REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN RENI
Terkuak Urutan Pembunuhan Reni di Tanjungpinang, Adegan Nomor 23-29, Total 36 Adegan
Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Ipda Sidiq Amin bilang, ada 36 adegan rekonstruksi yang diperagakan. Untuk pembunuhan Reni, nomor 23-29
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Ada sebanyak 36 adegan rekonstruksi yang diperagakan Hendra, tersangka kasus pencurian berujung tewasnya Reni di Tanjungpinang.
Hal itu disampaikan Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Ipda Sidiq Amin seusai rekonstruksi.
"Ada 36 adegan yang diperagakan. Dari mengambil obeng di bengkel dia berkerja, lalu masuk melalui jendela belakang rumah korban dengan menggunakan obeng tersebut," ujarnya, Senin (25/1/2021).
Disampaikannya, terjadi pembunuhan ada pada adegan 23 sampai 29.
"Cara pelaku membunuh dengan memiting leher korban. Karena korban melawan, pelaku langsung cekik," ucapnya.
Baca juga: Geram Lihat Pelaku, Keluarga Korban Pembunuhan Reni di Tanjungpinang Pukul Tersangka
Baca juga: Detik-detik Sebelum Reni Tewas, Pelaku Masuk lewat Jendela Rumah Korban
Saat terjadi pencurian berujung pembunuhan itu, korban sedang dalam keadaan tidur.
"Pelaku ini menginjak plastik dan membuat korban terbangun. Korban sempat minta tolong," sebutnya.
Sidiq menyampaikan, motif pembunuhan yang dilakukan Hendra terhadap Reni murni pencurian.
Ia mengatakan, untuk sementara ada 9 orang saksi.
"Motifnya real pencurian, karena ketahuan korban makanya ada perlawanan. Untuk saksi masih didalami, sementara baru ada 9 orang,"sebutnya.
Dapat Pukulan
Diberitakan, Hendra, tersangka kasus pencurian berujung tewasnya Reni (30) di Tanjungpinang, mendapat pukulan dari pihak keluarga korban.
Kejadian ini berlangsung seusai rekonstruksi tewasnya Reni digelar polisi, Senin (25/1/2021). Saat itu polisi hendak membawa tersangka kembali masuk ke dalam mobil polisi.
Tak disangka, dari arah belakang seorang pria berjaket hitam yang belakangan diketahui paman korban, langsung memukul tersangka.
Tak tinggal diam, polisi segera menenangkan paman korban dan membawanya menjauh dari tersangka.
Dimintai tanggapannya, paman korban bernama Muchtazar kesal lantaran keponakannya menjadi korban pembunuhan.
"Lihat mukanya saja saya kesal, makanya saya begitu. Manusiawilah semua orang pasti geram. Apalagi kayak begini kejadiannya," ujarnya.
Ia berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Hukum mati dia itu, harus setimpal dengan apa yang dialami keponakan saya itu. Enak saja dia mau hidup," katanya.
Ia pun mengenang keponakannya itu saat masih kecil, dan sering bersamanya.
"Dari kecil saya juga yang jaga, sampai hatilah kok dibuat kayak gini. Kasian keponakan saya itu, kerja keras buat hidupin anak-anaknya," ujarnya.
Detik-detik Sebelum Reni Tewas
Hendra, tersangka kasus pencurian berujung tewasnya Reni di Tanjungpinang, memperagakan detik-detik ia masuk ke rumah yang ditempati Reni, dalam rekonstruksi yang digelar Senin (25/1/2021).
Adegan dimulai saat tersangka mencongkel jendela berwarna hitam menggunakan obeng yang diambilnya dari bengkel mobil, tempatnya bekerja.
Setelah mencongkel jendela, tersangka juga membuka teralis jendela.
Selanjutnya, tersangka Hendra masuk ke dalam rumah berlantai dua itu dan mulai menaiki tangga, menuju kamar tidur korban.
Sebelum masuk ke kamar korban, terlihat pula tersangka mencoba membuka kamar lain.
Namun kamar itu dalam keadaan terkunci. Akhirnya, tersangka pindah ke kamar di sebelahnya.
Saat itu pintu kamar yang ditempati korban Reni terbuka sedikit.
Selanjutnya, tersangka masuk ke dalam kamar dan melakukan aksi pencurian.
Tak lama, korban tersadar dari tidurnya dan terjadi aksi perlawanan antara tersangka dan korban.
Adegan berikutnya, tak bisa disaksikan langsung oleh perwarta.
Dikarenakan kamar dalam keadaan kecil dan mengedepankan protokol kesehatan, hanya petugas berwajib saja yang bisa masuk ke dalam kamar.
Sebelumnya diberitakan, tersangka kasus pencurian berujung tewasnya Reni di Tanjungpinang menjadi pusat perhatian warga sekitar.
Seusai polisi menggelar apel sebelum rekonstruksi, polisi membawa tersangka ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sontak keberadaan tersangka memancing kegeraman sejumlah warga sekitar.
Ela, pedagang di lokasi sekitar langsung melontarkan ucapan dengan nada marah.
"Ini dia pelakunya. Tega kau ya bunuh orang Hendra, tak punya hati ko ya," ujarnya berteriak, Senin (25/1/2021).
Rekonstruksi digelar di sebuah rumah di jalan WR. Supratman, Kilometer 8, Kecamatan Tanjungpinang Timur sekitar pukul 10.19 Wib.
Tersangka mulai menunjukkan awal tindakan keji itu dari tempatnya bekerja di sebuah bengkel mobil yang berjarak hanya 10 meter dari TKP.
Di bengkel itu, tersangka terlebih dahulu mengambil sebuah obeng.
Setelah itu, mulai mendatangi rumah yang korban tinggali.
Terlihat puluhan aparat kepolisian berpakaian bebas dan seragam POLRI pun menjaga ketat jalannya rekonstruksi..
Kronologi Tewas
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan Reni, ibu empat anak yang ditemukan tewas di kamar sebuah rumah di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Selasa (12/1) menyita perhatian banyak pihak.
Tersangka berinsial E dibekuk tim gabungan jatanras Polda Kepri, Polresta Barelang termasuk Polres Tanjungpinang.
Ia ditangkap di kawasan Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (14/1) sekira pukul 22.00 WIB.
Fakta baru terus bermunculan setelah tersangka ini dibekuk polisi..
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Rio Reza Panindra menyampaikan peristiwa berujung tewasnya ibu empat anak di kamar sebuah rumah jalan WR Supratman, Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Menurutnya, tersangka tidak memiliki hubungan pertemanan ini sudah mengintai secara rinci kondisi rumah dan kebiasaan korban.

