Tangis Ayah Korban Sriwijaya Air SJ182 Berharap Mukjizat, Menantu sedang Hamil Muda
Tangis Ponijan kembali pecah tatkala menceritakan sang anak, Mulyadi P Tamsir dan istri menjadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ182.
Di rumah orangtuanya, foto Mulyadi mengenakan setelan jas warna hitam dalam bingkai diletakkan di atas lemari kayu.
“Mudah-mudahan masih ada mukjizat dari Allah, semuanya selamat,” kata Ponijan.
Ponijan bercerita, dia sama sekali tak ada merasakan firasat buruk.
Namun, dua hari terkahir, dia bersama istrinya Katimah merasakan ada yang janggal pada nyala kompor di rumahnya.
Sejak dua hari terkahir, dia merasa nyala api kompor gasnya sangat kecil.
Ponijan merasa, Mulyadi meninggalkan kenangan terindah ketika menikahi Makrufatul Yeti Srianingsih.
“Kenangan terindah nikah kemarin.
Dia itu sudah beberapa kali gagal nikah.
Yang terakhir, saya minta cepat.
Itu pun karena sejarah itu tadi.
Tiap malam saya berdoa, supaya jodohnya jangan jauh-jauh, paling jauh Pontianak, kan dekat.
Baru dua bulan nikahnya.
Kemarin dihubungi istrinya hamil,” kata Ponijan.
Mulyadi dan Yeti terbilang masih pengantin baru.
Pernikahannya baru berumur sekitar 50 hari saat kecelakaan pesawat terjadi.
Pasangan Mulyadi-Yeti menikah di Pontianak pada 20 November 2020 lalu.