BATAM TERKINI

Kerasnya Hidup di Batam, Perantau Tinggal di Tepi Kali Pusat Kota Demi Bertahan Hidup

Kerasnya hidup di Batam. Sejumlah perantau terpaksa tinggal di tepi kali di pusat kota berjuluk kota industri ini demi bertahan hidup.

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
Kerasnya Hidup di Batam, Perantau Tinggal di Tepi Kali Pusat Kota Demi Bertahan Hidup. Foto bangunan semi permanen di tepi kali di Sei Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (21/1/2021). 

Kisah Sukses Perantau di Batam

Kisah Sukses Perantau di Batam Aismansyah, Kuliahkan Dua Anak dari Usaha Warung Makan.

Aismansyah merupakan satu di antaranya sekian banyak perantau yang sukses selama berada di Batam.

Pria berusia 66 tahun asal Pandeglang Banten ini sudah asam garam mengecap kerasnya hidup.

Sejak umur 7 tahun, bapak tiga anak ini sudah tinggal sebatang kara.

Perantau asal Pandeglang Banten, Aismansyah, Jumat (8/1/2021). Usaha warung makan yang dirintisnya sejak 2016, mampu membawa kedua anaknya mengenyam perguruan tinggi.
Perantau asal Pandeglang Banten, Aismansyah, Jumat (8/1/2021). Usaha warung makan yang dirintisnya sejak 2016, mampu membawa kedua anaknya mengenyam perguruan tinggi. (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Ibunya meninggal saat berumur 6 tahun sedang ayahnya meninggal saat ia 7 tahun.

Hidup sebatang kara membuat Aismansyah maka ia tidak pernah menempuh dunia pendidikan.

Sebelum merantau ke Batam, Aisman sempat bekerja di negeri jiran Malaysia.

Di sana apapun pekerjaan ia ambil, selagi itu halal.

Sebut saja pekerjaan kasar. Mulai dari tukang bangunan, petani sawit sampai pekerja di restoran pernah ia lakoni.

"Pokok campur sari lah," ujarnya sambil tersenyum saat ditemui TribunBatam.id, Jumat (8/1/2021).

Di Batam, ia pernah bekerja di peternakan katak di lahan seluas 43 Hektare di Batuaji.

Katak milik bosnya itu menurutnya akan diekspor ke Hongkong, Taiwan, Amerika dan China.

Batam Magnet Bagi Perantau, Sempat Pulang Habis, Pasutri ini Usaha Tambal Ban & Bensin. Foto Jamilah di usaha kecilnya di tepi jalan Sei Panas, Rabu (6/1/2021).
Batam Magnet Bagi Perantau, Sempat Pulang Habis, Pasutri ini Usaha Tambal Ban & Bensin. Foto Jamilah di usaha kecilnya di tepi jalan Sei Panas, Rabu (6/1/2021). (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

"Katak itu dijual dagingnya," sebutnya

Sayang, setelah 2 tahun bekerja ia terpaksa berhenti.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved