Peringatan Eks Direksi Sriwijaya Air Terbukti, Sudah Ingatkan Potensi Bahaya

Peringatan Eks Direksi Sriwijaya Air Terbukti Benar, Sudah Ingatkan Potensi Bahaya

TRIBUNNEWS
SRIWIJAYA AIR - Peringatan Eks Direksi Sriwijaya Air Terbukti Benar, Sudah Ingatkan Potensi Bahaya FOTO: ILS SRIWIJAYA AIR 

TRIBUNBATAM.id - Peringatan Eks Direksi Sriwijaya Air Terbukti Benar, Sudah Ingatkan Potensi Bahaya.

Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Sabtu (9/1/2021) membawa duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Tragedi ini menambah catatan buruk dirgantara Tanah Air di awal tahun yang seharusnya penuh harapan.

Proses pencarian pun masih terus dilakukan di sekitar pulau Laki yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

Di sisi lain, kecelakaan ini seolah membuka kembali 'borok' maskapai yang berdiri sejak 2003 ini.

Seperti diketahui, pada tahun 2019, maskapai penerbangan Sriwijaya Air sempat memutuskan berhenti terbang.

Baca juga: Tangis Ayah Korban Sriwijaya Air SJ182 Berharap Mukjizat, Menantu sedang Hamil Muda

Baca juga: Pulang Lah Nak, Sini Sama Ibu Tangis Ibu Korban Sriwijaya Air SJ182 Sambil Peluk Foto Putrinya

Kala itu, publik sempat mengira jika maskapai ini bangkrut karena satu dan lain hal.

Namun, belakangan diketahui jika permasalahan internal dan manajemen menjadi penyebab 'cuti'nya Sriwijaya Air saat itu.

Pada 13 Mei 2020, Sriwijaya Air akhirnya kembali beroperasi.

Bulan demi bulan berjalan, tak ada masalah berarti yang terjadi.

Hingga akhirnya, Sabtu sore di tengah hujan deras kemarin, peristiwa nahas itu terjadi.

Baca juga: Pilot Tak Punya Pilihan, Pengamat Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh: Copot Langsung Terjun

Baca juga: Good Bye & Thank U, Perpisahan Terakhir Faisal Rahman di Atas Pesawat Sore Itu

Direksi sempat beri peringatan

Pesawat jenis Boeing 737-500 milik penerbangan NAM Air saat mendarat pada acara Penerbangan perdana (inaugural flight) Nam Air di Bandara Depati Amir Pangkalan Baru, Rabu (11/12/2013). Nam Air dibawah bendera Sriwijaya Air akan melayani rute dari Jakarta ke Pontianak (PP) dan Jogjakarta ke Pontianak (PP). Dan pesawat kedua, direncanakan menerbangi rute Palu ke Luwuk (PP), Surabaya ke Palu (PP), Surabaya ke Pangkalanbun (PP) dan Semarang ke Pangkalanbun (PP). (BANGKA POS/RESHA JUHARI)
Pesawat jenis Boeing 737-500 milik penerbangan NAM Air saat mendarat pada acara Penerbangan perdana (inaugural flight) Nam Air di Bandara Depati Amir Pangkalan Baru, Rabu (11/12/2013). Nam Air dibawah bendera Sriwijaya Air akan melayani rute dari Jakarta ke Pontianak (PP) dan Jogjakarta ke Pontianak (PP). Dan pesawat kedua, direncanakan menerbangi rute Palu ke Luwuk (PP), Surabaya ke Palu (PP), Surabaya ke Pangkalanbun (PP) dan Semarang ke Pangkalanbun (PP). (BANGKA POS/RESHA JUHARI) (BANGKA POS/Resha Juhari)

2019 lalu,  mantan Direktur Operasi Sriwijaya Air, Fadjar Semiarto merekomendasikan agar maskapai tersebut menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu.

Kala itu, dia menilai pesawat yang dimiliki maskapai itu berpotensi menimbulkan bahaya jika tetap beroperasi.

Sebab saat ini, dia menilai pesawat yang dimiliki maskapai itu berpotensi menimbulkan bahaya jika tetap beroperasi.

“Kalau dibilang sangat membahayakan (tidak), (tapi) berpotensi (berbahaya) iya. Karena dari sisi pesawat yang dirawat dalam kondisi yang limited berpotensi terjadi hal-hal yang di luar yang kita perkirakan,” ujar Fadjar Semiarto di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved