Copilot Diego Mamahit Pilih Pindah Rute Demi ke Gereja Pagi, 'Niatnya Mau Cepat Pulang'

Copilot Diego Mamahit Pilih Pindah Rute Demi ke Gereja Pagi, 'Niatnya Mau Cepat Pulang'.

ISTIMEWA
COPILOT - Copilot Diego Mamahit Pilih Pindah Rute Demi ke Gereja Pagi, 'Niatnya Mau Cepat Pulang'. FOTO: DIEGO 

TRIBUNBATAM.id - Copilot Diego Mamahit Pilih Pindah Rute Demi ke Gereja Pagi, 'Niatnya Mau Cepat Pulang'.

Keputusan Copilot Diego Mamahit untuk pindah rute rupanya berakibat nahas.

Copilot muda yang saat itu terbang bersama Captain Afwan itu memilih untuk mengambil penerbangan sore agar bisa segera pulang.

Akhirnya, penerbangan ke Pontianak di sore hari yang kelabu itu dipilihnya.

Dia terbang sekira pukul 14.00.

Tujuannya tak lain adalah agar bisa segera pulang ke rumah, sehingga pada hari Minggu bisa ke gereja pagi.

Sebenarnya, dia mendapat jadwal flight ke Belitung pada malam harinya.

Hal ini diungkapkan oleh paman Diego, Pierre Patrick Pangemanan.

 "Karena niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi. Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," kata Pierre di Manado, Sabtu (9/1/2021).

Diego merupakan anak dari Evie Tuerah dan Boy Mamahit.

Keduanya berasal dari Suwaan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara yang sudah lama menetap di Jakarta.

 "Bapak dan ibunya sudah lama tidak pulang ke Suwaan, tapi memang keluarga besar tinggal di Suwaan," ujar Pierre.

Diego adalah anak bungsu dari Tiga bersaudara.

Dia memiliki kakak perempuan bernama Emily dan seorang kakak laki-laki bernama Chris.

Ayah Diego, Boy Mamahit merupakan mantan Pilot Bouraq Indonesia Airlines, maskapai penerbangan swasta Indonesia yang pernah beroperasi pada tahun 1970-2005.

"Bapaknya dulu juga pernah jadi distrik manager di Bouraq Surabaya," ucap Pierre.

Kini keluarga hanya bisa berharap agar ayah satu anak yang masih kecil itu selamat dari peristiwa naas tersebut dan bisa kembali pulang ke rumah berkumpul bersama keluarga lagi.

"Keluarga sih masih berharap Diego selamat dan bisa ditemukan, cuma gak tahu deh perkembangan beritanya seperti apa sekarang," tutur Pierre.

Baca juga: Copilot Diego Mamahit Mendadak Pamit Pindah Rute, Keluarga Mengira Terbang ke Padang

Pamit terbang ke Padang

Keluarga, terutama istri Copilot Diego Mamahit tidak percaya jika suaminya hilang bersama pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Sebab, sebelumnya Diego sempat pamit akan terbang dengan rute Jakarta-Padang.

Diego Mahamit sempat berkomunikasi dan menghubungi keluarganya.

Hal tersebut terjadi sebelum Diego Mahamit tahu akan membawa Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.

Istri kopilot Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh itu awalnya tak percaya kejadian yang menimpa suaminya.

Pasalnya ia mengingat betul pamitnya Copilot Diego Mahamit.

Telepon terakhir kopilot Diego Mahamit membicarakan tentang rute yang berbeda.

Sebelumnya, Diego mengabarkan kepada keluarga bahwa ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat rute Jakarta-Padang.

"Tadi keluarganya taunya berangkat ke Padang. Orangtuanya masih ada harapan karena rencana berangkatnya ke Padang," kata kakak sepupu Diego, Ronny, di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu 9 Januari 2021 malam.

Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya kopilot Diego Mahamit menghubungi keluarga bahwa ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat rute Jakarta-Padang.

Namun belakangan kopilot Diego Mamahit ada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu.

Pesawat itu terjadi dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak.

Saat berita tentang jatuhnya pesawat tersebut muncul, keluarga kopilot Diego Mahamit syok.

Bahkan sang istri tak percaya.

Pihak keluarga sempat tak percaya karena ada perubahan rute mendadak.

Captain Afwan (kanan) dan Copilot Diego Mahamit (kiri)

Baca juga: STATUS WhatsApp Terakhir Captain Afwan Viral, Setinggi Apapun Aku Terbang

Baca juga: Kiprah Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Tak Main-main, Dulu Penerbang TNI AU

"Tadi keluarganya taunya berangkat ke Padang. Orangtuanya masih ada harapan karena rencana berangkatnya ke Padang," kata kakak sepupu Diego, Ronny, saat ditemui Kompas.com di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu 9 Januari 2021 malam.

Ronny mengatakan, istri Diego sebenarnya sudah dihubungi langsung oleh pihak Sriwijaya Air bahwa suaminya ada di pesawat yang hilang kontak itu.

Namun, sang istri tidak percaya karena sepengetahuannya, Diego menjadi kopilot untuk penerbangan Jakarta-Padang.

"Kami mencari kepastian karena oleh Sriwijaya istrinya sendiri dihubungi tidak percaya. Jadi kami datang lah ke crisis center ini. Kami mau cari tahu betul enggak sih. Saya juga mau make sure saja bahwa dia memang ada di situ," kata Ronny.

Ronny datang ke crisis center dengan ditemani istrinya dan juga sejumlah kerabat lain.

Sementara orangtua dan istri Diego yang masih sangat terpukul mendengar kabar ini menunggu di rumah.

Setelah datang ke crisis center itu dan berbicara dengan petugas, maka Ronny pun sudah yakin bahwa adik sepupunya memang ada di pesawat yang naas tersebut.

"Keluarga shocked semua," kata Ronny.

Ronny menyebut, Diego sudah cukup lama menjadi kopilot.

Ia mengenal sosok Diego sebagai kopilot yang sangat teliti dan berhati-hati.

"Diego tidak pernah menolak terbang. Setahu kami dia adalah orang yang selalu ada sesuatu dia selalu make sure. Dia cukup teliti. Pernah mau terbang lalu sampai balik lagi, karena dia melihat ada sesuatu yang salah," ucap Ronny.

(*)

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved