Karena Kebijakan Privacy, Singapura Mulai Tinggalkan WhatsApp, Beralih ke Telegram dan Signal

Singapura mulai tinggalkan WhatsApp karena kebijakan privacy, mulai beralih ke Telegram dan Signal.

info komputer
Singapura mulai beralih dari Whatsapp ke Telegram. 

TRIBUNBATAM.id - Karena Kebijakan Privacy yang ditetapkan WhatsApp, banyak yang mulai beralih ke Telegram hingga Signal.

Kebijakan baru yang ditetapkan WhatsApp tuai pro kontra.

Karena kebijakan privacy yang ditetapkan, orang-orang banyak yang beralih dari WhatsApp.

Satu negara yang banyak beralih dari WhatsApp yaitu Singapura.

Singapura memilih menggunakan Telegram dan Signal.

Dilansir The Straits Times, Whatsapp pekan lalu mengubah persyaratan dan kebijakan privasinya sehingga membuat orang-orang mulai beralih.

Baca juga: Whatsapp 2 Kali Beri Klarifikasi Kebijakan Baru, Tidak Bagikan Kontak dengan Facebook

Diketahui kebijakan privasi yang baru memungkinkan data Whatsapp dibagikan ke perusahaan induk Facebook.

Pada Selasa, eksekutif Facebook salah satunya kepala Instagram Adam Mosseri mencuit bahwa "ada banyak informasi yang salah tentang WhatsApp (persyaratan layanan)" dan bahwa pembaruan kebijakan "tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun".

Perubahan tersebut terkait dengan pengiriman pesan bisnis di WhatsApp, yang bersifat opsional, tambahnya.

WhatsApp memberi tahu pengguna Android dan iPhone tentang kebijakan privasi dan persyaratannya yang diperbarui
WhatsApp memberi tahu pengguna Android dan iPhone tentang kebijakan privasi dan persyaratannya yang diperbarui (gadgets.ndtv.com)

WhatsApp menekankan bahwa Facebook tidak dapat membaca pesan pengguna atau mendengar panggilan telepon karena data itu terenkripsi.

Ini juga berlaku untuk obrolan yang dilakukan konsumen dengan sebuah bisnis melalui WhatsApp.

Beberapa perusahaan dapat memilih untuk menyimpan pesan dengan aman di server Facebook untuk membantu mereka mengelola obrolan.

WhatsApp menekankan, Facebook tidak akan secara otomatis menggunakan obrolan konsumen dengan pedagang untuk menentukan iklan yang akan muncul.

Tetapi sebuah perusahaan dapat menggunakan data tersebut untuk tujuan pemasarannya sendiri, seperti iklan di Facebook.

Meski begitu, Facebook tidak dapat menargetkan iklan umum dengan cara yang mirip dengan pengguna ini, jelas juru bicara WhatsApp kepada The Straits Times pada Rabu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved