CALON KAPOLRI
Saat Jadi Kapolda Banten, Komjen Listyo Sigit Wajibkan Anggotanya yang Muslim Belajar Kitab Kuning
Listyo Sigit Prabowo mewajibkan anggotanya untuk belajar kitab kuning yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren.
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA – Kedekatan Komjen Listyo Sigit Prabowo degan sejumlah ulama di Indonesia sudah menjadi rahasia umum.
Walaupun beragama Kristen, Listyo Sigit Prabowo sangat mengerti dengan anggotanya yang beragama Islam.
Bahkan dalam uji kelayakan di DPR RI Komisi III, Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kalau diriya sangat menghargai orang muslim.
Hal itu saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Banten.
Listyo Sigit Prabowo mewajibkan anggotanya untuk belajar kitab kuning yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren.
Langkah itu dilakukan karena pihaknya mendaptkan banyak masukan dari kalangan ulama.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Listyo Sigit Prabowo ketika menanggapi pernyataan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI.
Baca juga: Deretan Pujian Bagi Komjen Listyo Sigit Prabowo: Makalah, Rekam Jejak hingga Calon Kapolri Milenial
Baca juga: AKBP Ahrie Sonta Jadi Sorotan saat Uji Kelayakan Calon Kapolri, Orang Berpengaruh di Tanjung Priok
Saat itu Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal meminta calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo agar memberikan peluang bagi siswa lulusan madrasah atau pesantren untuk menjadi anggota Polri.
Pesan tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri di Ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (20/1/2021).
”Saya mewakili komponen dan komunitas dari madrasah, saya minta nanti ada, kita apresiasi apa yang Bapak sampaikan tentang penataan, transformasi organisasi bagaimana SDM Polri yang unggul di era 4,0, kita berharap bagaimana lulusan-lulusan pesantren yang kita sudah punya regulasi UU 18/19, ada rekognisi pengakuan kelulusan mereka juga punya kesempatan (menjadi anggota Polri),” ujar Cucun.

”Ini pernyatan dari dapil, dan saya yakin juga semua. Afirmasi ini harus ada dan bagaimana nanti dalam penerimaan SDM di Polri kedepan itu diharapkan (mengakomodasi lulusan pesantren, red), karena kalau dari sisi kuantiti, itu kan kita masih terjadi permasalahan antara jumlah anggota Polri dengan populasi kita,” tuturnya.
Cucun juga mempertanyakan langkah Kapolri kedepan dalam menyelesaikan persoalan terorisme dan berbagai persoalan hukum lain sehingga bisa memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, termasuk bagi kalangan internasional dan para calon investor yang menginginkan adanya kepastian hukum.
Baca juga: Jenderal Idham Azis Dampingi Komjen Listyo Sigit Jalani Fit and Proper Test Kapolri
”Polri diharapkan bisa memberikan kepastian hukum sehingga orang merasa aman dan nyaman berada di Indonesia,” tuturnya.
Pihaknya di Komisi III siap untuk mendukung kalngkah Polri melalui kebijakan anggaran sehingga ke depan program-program Polri, termasuk bagaimana Polri bisa mengimbangi antara jumlah populasi penduduk dengan jumlah personil kepolisian.
Menanggapi usulan Fraksi PKB, Listyo Sigit mengatakan pihaknya siap memfasilitasi jika ada lulusan pesantren atau madrasah ingin menjadi anggota Polri.