Tersangka mulai melancarkan aksinya Senin (11/01/2021) sekira pukul 03.00 WIB.
Ia masuk dari pintu depan yang memang kondisinya tidak terkunci.
Tersangka pun leluasa masuk kamar yang kondisinya tidak terkunci juga.
"Dia katanya lagi butuh uang, makanya sudah memang berniat mau mencuri. Sudah lama juga mengintai sebelum beraksi," ungkapnya Minggu (17/1/2021)..
Korban yang mau terlelap tidur pun, kaget mengetahui tersangka masuk tanpa izin.
Korban yang memang biasa meletakan pisau dapur di kamarnya menjadi rebutan dengan tersangka.
"Karena pelaku ini laki-laki dan tenaga lebih kuat berhasil dihalau pelaku. Jadi daerah itu bekas rebutan pisau.
Memang ada luka di tangan korban dan pelaku, saat rebutan itu," ungkapnya kembali.
Baca juga: 2 Pria Dibawa ke Polres Tanjungpinang, Curiga Rokok Mengandung Narkoba, Begini Nasibnya
Baca juga: Fakta Pembunuh Reni Dibekuk di Batam, Tersangka Utang di Warung, Cekik Korban Hingga Tewas

Setelah itu, pelaku membenturkan kepala korban ke dinding dan mencekik hingga tak bernyawa.
"Setelah itu, tersangka langsung mengambil handphone dan laptop korban. Tahu akan kejadian itu, dia langsung kabur ke Batam," ujarnya.
Terancam Hukuman Mati
Tersangka Pembunuhan Reni Dibekuk di Batam.
Tersangka berinisial E atau RS ini terancam hukuman mati.
Reni, ibu empat anak berumur 30 tahun ini ditemukan tewas dalam kamar di Jalan WR Supratman, Kilometer 8, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Selasa (12/1).
Tersangka E alias RS ditangkap tim gabungan unit Jatanras Polda Kepri, Jatanras Polresta Barelang dan Polres Tanjungpinang di kawasan Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (14/1) sekira pukul 22.00 WIB.
Direskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto mengungkap fakta lain dari tersangka pembunuh Reni ini.
Pria berstatus tersangka itu rupanya residivis kasus curanmor.

"Pelaku bebas tahun 2015. Yang bersangkutan itangkap oleh Polsek Batu Ampar karena kasus curanmor," ujar Arie saat konferensi pers di Polda Kepri, Jumat (15/1/2021).
Kasus Pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seorang wanita bernama Reni itu dilakukan oleh pelaku pada 12 Januari 2021 sekira pukul 02.30 WIB dini hari.
Lokasi Reni ditemukan tewas hanya berjarak 20 meter dari tempat tersangka bekerja.
"Pasal yang dipersangkakan adalah Pasal 340 dan atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal hukuman mati atau selama-lamanya 15 tahun penjara," ujarnya.
Saat konferesi Pers di Polda Kepri, tersangka E mengaku hanya berniat mengambil barang milik korban.
Uang hasil curian itu rencananya akan ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus modal pulang ke kampung halamannya di Provinsi Sumatra Utara.

