HUMAN INTEREST

Kegiatan Unik Pasien Covid-19 di RSKI Galang, Sarma: Kasih Makan Monyet Paling Berkesan

Sarma, mantan pasien Covid-19 di RSKI Galang terngiang pengalamannya selama menjalani karantina.Paling berkesan saat kasih makan monyet di sore hari

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id
Kegiatan unik pasien Covid-19 di RSKI Galang, Sarma: kasih makan monyet paling berkesan. Foto Sarma menghabiskan waktunya dengan membaca buku saat menjadi pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam, beberapa waktu lalu 

Ia merasa lega karena sudah dinyatakan negatif. Sebab awalnya, ia cukup kaget ketika divonis petugas Rumah sakit Elisabeth Baloi positif Covid.

Hal itu disampaikan petugas rumah sakit, dua hari setelah ia menjalani swab mandiri.

Jadi 6 hari sebelum melakukan Swab mandiri, Sarma mengalami demam tinggi. Selain itu tenggorokannya sakit hingga batuk kering.

Awalnya, Sarma berpikir jika ia hanya demam biasa, karena kecapekan dan kehujanan. Ia pun langsung mengonsumsi paracetamol dan antibiotik yang dibeli di salah satu apotek di Batam.

Dua hari kemudian, panasnya mulai turun. Namun batuk kering tetap berlanjut. Meski begitu, Sarma tetap memutuskan untuk berangkat kerja.

Keanehan terjadi saat ia hendak memakai hand sanitizer. Sarma tak mencium bau apa-apa. Bahkan saat menyemprot parfum, ia kembali merasakan hal yang sama.

"Jadi aku sempat ngomong, kenapa parfum nggak wangi. Terus teman aku yang duduk di pojok bilang, usdah wangi banget kok. Nah, kok aku nggak nyium bau apa-apa ya," tuturnya lagi.

Sadar ada hal yang tak beres dengan kondisinya, Sarma langsung menuju ruang kesehatan di kantornya.

Di sana, ia minta di-rapid test.

Hasil rapid yang keluar menyatakan Sarma non reaktif Covid. Namun hasil rapid test tak membuat Sarma puas. Ia kemudian berkonsultasi dengan dokter yang menangani Covid-19 di kantornya.

"Aku ceritakan semua gejala yang dirasa, dokter itu menyarankan agar aku swab, soalnya gejala yang aku rasa sudah mengarah ke Covid, apalagi karena kehilangan indera penciuman," katanya.

Lantaran sudah sore, Sarma pun menunda untuk melakukan swab hari itu. Ia memutuskan untuk swab esok harinya.

RS Elisabeth menjadi lokasi tujuan Sarma. Ia sengaja datang pagi hari agar bisa mendapat pelayanan cepat. Swab pun dilakukan petugas, dengan mengambil sampel lendir di hidung dan tenggorokan.

"Pulang dari rumah sakit, aku langsung isolasi mandiri. Aku takut menularkan ke yang lain. Dua hari hasil swab keluar dan dinyatakan positif. Aku diminta diam di rumah sampai ada panggilan," katanya.

Dua hari berlalu sejak dinyatakan positif, ternyata Sarma tak juga dihubungi tim gugus covid. Ia semakin bingung dan takut menularkan ke orang lain. Beberapa orang ia hubungi, namun hasilnya tetap nihil, ia tak juga dijemput.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved