Angin Kencang Landa Kepri, Kapolsek Batuaji Batam Imbau Warga Waspada di Laut dan di Darat

Kapolsek Batuaji Batam Kompol Jun Chaidir, mengimbau warga agar selalu waspada angin kencang, khususnya yang tinggal di laut dan di darat

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ian Sitanggang
Angin kencang landa Kepri, Kapolsek Batuaji Batam imbau warga waspada di laut dan di darat. Foto kondisi pelayaran dari Pelabuhan Sagulung menuju pulau-pulau di sekitarnya baru-baru ini 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejak memasuki tahun 2021, cuaca di wilayah Provinsi Kepri, khususnya Batam, tidak menentu. Mulai dari hujan, banjir, longsor dan beberapa hari terakhir angin kencang melanda wilayah Kepri.

Cuaca yang tidak menentu tersebut, dikhawatirkan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya bagi para nelayan yang kesehariannya di laut.

Kapolsek Batuaji Batam Kompol Jun Chaidir, mengimbau kepada warga yang ada di wilayah hukum Polsek Batuaji agar selalu waspada, khususnya yang tinggal di daerah pesisir.

"Kebetulan di wilayah Polsek Batuaji ada beberapa pulau, seperti Pulau Buluh, Pulau Bulan dan pulau-pulau lainnya di Kecamatan Bulang," kata Jun, Senin (18/1/2021).

Ia mengatakan saat ini angin kencang terjadi di Batam.

Baca juga: Waspada Angin Kencang! BMKG Prediksi Cuaca Anambas Diguyur Hujan hingga Malam Hari

"Jadi kita imbau warga pulau agar selalu waspada, dan selalu menggunakan life jeket saat menyeberang," kata Jun.

Sementara untuk warga Batuaji yang tinggal di wilayah daratan, Jun Chaidir mengimbau agar selalu waspada dan tidak berlindung di bawah pohon saat panas terik maupun saat hujan datang.

"Kita juga mengimbau warga perumahan ataupun pemukiman lainnya agar melakukan peranggasan jika ada pohon besar di sekitar pekarangan," kata Jun Chaidir.

Untuk wilayah hukum Polsek Batuaji ada beberapa pemukiman yang di lokasinya terdapat pohon besar seperti daerah MKGR, RSS, dan sekitar Aviari.

"Kita imbau warga melakukan gotong-royong, untuk memangkas pohon yang kondisinya sudah rindang," kata Jun Chaidir.

Waspada Angin Kencang

Sebelumnya diberitakan, ketinggian gelombang di wilayah perairan Kepulauan Anambas saat ini berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa mencapai 4 meter.

Sebelumnya, ketinggian gelombang berada pada 6 meter dan membuat sejumlah transportasi pelayaran mengalami gagal berlayar.

Meski cuaca gelombang sudah tidak tinggi, intensitas hujan di wilayah Kepulauan Anambas masih akan terjadi di beberapa wilayah pada pagi hingga malam hari.

"Cuaca untuk hari ini masih diprediksi akan hujan. Masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah tetap waspada dengan intensitas hujan yang turun ditambah lagi dengan angin kencang," ujar Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Kamis (14/1/2021).

Saat ini kecepatan angin diprakirakan 40 kilometer per jam.

Kapal Nelayan Tenggelam

Sementara itu, sebuah kapal kayu atau kapal pompong milik nelayan Kecamatan Palmatak, Anambas dikabarkan tenggelam sekira pukul 07.30 WIB, Kamis (14/1/2021).

Saat dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Palmatak, Yopen membenarkan kejadian kapal tenggelam tersebut.

Kapal nelayan Desa Putik, Kecamatan Palmatak Anambas tenggelam saat akan mencari ikan di Perairan Tanjung Penes, Kamis (14/1/2021)
Kapal nelayan Desa Putik, Kecamatan Palmatak Anambas tenggelam saat akan mencari ikan di Perairan Tanjung Penes, Kamis (14/1/2021) (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

Tak hanya itu, ia juga ikut membantu evakuasi kapal nelayan yang tenggelam.

"Lokasinya di Tanjung Penes, Kecamatan Palmatak. Nelayan ini mau cari ikan, cuma dihantam gelombang dan kapal tenggelam," ucap Yopen saat dihubungi melalui telepon.

Sejumlah kapal nelayan yang mengetahui ada kapal milik nelayan tenggelam langsung turun ke laut untuk membantu evakuasi kapal dan nelayan.

Baca juga: Nyaris Mati di Laut, Korban Kapal Tenggelam di Karimun Ucapkan Terima Kasih ke PT Timah

Baca juga: Kapal Jaring Kurau Tenggelam di Perairan Pulau Lalang Karimun Setelah Diterjang Ombak 3 Meter

"Ini kapal nelayan milik Azman, orang Desa Putik. Saat ini kita masih di laut, baru seksi bantu nelayan yang tenggelam.

Tapi alhamdulillah sudah selamat," tuturnya.

Kapal nelayan ini ditemukan berada di koordinat N.03 26 59 E. 106 22 20, 2 mil dari laut.

Melaut saat Cuaca Buruk

Sebelumnya diberitakan, nekat melaut saat cuaca buruk, empat nelayan Anambas hilang, kini telah ditemukan.

Empat nelayan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Anambas akhirnya ditemukan setelah dikabarkan hilang pada Jumat (8/1/2021) lalu.

Para nelayan itu ditemukan Tim SAR dalam kondisi selamat

Empat nelayan tersebut masing-masing Widi sebagai nakhoda, dan Yanto, Putra, dan Uwen sebagai Anak Buah Kapal (ABK) diketahui melaut sejak 4 Januari 2021.

Lebih kurang seminggu mereka berada di tengah laut, ditambah lagi kondisi cuaca di Kepulauan Anambas yang cukup ekstrem, dengan cuaca dan gelombang tinggi.

Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Lingga, Tujuh Orang Selamat

Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Bermuatan BBM Tenggelam di Perairan Lingga

Akhirnya Tim SAR turun melakukan pencarian terhadap empat nelayan yang hilang kontak tersebut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel ketika dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya kapal nelayan yang hilang.

"Satu pompong itu empat orang pergi melaut dan diterpa badai karena ketinggian gelombang saat ini mencapai 6 meter.

Basarnas dan Tim SAR datang ke lokasi setelah mendapat koordinat kapal nelayan itu," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus kepada Tribun Batam, Rabu (13/1/2021).

Sementara posisi nelayan ini diketahui setelah Radio Antar Penduduk mendapatkan lokasi nelayan.

"Saat ini mereka sudah dijemput dan akan dipulangkan ke tempatnya masing-masing," kata Mexianus.

Dua Kapal Tenggelam di Lingga

Sementara itu di Lingga, kapal pompong bermuatan sembako tenggelam di Perairan Lingga, Senin (11/1/2021) sore.

Beruntung, nakhoda dan penumpang kapal yang berjumlah tujuh orang selamat dalam insiden kecelakaan laut tersebut.

Tenggelamnya kapal bermuatan sembako ini menambah daftar kapal tenggelam di Perairan Lingga akibat cuaca buruk di awal tahun 2021.

Pasalnya pada hari yang sama, berdasarkan informasi dari Satpolairud Polres Lingga, insiden kapal tenggelam juga terjadi pada kapal bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kapal mengangkut BBM ini tenggelam di perairan Tanjung Datuk, Lingga.

Sementara kapal sembako dengan kapasitas muatan sekitar 1 ton, tenggelam di Perairan Tanjung Sembilang, Desa Bakong, Kecamatan Singkep Barat, Lingga.

Kapal sembako ini awalnya hendak menuju Desa Busung Panjang, Kecamatan Kepulauan Posek, Lingga.

Namun mengalami kecelakaan laut di perairan Tanjung Sembilang.

Kasat Polairud Polres Lingga, AKP Thomas Charles menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari warga. Kecelakaan laut itu terjadi sekira pukul 17.00 wib.

Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Bermuatan BBM Tenggelam di Perairan Lingga

Setibanya di lokasi, nakhoda beserta enam penumpang kapal pompong telah berhasil diselamatkan warga Tanjung Sembilang.

“Korbannya ada tujuh orang, termasuk kapten kapal pompong, dan Alhamdulilah semuanya selamat.

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Umum, Desa Sungai Buluh," ujarnya, Selasa (12/1/2021).

Dari keterangan para korban, penyebab karamnya kapal, karena cuaca buruk dan ombak tinggi.

"Kapal pompong juga melanggar kayu pancang kelong hingga mengakibatkan lambung kapal bocor di bagian belakang," katanya.

Dari kejadian tersebut, memang tidak ada korban jiwa, namun sayangnya kapal dan muatan barang sembako tidak bisa diselamatkan.

"Untuk pencarian kapal pompong, rencana hari ini. Karena kemarin (saat kejadian-red), terkendala kondisi cuaca yang sangat buruk dan sudah malam hari," ucap Thomas.

Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

Berikut nama para korban yang berhasil selamat :

1. Salianto (25), selaku nakhoda
2. Jamaludin (48)
3. Bintang (17)
4. Rabiah (65)
5. Meli (42)
6. Murni (16)
7. Wulan (20)

Kapal bermuatan BBM tenggelam di Perairan Lingga

Diberitakan, kapal bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) dikabarkan tenggelam di perairan Tanjung Datuk, Lingga, Kepri, Senin (11/1/2021) lalu.

Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Lingga, AKP H Thomas Charles dikonfirmasi awak media, membenarkan insiden kecelakaan laut itu.

Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Alhamdulillah, korban selamat setelah sekitar 3 jam terdampar di pulau kosong dan diselamatkan warga Desa Pulun serta dievakuasi ke kampungnya, di Desa Mentuda pada Selasa (12/1/2021)," kata Thomas Charles via pesan WhatsApp.

Baca juga: Diduga Korban Kapal Tenggelam di Batu Ampar Batam, Polisi Singapura Temukan Mayat Mengapung di Laut

Thomas menjelaskan, saat itu kondisi cuaca sedang buruk dan gelombang laut tinggi. Sehingga pencarian kapal menjadi terkendala.

"Mengenai kapal milik korban yang bermuatan BBM, akan kita cari dan evakuasi hari ini bersama instansi terkait. Kemarin tergendala cuaca buruk dan gelombang tinggi malam hari," ucap Thomas.

Ia melanjutkan, informasi awal kapal berangkat dari Desa Sungai Buluh membawa BBM untuk masyarakat Desa Mentuda.

Sesampainya di Tanjung Datuk, kapal dihantam gelombang tinggi yang menyebabkan kapal karam dan penumpang berenang menuju pulau terdekat.

Thomas mengingatkan kepada pengguna transportasi angkutan laut maupun nelayan agar berhati-hati saat berlayar. Pasalnya belakangan ini cuaca sedang tidak bersahabat.

Sementara itu, Kepala BMKG Dabo, Sahat Mauli Pasaribu memprakiraan cuaca pada Selasa (12/1/2021) pada pantauan pukul 07.00 WIB, berawan tebal yang akan berpotensi hujan.

"Arah angin barat-utara kecepatan angin 04 km/jam hingga 29 km/jam.

Berlaku untuk perairan bagian Timur Laut Lingga. Gelombang di kisaran 2,50 hingga 4 meter.

Wilayah perairan Berhala tinggi gelombang 1,25 hingga 2,50 meter dan masuk kategori sedang," jelas Sahat.

(tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Rahma Tika/Febriyuanda)

*Baca Juga Berita TRIBUNBATAM.id Lainnya di Google News
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved