IHSG Loyo 4 Hari Berturut-turut, Analis Sarankan Spekulan Melepas Saham: Efek Uang Panas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo empat hari beruntun dimulai sejak perdagangan Kamis (21/1/2021) pekan lalu hingga Selasa (26/1/2021)
TRIBUNBATAM.id - IHSG Loyo 4 Hari Berturut-turut, Analis Sarankan Spekulan Melepas Saham: Efek Uang Panas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo empat hari beruntun.
Dimulai sejak perdagangan Kamis (21/1/2021) pekan lalu, IHSG lesu di pasar spot.

Seperti yang terjadi pada perdagangan Selasa (26/1/2021), IHSG melemah 1,89 persen ke level 6.140,17.
Baca juga: Tips Sukses Bermain Saham ala Pio Hizkia Wehantouw, Jangan Mudah Tergoda Saham yang Melonjak
Baca juga: Jangan Pakai Sumber Dana Ini Untuk Main Saham atau Akan Menyesal
Baca juga: Sentimen Domestik Diprediksi Dongkrak IHSG, Saham-saham ini Patut Dicermati

Terdapat sejumlah sentimen yang dinilai memberatkan IHSG dalam empat hari terakhir.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengamini pelaku pasar merespons pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang.
Selain itu, kasus Covid-19 di Tanah Air resmi memecahkan angka 1 juta kasus.
Baca juga: Galeri Investasi Bursa Efek Panacea Hadir di Batam, Jadi Wadah Mengenal Dunia Saham
Baca juga: Bursa Efek Indonesia Bekali Wartawan dengan Ilmu Pasar Modal Lewat Worskhop
Baca juga: IHSG Bursa Efek Indonesia Tembus Level Tertinggi

"Selain itu, efek dari spekulan yang menggunakan uang panas untuk investasi saham,
saya rasa sudah waktunya mereka harus melepas saham-sahamnya itu," terang William dilansir dari Kontan.co.id, Selasa (26/1/2021) malam.
Selain itu, terdapat pula perkembangan kasus korupsi Asabri yang kembali membawa ketidakpastian di pasar.
Baca juga: Kartu AKSes untuk Mengurangi Resiko Bermain Saham
Baca juga: Ajak Mahasiswa Bermain Saham, Ini Gebrakan Indosat Ooredoo
Baca juga: dr Naek L Tobing Meninggal, Pakar Seksologi yang Hobi Bermain Saham
William memperkirakan IHSG akan mulai menutup gap kembali.

Sesuai histori teknikal, semua gap akan ditutup pada waktunya.
Gap pertama berada pada level 5.854, kemudian berada di level 5.823.
"Saya mengestimasikan ini menjadi target penurunan IHSG," imbuh Willliam.
Di momen koreksi saat ini, William mengatakan investor bisa melakukan cicil beli atau menunggu tren masuk masa jenuh di mana harga mulai tertahan.
Baca juga: IHSG Dibuka Melemah
Baca juga: IHSG Masih Tertekan
Baca juga: IHSG Pagi Ini Menghijau
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
SUMBER: KONTAN
(*)