Tangis Ayah Korban Sriwijaya Air SJ182 Berharap Mukjizat, Menantu sedang Hamil Muda
Tangis Ponijan kembali pecah tatkala menceritakan sang anak, Mulyadi P Tamsir dan istri menjadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ182.
Bisa hidup tapi ndak bisa rebus air, seharian ndak mendidih.
Padahal gasnya baru ganti.
Tadi pagi selangnya baru, kompornya bersih, tapi ya tetap kecil apinya,” ungkap Katimah.
Sebenarnya, malam sebelum mendapat kabar anaknya tercatat dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air, Katimah sudah berniat untuk menghubungi anaknya.
Namun, kabar tak terduga itu datang lebih dahulu.
“Rencana jam 8 malam mau coba-coba ngebel (menelepon).
Sorenya abang dan adiknya pulang ke rumah bawa kabar (musibah pesawat).
Sudah dicek juga di Jakarta, katanya memang berangkat diantar temannya ke Bandara,” ujarnya.
Keluarga besar Mulyadi meminta doa dari masyarakat Kalbar.
“Atas nama keluarga besar Mulyadi, kami memohon doa seluruh kerabat dan handai taulan.
Semoga Allah SWT memberikan keajaiban dan saudara kami ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Slamet Bowo Santoso, adik Mulyadi.(*)
baca berita terbaru lainnya di google news
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Berharap Mukjizat Anaknya Selamat, Kedua Orangtua Mulyadi Sebut Nyala Kompor Kecil Sebelum Kejadian