CALON KAPOLRI

Alasan Jokowi Lantik Komjen Listyo Sigit Pada Rabu Pon, Dalam Hitungan Jawa Punya Makna Spesial

Pelantikan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis digelar di Istana Negara, Rabu (27/1/2021) mendatang.

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews/HO/Humas DPR RI
Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/HO/Humas DPR RI 

Dikutip dari Kompas.TV, Pon adalah salah satu dari lima hari pasaran Jawa, yaitu, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.

Pon berasal dari kata panyorote dino atau sinar yang menerangi hari.

Rabu Pon memiliki neptu berjumlah 14, sehingga dipercaya orang yang lahir pada weton ini memiliki sifat seperti rembulan, yakni bisa menjadi penerang dan menentramkan hati orang lain.

Sisi positifnya, orang yang berada di bawah naungan Rabu Pon selalu merencanakan tindakan dengan hati-hati, tidak mudah putus asa, dan terbuka terhadap peluang baru.

Sementara sisi negatif, identik dengan suka pamer.

Direktur Lembaga Cahaya Nusanatara (Yantra), Hangno Hartono, menuturkan weton Jawa menunjukkan hidup menurut orang Jawa bisa dihitung atau diukur, sebagaimana perhitungan dalam tradisi orang Cina.

Suratan manusia ditentukan oleh perhitungan yang berkaitan dengan keberadaan alam semesta.

“Misal, petani melihat panen dengan berpatokan pada bintang, demikian juga pelayaran,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).

Kepercayaan Jawa meyakini manusia bagian dari kosmos atau alam semesta, sehingga hal-hal yang terjadi di alam semesta bisa dihitung secara matematis.

Hangno mengatakan raja-raja di Jawa juga selalu memperhatikan perhitungan weton dalam mengambil keputusan besar.

Setiap kerajaan memiliki ahli nujum yang membantu raja membuat keputusan berdasarkan perhitungan.

Nujum yang dimaksud adalah ilmu perbintangan yang sangat kompleks, sehingga tidak hanya melihat rasi bintang, melainkan juga hal-hal lainnya yang ada di alam semesta.

Perhitungan weton juga bisa dipelajari orang awam karena sudah ada di primbon.

Salah satunya kitab betaljemur adammakna.

Hangno mengatakan dalam dunia wayang yang menjadi representasi kehidupan manusia, ahli nujum kerap digambarkan sebagai penasihat spritual.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved