Bupati Intan Jaya Malah di Luar Daerah? Warganya Dibantai KKB, TNI Polri Bertaruh Nyawa Berperang
Bupati Intan Jaya, Papua, Natalis Tabuni dikabarkan tak berada di tempat saat aparat gabungan TNI Polri berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata
TRIBUNBATAM.id - Bupati Intan Jaya Malah di Luar Daerah? Warganya Dibantai KKB, TNI Polri Bertaruh Nyawa Berperang.
Bupati Intan Jaya, Papua, Natalis Tabuni dikabarkan tak berada di tempat.
Ia diduga berada di luar daerah saat aparat gabungan TNI Polri berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Seperti diketahui Intan Jaya jadi lokasi perang terbuka seperti yang dikobarkan KKB yang menantang TNI Polri.

Kamis (4/2/2021) pukul 05.50 WIT, prajurit Satgas Yonif 400 Raider menembak mati anggota KKB dalam kontak senjata di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kontak senjata terjadi saat Satgas Yonif 400 Raider melakukan pengejaran terhadap anggota KKB yang pada 22 Januari 2021 menyerang Pos TNI di Hitadipa.
• JENDERAL POLISI Ini Respons Tantangan Perang Terbuka KKB: Saya Pastikan TNI Polri Tak Takut
• KKB SEMAKIN BERANI, Tantang Perang Terbuka TNI-Polri, Ini Respons Wakapolda Papua
• TNI - POLRI Ditantang Perang Terbuka, KKB Papua Bikin Ulah Lagi, Wakapolda Langsung Respons Ini !

"Jadi tadi pada jam 05.50 WIT Satgas 400 Raider berhasil kontak tembak dengan KKB berjumlah 3 orang yang membawa satu pucuk senjata api," ujar Danrem 173/PVB, Brigjen Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.
Kejadian tersebut membuat seorang anggota KKB yang memegang senjata api tewas setelah berhasil ditembak oleh personel Satgas 400 raider.
Hanya saja senjata api miliknya tidak berhasil diamankan karena dibawa lari oleh 2 anggota KKB lainnya.
• KKB Papua Bakar Pesawat Komersil, Berawal Dari Perebutan Kursi Penumpang
• KKB Papua Tembak Mati Anggota TNI, Prada Agus Kurnia Gugur Dalam Baku Tembak
"Sementara satu anggota KKB meninggal dunia dengan barang bukti 1 HT dan HP,
kemudian senjatanya dibawa kawannya lari.

Kita masih berupaya melakukan pengejaran, kejadian di Titigi," kata Iwan.
Sebelumnya, KKB menembak mati warga sipil Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo, Sabtu (30/1/2021) sore.
Warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak KKB karena diduga sebagai mata-mata dari aparat keamanan TNI-Polri.
"Boni Bagau ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Undinus Kogoya karena dicurigai sebagai mata-mata aparat keamanan TNI Polri," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, melalui rilis, Senin (1/2/2021).
• Sedang Sholat Subuh, Prajurit TNI Tewas Ditembak KKB, Dalam 1 Hari 2 Prajurit Gugur di Papua
• Kronologi KKB Papua Tembak Mati 2 Prajurit TNI, Penembak Bidik dari Jarak 200 Meter
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu keluarga korban bernama Wilem Bagau melaporkannya kepada polisi.
Menindaklanjuti kasus tersebut, polisi melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh dan keluarga korban. Hasil dari pertemuan itu, korban dimakamkan di Kampung Agapa.

"Dari hasil pertemuan tersebut, orangtua korban bernama Gad Bagau meminta agar korban dikuburkan di Kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo," kata Kamal.
Kasus tersebut menambah panjang kasus kekerasan yang dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya.
Sebelumnya, dua prajurit TNI bernama Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani gugur dalam kontak senjata dengan KKB.
• KKB Papua Berulah Tebas Lengan Pengemudi Ojek hingga Tewas dan Tembak Anggota TNI
• Wakapolda Papua Diincar KKB, Rombongan Polisi yang antar Brigjen Pol Mathius D Fakhiri Ditembaki
Pratu Roy gugur setelah diberondong senjata KKB ketika berjaga di Pos TNI Titigi, Distrik Sugapa.
Sedangkan Pratu Dedy gugur saat melakukan pengejaran terhadap para pelaku di hutan yang terletak di antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa.
Pada Rabu (3/2/2021), sejumlah warga dari Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, mengungsi karena takut dengan aktivitas KKB.

Dandim 1705/Nabire Letkol Inf Benny Wahyudi membantah kabar yang menyebut anggota TNI memaksa warga Ndugusiga mengungsi.
"Kalau disebutkan ada massa yang meninggalkan rumah itu bukan TNI Polri yang minta.
Yang benar adalah anggota DPRD Intan Jaya, Benyamin Weya,
dia menyampaikan ke masyarakat bahwa situasi tidak aman kita tinggal dulu di tempat lain, itu di Kampung Ndugusiga," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
• Oniara Wonda Anggota KKB Paling Dicari Sejak 2011 Ditangkap, Pernah Tembaki Rombongan Tito Karnavian
• KKB Papua Kalang Kabut Digerebek Prajurit TNI-Polri, 1 Tewas dan 2 Orang Diamankan
Saat warganya dibantai KKB dan TNI/Polri bertaruh nyawa melindungi warga sipil di mana Bupati Intan Jaya?
Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni diduga belum pernah berada di kantor sejak 2021.
"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada yang di tempat.

Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020,
sampai sekarang belum kembali lagi," ujar Antara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/2/2021).
Antara mengaku kesulitan membina masyarakat karena tak ada dukungan dari pemerintah setempat.
Namun, Wayan memahami situasi keamanan yang kurang kondusif membuat Bupati Intan Jaya dan jajarannya enggan berada di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Yang bisa bertahan memang cuma kita saja, polisi dengan TNI,
karena faktor keamanan Pemdanya tidak ada," kata dia.
• Polisi Jelaskan Insiden 2 Pengemudi Ojek Ditembaki KKB Papua, Diberondong 7 Peluru
• Sosok Jendral Hendropriyono, Pernah Lawan KKB Kalimantan Hingga Jari Nyaris Putus
Namun Wayan memastikan, khusus di dalam Kota Sugapa, situasi cukup kondusif.
Masyarakat pun secara rutin tetap melakukan aktivitas sejak pagi hingga sore hari.
"Masyarakat seperti biasa saja, kalau hari pasar pada Selasa dan Jumat mereka tetap jualan hasil kebun," kata dia.

Untuk menjaga keamanan di Sugapa, Polres Intan Jaya dibantu 100 personel Brimob Polda Riau rutin melakukan patroli jalan kaki.
"Antisipasinya kita setiap hari patroli jalan kaki, ada BKO Brimob dari Polda Riau, ada 100 personel,
kita amankan wilayah kita di dalam kota saja, kadang kita bikin strong poin di pertigaan dan penempatan untuk mengantisipasi masyarakat yang mencurigakan," paparnya.
Sementara itu, Pastor Yustinus Rahangiar selaku pimpinan perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya saat dihubungi dari Jayapura mengungkapkan,
pelayanan publik di Intan Jaya terkendala karena kondisi keamanan yang tidak kondusif.
• Pasukan KKB Papua Pernah 3 Kali Kelabakan Hadapi Pasukan Elite TNI, Warga Tembagapura diSandera
Menurut dia, sejauh ini pelayanan pendidikan dan pemerintahan di Intan Jaya tidak berjalan baik.
"Masyarakat ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya.
Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak stabil dengan aksi-aksi penembakan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Intan Jaya Belkius Kelly Kabak mengaku tak bisa menjawab secara gamblang soal ketidakhadiran pejabat Pemkab Intan Jaya di kantor.

Namun, ia menyebut tidak kondusifnya situasi keamanan membuat pemerintahan tidak berjalan optimal.
"Bukan Pemdanya tidak ada di tempat,
tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif),
kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," kata dia.
Bukan kali ini saja Natalis Tabuni diberitakan berada di luar daerah.
Sebelumnya, dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020),
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni tidak berada di daerahnya Intan Jaya.
• TNI Gempur Markas KKB di Intan Jaya Papua, 1 Orang Kena Tembak
"Bupati supaya mengendalikan Intan Jaya itu, secara langsung.
Jangan dikendalikan dari luar.
Kabarnya beliaunya sendiri kan tidak di sana (Intan Jaya)," ujar Mahfud.
Pihaknya berencana akan mencari tahu keberadaan Natalis Tabuni yang dikabarkan sedang di luar Intan Jaya.
Ia meminta Natalis Tabuni tetap berada di Intan Jaya untuk mengkondusifkan wilayahnya langsung.
Terlepas dari itu, Mahfud MD memastikan situasi Intan Jaya saat ini sudah mulai aman dan terkendali.

"Di Intan Jaya, situasi aman, terkendali seperti biasa.
Aparat keamanan sudah berjalan seperti biasa," kata dia.
Namun Natalis Tabuni membantah mengendalikan pemerintahan dari luar daerah,
terutama pada saat terjadi konflik berdarah di Kabupaten Intan Jaya.
"Saya mau memberikan klarifikasi karena beredar berita miring bahwa saya mengendalikan pemerintahan dari luar daerah.
Ini sama sekali tidak benar.
• Satu Tenaga Medis Covid-19 Tewas jadi Korban Penembakan KKB Papua di Intan Jaya
Terus terang saya sesalkan sekali, karena saat kami sedang berupaya jatuh bangun berupaya mengendalikan situasi keamanan di Intan Jaya,
malah dapat berita seperti ini," kata Natalis, Kamis (1/10/2020).
Natalis mengaku meninggalkan daerah beberapa waktu lalu karena harus memenuhi undangan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara.
"Itu karena ada undangan dari Pak Menteri PAN-RB,
lalu karena situasi Covid juga terpaksa harus tertahan.

Kejadian penembakan Pendeta Yeremias di Hitadipa tanggal 19 September, tanggal 20 saya sudah langsung berada di Intan Jaya," tegasnya.
Natalis menyayangkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyampaikan bahwa dia tidak berada di Sugapa, Intan Jaya dan mengendalikan pemerintahan dari luar daerah.
"Terus terang saya kecewa juga karena Pak Menko Polhukam harusnya bertanya kepada kami terlebih dahulu,
sebelum membuat pernyataan yang tentu saja tidak benar," ungkap Natalis.
• Fakta-fakta Aksi Brutal KKB Papua Serang Anggota Brimob, Hadang Aparat hingga Berondong Peluru
• TNI Gempur Markas KKB di Intan Jaya Papua, 1 Orang Kena Tembak
• TNI Temukan Markas KKB Papua, Anggota KKB Bubar, Temukan Sejumlah Senjata Aktif
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Warganya Dibantai KKB, TNI/Polri Bertaruh Nyawa Hadapi KKB, Bupati Intan Jaya Malah di Luar Daerah
(kompas.com)