Harga Minyak Merangkak Naik, Tembus Level Tertinggi Sejak Februari 2020
Jalur kenaikan harga minyak dunia terasa seminggu terakhir, jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 6%.
Korsel dikabarkan meradang setelah mengetahui kapal tanker yang disebut membawa 7.200 ton minyak disergap tentara laut Iran.
Dikutip dari kompas.com, didalam kapal tanker itu dilaporkan berisi kru yang berasal dari Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar.
Namun belum dapat dirinci soal jumlah ABK kapal tanker Korsel yang ditangkap Iran
Juru bicara kementerian luar negeri Choi Young-sam mengatakan delegasi pemerintah akan "dikirim ke Iran secepat mungkin untuk mencoba menyelesaikan masalah melalui negosiasi bilateral."
Korea Selatan akan mengirim delegasi ke Iran untuk merundingkan pembebasan sebuah kapal tanker minyak yang disita bersama awaknya.
Baca juga: Bakamla RI Tangkap 2 Kapal Vietnam Ilegal di Perairan Natuna
Baca juga: VIRAL Penemuan Drone Mata-mata Diduga Milik China, Ini Pesan Menhan Prabowo Subianto
Berbeda dengan Kemenlu Korsel, respon beda ditunjukkan Kementerian pertahanan Seoul yang mengatakan bahwa sebuah kapal perusak yang membawa anggota unit anti-pembajakan Korea Selatan telah tiba di perairan dekat Selat Hormuz. pada Selasa (5/1/2021).

"Langkah ini dalam menjalankan misi untuk memastikan keselamatan warga negara kami", disebutkan tanpa memberikan rincian.
Hal itu disampaikan oleh pihak berwenang Seoul pada Selasa, saat unit kapal anti-pembajakan tiba di perairan dekat Selat Hormuz, seperti yag dilansir dari AFP pada Selasa (5/1/2021).
Pengawal Revolusi Iran pada Senin (4/1/2021), mengatakan telah menyita MT Hankuk Chemi berbendera Korea Selatan yang dituding membawa 7.200 ton "produk kimia minyak", karena melanggar undang-undang lingkungan maritim.
Penyitaan itu terjadi setelah beberapa hari ketegangan AS-Iran yang tinggi ditandai dengan peringatan pertama pembunuhan komandan militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad.
Amerika Serikat pada Minggu membatalkan keputusan untuk membawa pulang kapal induk USS Nimitz dari Teluk, dengan Pentagon mengutip "ancaman baru-baru ini" oleh Republik Islam itu.
Seoul mengatakan, unit Cheonghae (kapal perusak) berkekuatan 300 orang telah berada di wilayah itu sejak akhir 2019.

Dan tidak akan terlibat dalam operasi ofensif, kata seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya kepada Kantor Berita Yonhap Selatan.
“Masalah tersebut harus diselesaikan melalui diplomasi. Unit tersebut difokuskan pada keselamatan orang-orang kami yang menggunakan jalur air tersebut, setelah insiden penyitaan,” tambah mereka.
Sementara itu, pada Senin (4/1/2021), Iran mengatakan telah memulai proses untuk memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen, sebuah langkah yang dengan cepat menarik perhatian internasional.