Dapat Bayaran Rp200 Juta Lebih, Sejumlah Wanita Thailand Mengandung Embrio Titipan
Sejumlah wanita Thailand yang terlibat dalam jaringan ini ditangkap di sebuah perusahaan yang menyamar sebagai perusahaan pembersih
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Wanita Thailand yang menjadi terlibat dalam jaringan ini melakukan perjalanan ke Kamboja untuk transfer embrio.
Wanita tersebut kemudian kemudian kembali ke Thailand di mana mereka tinggal sampai melahirkan, kata Kornchai.
Setelah lahir, bayi-bayi itu kemudian diberikan kepada orangtua mereka di luar negeri.
Investigasi diluncurkan setelah seorang wanita, diyakini sebagai ibu pengganti terlibat dalam jaringan ilegal tersebut.
Wanita itu melahirkan bayi prematur dengan berbagai masalah kesehatan termasuk pendarahan otak.
Penyelidik mengatakan mereka menemukan banyak wanita Thailand telah bepergian ke luar negeri untuk transfer embrio.
Para tersangka menghadapi dakwaan karena melanggar Perlindungan Anak Lahir oleh Teknologi Reproduksi Bantuan dalam Undang-Undang Ilmu Kedokteran dan Anti-Partisipasi dalam Kejahatan Terorganisir Transnasional.
Tahun lalu, jaringan ibu pengganti ilegal lainnya berhasil diungkap yang melibatkan sejumlah warga negara Thailand dan China, mereka kemudian ditangkap.
Jaringan itu diduga menggunakan wanita Thailand untuk mengandung bayi dari pasangan China.
Seorang dokter Thailand juga ditangkap dengan tuduhan perdagangan manusia. ( *)
.
.
.
