IMF Prediksi Ekonomi China Tumbuh 8,1 Persen di 2021, Sukses Tangani Covid-19

Meski dihantam pandemi Covid-19, ekonomi China akan tumbuh 8,1 persen di tahun 2021.

Kompas.com
Ilustrasi bendera China. IMF memprediksi ekonomi China tumbuh 8,1 persen tahun 2021 

TRIBUNBATAM.id - Meski dihantam pandemi Covid-19, ekonomi China akan tumbuh 8,1 persen di tahun 2021.

Dana Moneter Internasional ( IMF) menilai, ekonomi China bakal berlari cepat karena dianggap berhasil menangani pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath pada konferensi pers virtual Selasa pagi (26/1).

Pada kuartal keempat 2020, China merupakan salah satu negarayang kembali ke tingkat proyeksi pertumbuhan ekonomi pra-pandemi.

Bahkan angkanya jauh di atas pertumbuhan ekonomi negara utama dunia lainnya.

"China sangat berhasil dalam mengatasi pandemi dan telah memainkan peran yang sangat penting untuk mengembalikan aktivitas jauh lebih cepat," kata Gopinath seperti dikutip Xinhua.

Baca juga: Bukti Joe Biden Sama Garangnya dengan Trump Soal CHINA, Pejabat AS Singgung Kebangkitan Xi Jinping

Baca juga: China Panas Kapal Induk dan 3 Kapal Perang AS ke Laut China Selatan, Beijing Dituduh Zalim ke Taiwan

"Ada dukungan kebijakan yang efektif yang diberikan baik dalam hal kebijakan fiskal dan kebijakan moneter," kata Gopinath. Ia menambahkan, ekspor China juga meningkat di lingkungan ini.

Malhar Nabar, Kepala Divisi di Departemen Riset IMF menambahkan, dukungan kebijakan China telah menjadi pendorong besar dari pemulihan ekonomi yang mengesankan pada tahun 2020.

"Dukungan belanja infrastruktur publik, dan juga dukungan yang diberikan kepada rumah tangga yang terkena dampak dan perusahaan, diperkuat dengan tindakan agresif oleh People's Bank of China untuk memberikan dukungan likuiditas dan memastikan bahwa pemberian kredit tetap kuat," kata Nabar.

Ke depan, IMF melihat, penyerahan bertahap ke aktivitas sektor swasta, dimulai dengan peningkatan dalam aktivitas investasi swasta.

"Itu sebenarnya sudah terlihat pada paruh kedua tahun lalu, dan kami berharap itu terus berlanjut."

Nabar menambahkan, China harus memastikan keseimbangan konsumsi swasta terus berlanjut.

Selain itu jaringan pengaman sosial diperkuat. 

Menurut pembaruan proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru, ekonomi China akan tumbuh 5,6% pada 2022.

Sementara ekonomi global akan tumbuh 4,2 persen pada tahun yang sama.

IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh 5,5 persen pada 2021, 0,3 poin persentase di atas perkiraan bulan Oktober.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian tahun ini akan kembali ke zona positif.

Prediksi pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%.

Airlangga menambahkan, kunci dari pertumbuhan positif di tahun ini adalah penanganan pandemi Covid-19 yang memang menjadi batu sandungan bagi laju perekonomian selama ini.

 
 “Tentu berharap bahwa apa yang diupayakan oleh pemerintah untuk mengerem pandemi Covid-19 lewat pembatasan aktivitas ini bisa membuahkan hasil,” kata Airlangga, Selasa (26/1) via video conference.

Asesmen ini juga sejalan dengan outlook perekonomian Indonesia yang sudah diberikan oleh beberapa lembaga internasional, seperti Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,4% tahun ini.

Bahkan, Bank Dunia memberi rekomendasi untku mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia, seperti memprioritaskan kesehatan publik, monitoring dan melanjutkan bantuan kepada rumah tangga dan korporasi terutama masyarakat 40% terbawah, reformasi fiskal, dan reformasi struktural.

Kemudian, lembaga Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 4,0%.

Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 5,3%, prediksi Internasional Monetary Fund (IMF) sebesar 4,8%, dan prediksi lembaga lainnya di kisaran 4,0% hingga 6,1%.

Lebih lanjut, Airlangga meminta agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menekan angka penularan Covid-19. Pasalnya, hingga kini kasus penularan virus ini sudah membengkak.

Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memperbaiki fasilitas kesehatan dan ketersediaan ruang maupun kasur bagi penderita Covid-19.

“Apalagi saat ini kebijakan menteri kesehatan bahwa rumah sakit pemerintah, swasta, maupun BUMN diminta mengalokasikan 30% ruangannya untuk pasien Covid-19 sehingga kita punya kapasitas untuk penanganan Covid-19,” tandasnya. (kn)

baca berita terbaru di google news

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved