Listyo Jadi Calon Tunggal Kapolri, Jokowi Mau Dikawal Mantan Ajudan Sampai Kepemimpinannya Selesai?
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane pun menanggapi terpilihnya Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Komjen Listyo Sigit Prabowo terpilih sebagai calon tunggal Kapolri.
Pemilihan itu dilakukan Presiden Jokowi setelah mendapatkan lima nama Calon Kapolri Baru.
Seperti diketahui, masa jabatan Idham Azis akan segera berakhir sebagai Kapolri.
Hal itu menyusul Kapolri Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane pun menanggapi terpilihnya Listyo Sigit Prabowo tersebut.
Baca juga: Ini Gambaran Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima Listyo Sigit Prabowo Jika Jadi Kapolri, Berapa?
Baca juga: Sepak Terjang Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi, Eks Kapolresta Solo
Nama Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diserahkan kepada DPR pada Rabu (13/1/2021).
Ia dipilih oleh Jokowi untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.
Neta berpandangan, pemilihan Listyo dengan masa aktif yang masih panjang ini memilki alasan tersendiri.
Seperti menunjukkan Jokowi ingin dikawal oleh Listyo selama sisa periode kepemimpinannya sebagai presiden.
"Sepertinya Jokowi lebih memercayai pengamanannya kepada orang kepercayaannya yang pernah menjadi ajudannya saat pertama kali menjadi presiden."
"Hal itu tidak masalah. Sebab mengangkat kapolri adalah hak prerogatif presiden," ungkap Neta pada Rabu (13/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Neta menilai, dipilihnya Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri mirip dengan penunjukan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian beberapa tahun lalu.
Sebab, keduanya sama-sama terpilih saat masa pensiunnya masih panjang.
"Saat itu Tito adalah kader muda Polri yang masa pensiunnya masih panjang, sekitar enam tahun lagi."'