IMF Prediksi Ekonomi China Tumbuh 8,1 Persen di 2021, Sukses Tangani Covid-19
Meski dihantam pandemi Covid-19, ekonomi China akan tumbuh 8,1 persen di tahun 2021.
IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh 5,5 persen pada 2021, 0,3 poin persentase di atas perkiraan bulan Oktober.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian tahun ini akan kembali ke zona positif.
Prediksi pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%.
Airlangga menambahkan, kunci dari pertumbuhan positif di tahun ini adalah penanganan pandemi Covid-19 yang memang menjadi batu sandungan bagi laju perekonomian selama ini.
“Tentu berharap bahwa apa yang diupayakan oleh pemerintah untuk mengerem pandemi Covid-19 lewat pembatasan aktivitas ini bisa membuahkan hasil,” kata Airlangga, Selasa (26/1) via video conference.
Asesmen ini juga sejalan dengan outlook perekonomian Indonesia yang sudah diberikan oleh beberapa lembaga internasional, seperti Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,4% tahun ini.
Bahkan, Bank Dunia memberi rekomendasi untku mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia, seperti memprioritaskan kesehatan publik, monitoring dan melanjutkan bantuan kepada rumah tangga dan korporasi terutama masyarakat 40% terbawah, reformasi fiskal, dan reformasi struktural.
Kemudian, lembaga Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 4,0%.
Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 5,3%, prediksi Internasional Monetary Fund (IMF) sebesar 4,8%, dan prediksi lembaga lainnya di kisaran 4,0% hingga 6,1%.
Lebih lanjut, Airlangga meminta agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menekan angka penularan Covid-19. Pasalnya, hingga kini kasus penularan virus ini sudah membengkak.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memperbaiki fasilitas kesehatan dan ketersediaan ruang maupun kasur bagi penderita Covid-19.
“Apalagi saat ini kebijakan menteri kesehatan bahwa rumah sakit pemerintah, swasta, maupun BUMN diminta mengalokasikan 30% ruangannya untuk pasien Covid-19 sehingga kita punya kapasitas untuk penanganan Covid-19,” tandasnya. (kn)
baca berita terbaru di google news
Sumber: Kontan