Anggota Teroris ISIS Ada yang Gabung Dengan FPI, Hendak Bom Rumah Dinas Pejabat dan Polisi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan pihaknya akan mendalami hubungan FPI dengan organisasi Islamic Sta
Dari Bandara Soekarno-Hatta, 19 terduga teroris itu dibawa ke Rumah Tahanan Teroris, Cikeas, Bogor.
Seperti diketahui, sebanyak 26 terduga teroris tiba di Bandara Soekarno-Hatta lewat Terminal Kargo, Kamis (4/2/2021). Mereka tiba sekitar pukul 14.00 WIB dengan pengawalan ketat petugas Densus 99 Anto Teror Polri.
Menurut Rusdi, tujuh tersangka berasal dari Gorontalo. Mereka merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Rusdi menekankan bahwa kelompok JAD berafiliasi dengan ISIS.
"Untuk di Gorontalo, kelompok ini dikenal dengan Ikhwan Pohuwato, ini merupakan kelompok Jemaah Ansharut Daulah yang tentunya berafiliasi dengan ISIS," ujar Rusdi.
Ketujuh tersangka teroris itu sudah melatih bela diri, memanah, menembak menggunakan senapan angin, serta merakit bom.
Mereka disebutkan telah merencanakan aksi teror di markas polisi, rumah dinas polisi dan rumah dinas pejabat di Gorontalo.
Rusdi juga mengatakan bahwa 19 terduga kasus terorisme dari Makassar merupakan jaringan yang sama, yakni kelompok JAD.
Selain itu, Rusdi menyebut para tersangka kasus terorisme dari Makassar itu merupakan anggota FPI dan aktif mengikuti kegiatannya.
Para terduga teroris asal Makassar itu juga disebut berencana melakukan teror, karena mereka memiliki mental yang dipersiapkan untuk bom bunuh diri.
"Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan menggangu Kamtibmas di negeri ini, karena kelompk ini mempunyai mental untuk melakukan kegiatan bom bunuh diri," ujar Rusdi.
"Tentunya kelompok ini akan ditindaklanjuti oleh Densus 88 untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan aksi terorisme di Indonesia," ucapnya.
Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta Densus 88 Anti Teror mengawal ketat kedatangan 26 teroris tersebut. Para tersangka tiba menggunakan pesawat Lion Air PK-LGT, tipe Boeing 737-900ER.
Seluruh tersangka turun satu persatu dikawal ketat aparat Densus 88 Anti Teror. Terduga teroris itu ditutup matanya, tangan diborgol dan kaki dirantai.
Terlihat beberapa tersangka kesulitan menuruni tangga karena rantai yang menjerat kakinya itu. Satu persatu pula mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan dengan pengawasan ketat aparat bersenjata.
Rusdi mengatakan, dari 26 tersangka teroris itu tujuh di antaranya dari Gorontalo dan 19 lainnya dari Makassar. Sebanyak tiga orang dari kelompok Makassar merupakan wanita, selebihnya pria.