"Hanya ambil barang, dan tidak ada perbuatan lainnya. Buat pulang kampung," jawab pelaku saat ditanyakan apakah melakukan perbuatan asusila terhadap pelaku.
Tersangka saat ini sudah dibawa ke Polres Tanjungpinang..
Kesaksian Warga Batam saat Penangkapan
Pembunuh Reni, ibu empat anak berumur 30 tahun yang tewas dalam kamar di Jalan WR Supratman, Kilometer 8, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Selasa (12/1) akhirnya dibekuk polisi.
Tersangka E alias RS ditangkap tim gabungan unit Jatanras Polda Kepri, Jatanras Polresta Barelang dan Polres Tanjungpinang di kawasan Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (14/1) sekira pukul 22.00 WIB.
Seorang saksi mata yang melihat proses penangkapan itu, Lisda menceritakan, jika ada 7 unit mobil saat penangkapan tersebut.
Wanita 42 tahun yang menjual makanan persis di samping lokasi penangkapan, sempat mendengar ada suara ribut-ribut dari sejumlah pria yang mengenakan kaos.
Ibu dua anak ini bahkan sama sekali tidak tahu jika yang tinggal dekatnya merupakan tersangka kasus pembunuhan yang sedang dicari polisi.

"Awalnya hanya satu mobil warna putih. Kemudian ada lagi 6 mobil lain.
Saat itu, saya mau tutup jualan. Terdengar juga ribut-ribut. Kira kawannya, rupanya polisi menangkap dia," ucapnya kepada TribunBatam.id, Jumat (15/1/2021).
Ia mengungkapkan, jika tersangka E diketahui baru tiga hari tinggal di kawasan Pasar Induk Jodoh.
Ia menempati rumah milik pasangan suami istri yang direkomendasikan oleh kawannya.
Menurut Lisda, polisi yang menangkap tersangka kasus pembunuhan itu sangat luar biasa.
Pasalnya, tidak ada warga yang tahu jika mereka bertetangga dengan seorang tersangka kasus pembunuhan.
"Saya tak kenal sama orang itu, cuman katanya dia sudah 3 hari di situ. mungkin karena pakai masker makanya tidak pernah lihat.
Setelah tahu siapa dia, kagetlah saya. Soalnya saya ada 2 orang anak yang selalu saya tinggal di rumah.

Takutnya dia macam-macam di rumah saya, tapi syukurlah dia sudah ditangkap," imbuhnya.
Pantauan Tribunbatam.id di lokasi penangkapan, suasananya sepi, hanya terdapat 3 orang yaitu Lisda dan kedua anaknya.
Tidak ada seorangpun di rumah yang menjadi lokasi penangkapan tersangka kasus pembunuhan wanita di Tanjungpinang itu.
Hanya Tiga Hari
Unit Jatanras Polda Kepri, Jatanras Polresta Barelang dan Jatanras polres Tanjungpinang berhasil mengamankan pelaku pembunuhan Reni (30).
Mereka hanya menangkap tersangka dalam waktu tiga hari sejak Penemuan mayat di Tanjungpinang itu.
Reni tewas di sebuah rumah di Jalan WR Supratman, Kilometer 8, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
"Barusan diamankan oleh tim gabungan," ujar Dirkrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, Kamis (14/1/2021) malam.
Arie mengatakan pelaku pembunuhan suah dibawa ke Polres Tanjungpinang.

"Sementara ini satu pelaku nanti kita kembangkan apakah ada keterlibatan pelaku lain," ujar Arie.
Untuk motifnya pembunuhan polisi masih melakukan pendalaman.
"Nanti ya kami sampaikan," ujarnya.
Arie menyebutkan pelaku diamankan di Batam, tepatnya di Pasar Jodoh sekira pukul 22.00 WIB.
Pria yang diamanakan oleh tim gabungan kepolisian itu diketahui berinisial E alias RS
Ditemukan sudah menjadi mayat
Sebelumnya wanita 30 tahun yang belakangan diketahui beranak empat ditemukan tewas.

Jasad Reni ditemukan warga di kamar sebuah rumah Jalan WR Supratman, Kilometer 8, Tanjungpinang Timur.
Warga menemukan jasad wanita itu di dalam kamar, Selasa (12/1/2021).
Di lokasi warga dan polisi juga melihat adanya bercak darah.
(TribunBatam.id/Endra Kaputra/Alamudin/Muhammad Ilham)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google