Pesawat Sriwijaya Air Diduga Alami Stall, Pakar Ini Coba Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 diduga jatuh keadaan stall, apa penyebabnya?

Istimewa
Infografis yang menggambarkan detik-detik terakhir peswawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Seorang penumpang yang mantan Qoriah Internasional Kalbar selamat dari tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 

Pesawat dapat jatuh, salah satunya bila mengalami macet (stall)

Menurut panduan stall and Spin Accidents, stall lebih mungkin terjadi ketika pesawat ada dalam fase keberangkatan, yaitu lepas landas, naik ke ketinggian, dan berputar.

Menurut Aeronautical Dictionary oleh Deborah Balter, macet bisa terjadi karena dua hal.

Stall bisa terjadi karena perbedaan sudut sayap pesawat dengan aliran angin (Angle of Attack) terlalu besar, lebih dari 15 derajat. Artinya, pesawat mendaki terlalu cepat.

Stall bisa terjadi karena cairan dalam pipa bensin atau pipa lainnya macet atau vapor lock.

Stall juga bisa terjadi pada sebelah sayap saja. Itu bisa terjadi ketika pesawat terbang melengkung.

Dalam kondisi itu, keseluruhan pesawat bisa berputar dan jatuh seperti batu.

Grafis kronologi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta
Grafis kronologi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta (Grafis Tribun Network)

Kondisi stall sebelumnya juga pernah terjadi pada pesawat AirAsia QZ8501yang menukik kemudian jatuh berputar di Selat Karimata.

Pesawat A320 dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura hilang kontak setelah sekitar 50 menit lepas landas dari bandar udara Juanda Surabaya, Minggu (28/12/2014).

Penyelidikan yang diungkap KNKT menyebut pesawat jatuh sambil berputar dari ketinggian 38.000 kaki.

Dikutip dari Intisari, kondisi stall terjadi ketika pesawat mulai kehilangan kendali.

Dalam posisi angle of attack besar, pesawat masuk dalam kondisi upset (susah dikendalikan), dan memicu stall (pesawat kehilangan daya angkat).

Input yang terekam FDR dari sidestick sebelah kanan merekam posisinya ditarik ke belakang hingga pesawat naik dengan kecepatan 11.000 kaki per menit dengan angle of attack lebih dari 40 derajat.

Kecepatan pesawat terendah adalah 55 knots saat mulai stall, dan saat jatuh bebas kecepatannya fluktuatif antara 100 hingga 170 knots.

Ilustrasi pesawat terbang komersil yang digunakan moda perjalanan masyarakat
Ilustrasi pesawat terbang komersil yang digunakan moda perjalanan masyarakat (Tribunnews.com)

Pesawat jatuh bebas tanpa kendali dari ketinggian 38.000 kaki dengan kecepatan vertikal antara 12.000 kaki hingga 20.000 kaki per menit (4.000 - 6.000 meter per menit). Komunikasi yang membingungkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved