BERITA POPULER

Berita Populer Kepri, 15 Warga Tanjungpinang Positif Covid-19 hingga Haji Permata Meninggal

Ada beberapa kejadian di Kepri menarik perhatian pembaca TribunBatam, Sabtu (16/1).Di antaranya kronologi penangkapan kapal penyelundup & Haji Permata

Editor: Dewi Haryati
Tribun Batam/ Kolase
Haji Permata meninggal dunia. Pengusaha Batam itu dikabarkan meninggal dunia di Tanjung Bakong Tembilahan, Indragiri Hilir, Provinsi Riau. 

Meninggal RT-PCR (+) = 23 (0)

*PEMERIKSAAN RT-PCR*

Jumlah kasus diswab = 10.775 (+42)

*SURVEILANS SEROLOGI*

Jumlah rapid tes = 13.224 (+202)

Jumlah RT reaktif = 728 (+4)

Jumlah reaktif diperiksa RTPCR = 727 (+4)

Jumlah reaktif dengan : RTPCR (+) = 162 (+2)

*KONDISI KASUS KONFIRMASI HARI INI*

Rumah Sakit = 25

Karantina terpadu= 5

Isolasi Mandiri = 43

Selesai isolasi (sembuh) = 1.069

Meninggal = 23.

2. KRONOLOGI Penangkapan Kapal Penyelundup Rokok, Aparat Bea Cukai Dilempari Bom Molotov hingga Mercon

Satgas patroli laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau dan Bea Cukai Tembilahan melakukan pengejaran terhadap kapal penyelundup, Jumat (15/1/2021).

Satgas Patroli Laut Bea Cukai menghentikan laju 4 buah kapal high speed craft (HSC) bermesin 6 x 250 PK tanpa nama dan satu buah kapal bermuatan orang banyak yang membawa rokok selundupan di perairan Pulau Buluh, Riau.

Ini bermula dari kecurigaan petugas atas adanya pergerakan empat HSC yang beriringan dan cocok dengan informasi intelijen yang diperoleh.

Petugas kemudian melakukan pembuntutan sejak dari perairan Pulau Medang Lingga. 

Namun, karena mereka menggunakan mesin dengan kapasitas di atas kelaziman, maka petugas tidak berhasil melakukan pencegatan. 

“Sekitar pukul 09.30 WIB, kapal patroli Bea Cukai kembali mengidentifikasi keberadaan HSC yang membawa rokok ilegal di perairan Sungai Bela, Indragiri Hilir dari arah Kuala Lajau.  Setelah meyakini kapal tersebut, petugas memerintahkan HSC tersebut untuk berhenti namun tidak dipatuhi dan bahkan berusaha untuk menabrak kapal patroli petugas,” ungkap Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat, Sabtu, (16/01/2021).

Mendapati keempat HSC tersebut melakukan perlawanan, petugas Bea Cukai memberikan peringatan melalui sirine dan perintah lisan melalui pengeras suara, namun HSC tersebut tidak memperdulikan. 

Kapal BC 10009 terus melakukan pengejaran terhadap HSC yang masuk ke arah Sungai Belah.

“HSC tersebut berupaya menabrak kapal BC 10009, meskipun demikian Kapal BC 10009 tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya anak buah kapal satu dari empat HSC tersebut kabur dengan cara melompat ke air,” kata Syarif.

Baca juga: Pengusaha Batam Haji Permata Meninggal Dunia Diduga Ditembak? Ini Tanggapan Bea Cukai Kepri

Setelah dilakukan pemeriksaan didapati sejumlah tumpukan karton berisi rokok ilegal yang ditutupi terpal.

Upaya para penyelundup melawan hukum dengan petugas Bea Cukai tidak berhenti di situ. 

Sekitar pukul 09.40 WIB dua kapal HSC lainnya yang sebelumnya sudah kabur justru kembali ke arah HSC yang tengah diperiksa petugas Bea Cukai.

 “Jadi jelas ada niatan untuk merebut kembali HSC dan rokok selundupan yang sudah dikuasai Bea Cukai” ujar Syarif.

Kapal BC 10009 dengan dibantu kapal BC 15040 dan BC 15041 mencoba menghalau kedua HSC yang kembali berupaya merebut HSC yang tengah diperiksa Bea Cukai.

Selanjutnya, tindakan melawan hukum masih terus dilakukan oleh kelompok atau mafia penyelundup ini dengan mengerahkan belasan orang menggunakan kapal pancung yang sengaja disiapkan untuk melindungi empat HSC tersebut. 

Mereka melempari kapal BC 10009, BC 15040, BC 15041, dan HSC yang dikuasai Bea Cukai dengan bom molotov, mercon, serta kembang api. 

Melihat situasi seperti itu tembakan peringatan beberapa kali dilakukan Satgas patroli laut Bea Cukai.

Peringatan itu tidak dihiraukan justru massa yang berjumlah belasan tersebut malah secara brutal menyerang petugas dengan senjata tajam sambil 
berupaya untuk merangsek masuk ke HSC yang telah dikuasai Bea Cukai yang hanya dikawal oleh empat orang petugas. 

Selang beberapa menit, kelompok penyerang tersebut berhasil menyandarkan kapal pancung mereka ke HSC yang dikuasai oleh petugas dan menyerang petugas dengan menggunakan senjata tajam dan menembakan mercon ke arah petugas. 

“Anggota kami sudah dalam posisi terdesak dan pelaku sudah menyerang dengan mengayunkan senjata tajamnya ke badan petugas, untuk membela diri dan dalam situasi terdesak  maka petugas melakukan pembelaan diri dan terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang menyerang petugas Bea Cukai,” lanjutnya.

Setelah itu, kelompok penyerang sempat menjauhkan kapalnya dari kapal HSC yang dikuasai petugas Bea Cukai.

Namun, kembali kapal penyerang tersebut berusaha terus mengejar dan mencoba menyandarkan kapal pancungnya untuk merebut kembali barang ilegal tersebut.

Kapal tersebut baru berhenti berusaha mendekat setelah petugas yang di atas HSC memberikan tembakan peringatan lanjutan ke arah atas dan bantuan dari dua kapal patroli Bea Cukai lainnya.

“Setelah situasi lebih kondusif, Satgas patroli laut Bea Cukai berupaya mencari dan menyelamatkan awak kapal HSC yang sebelumnya terjun ke air, namun tidak mendapatkan hasil. 

Satgas patroli laut Bea Cukai kemudian membawa dua unit HSC tanpa awak berisi rokok ilegal yang jumlahnya lebih dari 7,2 juta batang dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 7,6 miliar ke Tanjung Balai Karimun,” tuturnya.

Yang mengejutkan, dalam pencacahan juga ditemukan dua karung berisi batu dan kayu yang sepertinya disiapkan untuk melakukan perlawanan atau penyerangan kepada petugas.

Tidak hanya berhenti disitu, Bea Cukai bersama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait akan melakukan pendalaman dan pengembangan kasus dari hasil tangkapan yang berhasil disita, termasuk asal muasal rokok illegal, pelaku-pelaku yang terlibat, dan bahkan pemilik atau penyedia HSC yang  digunakan untuk menyelundupkan barang.

Menurut catatan Bea dan Cukai, modus penyelundupan rokok dan minuman keras dengan menggunakan HSC ini telah berulangkali dilakukan oleh kelompok tersebut. 

Di wilayah Kepri saja, total tangkapan rokok dan minuman keras di tahun 2019 sebanyak 31 tangkapan yang terdiri dari 12 HSC, dan 19 Kapal nonHSC. Sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 20 tangkapan yang terdiri dari 8 HSC dan 12 Kapal nonHSC.

Total kerugian negara yang berhasil diselamatkan oleh patroli bea cukai lebih dari Rp 214,35 miliar.

“Sebagian dari tangkapan-tangkapan itu merupakan tangkapan dari kelompok pelaku penyerangan yang memang dikenal sebagai penyelundup yang kerap kali menyerang petugas,” sambungnya.

Bahkan pada tahun 2014 kelompok ini pernah melakukan penyerangan ke kantor Bea Cukai Tanjung Balai Karimun karena barang selundupannya ditangkap oleh petugas. 

“Pengadilan kemudian memutuskan telah terjadi  pelanggaran pidana atas penyerangan tersebut,” ungkap Syarif.

Upaya penindakan kali ini merupakan bukti keseriusan dan kegigihan pemerintah khususnya Bea Cukai yang bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Aparat Penegak Hukum yang lain dalam memberantas barang- barang ilegal dan menutup pintu masuk para penyelundup ke wilayah Indonesia.

 “Tidak hanya untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya barang-barang ilegal yang tidak memenuhi ketentuan Perundang-undangan, melainkan upaya nyata Bea Cukai dalam mengamankan penerimaan negara serta menciptakan persaingan yang sehat dan keadilan bagi para pelaku usaha yang taat pada ketentuan  perundang-undangan,” tutupnya.

3. Haji Permata Meninggal Diduga Kena Tembak, Keluarga: Kita sudah Buat Laporan ke Polda Kepri

Keluarga Haji Permata dan perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam telah melaporkan kasus kematian Haji Permata ke Polda Kepri.

Diketahui, Haji Permata meninggal dunia pada Jumat (15/1/2021) lalu.

Pengusaha Batam yang juga mantan Ketua KKSS Kota Batam itu diduga tertembak di Perairan Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.

Kabar yang beredar, Haji Permata meninggal setelah kena tembak.

Kematian Haji Permata meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga dan KKSS. Mereka pun berencana menempuh jalur hukum. 

Suasana rumah Haji Permata di Perumahan Bella Vista Residence, Jalan Sudirman, Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, Sabtu (16/1/2021)
Suasana rumah Haji Permata di Perumahan Bella Vista Residence, Jalan Sudirman, Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, Sabtu (16/1/2021) (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)

Arjuna, anak tertua kandung Haji Permata mengatakan, kasus kematian orang tuanya telah dilaporkan ke polisi. 

"Malam tadi kita sudah buat laporan ke Polda dan alhamdulillah laporan kita sudah diterima. Yang membuat laporan, saya bersama paman Salehuddin (adik bapak), dan Ketua KKSS Kota Batam, Masrur Amin.

Itu sekitar jam 2 malam kita baru keluar dari Polda," ujar Arjuna kepada Tribunbatam.id, sekira pukul 11.00 WIB, di kediamannya, Perumahan Bella Vista Residence, Jalan Sudirman, Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, Sabtu (16/01/2021)

Sementara itu, sebelum dimakamkan, jenazah Haji Permata diautopsi di Rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Baca juga: Bentrok Petugas BC Dengan Anggota Haji Permata, KKSS Tak Terima Janji Akan Proses ke Jalur Hukum

Pemakaman Haji Permata direncanakan paling cepat pukul 15.00 Wib, Sabtu.

Pantauan Tribunbatam.id di rumah duka, sekira pukul 10.23 sampai pukul 11.11 WIB, Sabtu (16/01/2021) terlihat ada sekitar puluhan orang yang terdiri dari keluarga, kerabat, masyarakat, dan pihak TNI menghadiri rumah duka.

Polda Kepri sudah Terima Laporan

Sementara itu, Dirkrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga Haji Permata.

"Laporannya sudah masuk," kata Arie saat dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id.

Arie mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang telah masuk tersebut.

Ia mengatakan, dengan melihat lokasi kejadian, tersebut nantinya pihaknya akan berkordinasi dengan Polda Riau.

"Namun melihat locus delicti yang berada di Tembilahan maka kami akan berkordinasi dengan Polda Riau untuk tindak lanjut untuk laporan polisi yang di buat di sini," katanya.

Usai menerima laporan kepolisian juga langsung ke lokasi dermaga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sementara yang kami lakukan di sini adalah mengumpulkan informasi serta saksi saksi serta barang bukti yang kemungkinan ada yang terbawa ke Batam," ujarnya.

(tribunbatam.id/Noven Simanjuntak/Ronnye Lodo Laleng/Muhammad Ilham/Alamudin)

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved