BATAM TERKINI
Kerasnya Hidup di Batam, Perantau Tinggal di Tepi Kali Pusat Kota Demi Bertahan Hidup
Kerasnya hidup di Batam. Sejumlah perantau terpaksa tinggal di tepi kali di pusat kota berjuluk kota industri ini demi bertahan hidup.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pusat Kota Batam tak hanya dijejali dengan ruko dan gedung bertingkat saja.
Di sana juga ada kaum urban yang coba bertahan melawan kerasnya hidup.
Urusan kenyamanan pun mereka tinggalkan demi bisa berlindung dari panas terika matahari dan guyuran hujan.
Kondisi ini bisa dilihat di pinggir kali di daerah Sei Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Setidaknya ada 25 rumah semi permanen terihat di tepi saluran air yang bermuara ke laut itu.
Mereka memanfaatkan tanah tersebut untuk membangun setapak rumah miniatur untuk dihuni sementara waktu.

Pada umumnya yang tinggal di pesisir kali berprofesi sebagai pemulung yang kesehariannya keliling mencari barang bekas di sekitar Jodoh, Nagoya, Baloi hingga ke Taman Kota.
Seorang penghuni bangunan semi permanen itu, Yitno mengaku sudah 6 bulan membangun rumah semi permanen ini.
Selain sebagai tempat beristirahat, bangunan semi permanen itu ia gunakan untuk menyimpan hasil memulungnya.
Pria 34 tahun ini membuat rumah di tepi kali karena menurutnya tidak ada lagi lahan kosong untuk membangun rumah.
"Di kawasan Jodoh tidak ada lahan lagi. Semuanya sudah dibangun, terpaksa memanfaatkan sejengkal tanah kosong ini untuk membangun," ujarnya kepada TribunBatam.id, Kamis (21/1/2021).
Apa yang disampaikan Yitno juga diaminkan rekannya yang lain, sebut saja Yatno.
Baca juga: Cerita Pekerja dari Ledakan Tabung Gas di Kedai Kopi Sei Jodoh, Selamat Berkat Rasa Mual
Baca juga: Tujuh Orang Dilaporkan Jadi Korban Ledakan Tabung Gas di Kedai Kopi Sei Jodoh Batam

Ia mengaku hanya sementara saja menempati bangunan semi permanen ini untuk sekedar bertahan hidup di Kota Batam.
Pantauan Tribun Batam.id, di depan gang masuk terlihat beberapa barang bekas seperti kardus, kaleng serta barang bekas lainnya ditumpuk di menjadi beberapa tumpukan.
Salah seorang warga setempat sedang mengikat dan merapikan kardus miliknya.