1/2021).

Ia melanjutkan, belasan rumah yang mengalami kerusakan di antaranya, ada 8 rumah di Perumahan Graha Cendrawasih, dan sisanya di Gang Cendrawasih 3.

"Kita terima kejadian longsor sekira pukul 07.10 Wib. Bersama warga setempat kita langsung turun untuk melakukan evakuasi.

Bila banyak dan tak bisa tertampung, kita ungsikan ke lokasi lain," ujarnya.

Said mengimbau kepada warga untuk tidak mendekati wilayah longsor.

"Apalagi hujan masih saja turun, dikhawatirkan ada longsor susulan. Jadi jangan mendekat ke lokasi longsor," imbaunya.

(tribunbatam.id/Endra Kaputra/Noven Simanjuntak)

Baca berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved