Babak Belur Kena Pandemi, Hotel Bintang 5 Dagang Nasi Bungkus, Cuma Rp 7.000 Seporsi

Babak belur kena pandemi, hotel bintang 5 dagang nasi bungkus, cuma Rp 7.000 seporsi.

Kompas.com
HOTEL - Babak belur kena pandemi, hotel bintang 5 dagang nasi bungkus, cuma Rp 7.000 seporsi. FOTO: Nasi bungkus yang dijual Hatten Hotel di Melaka, Malaysia, berharga Rp 7.000 per porsi. Hidangan bernama nasi bajet ini dijual oleh hotel bintang 5 tersebut untuk membantu keuangan yang anjlok akibat Movement Control Order (MCO), semacam PSBB di Indonesia.(FACEBOOK @melakamalacca) 

bahwa inisiatif ini diambil karena tidak ada tamu yang menginap dan restoran masih tutup.

"Selain mendatangkan pendapatan hotel yang terkena pandemi Covid-19,

penjualan nasi bajet juga diharapkan dapat memberikan kegembiraan bagi masyarakat yang terkena imbas pendapatan,

untuk mendapatkan makanan dengan harga yang lebih murah."

Ilustrasi PHK akibat Covid-19
Ilustrasi PHK akibat Covid-19 (Shutterstock/Blue Planet Studio)

"Kami mulai menjual nasi baje ini pada Jumat (5/2/2021) dan tanggapan yang diterima sangat menggembirakan,

0sekitar 500 orang datang setiap hari," terangnya kepada Bernama, Selasa (8/2/2021).

Badrol Hisham juga mengatakan, hidangan yang disajikan antara lain nasi putih dengan potongan ayam atau ikan serta beberapa sayuran.

"Ada juga lauk lainnya seperti ayam madu, ayam percik, dan kukis, tapi dijual terpisah."

"Kami menawarkan menu yang berbeda setiap hari sehingga pelanggan dapat menikmati hidangan yang bermacam-macam dan tidak pernah bosan dengan lauk yang sama setiap hari," lanjutnya.

Hotel Berdarah-darah karena Pandemi, Ramai Dijual di Situs Jual Beli, Harganya Mulai 26 Miliar

Dispar Kepri Klaim Angka Hunian Hotel Capai 50 Persen, Dampak Pandemi Covid-19

Sudah Awal Tahun, Tingkat Hunian Hotel di Batam Masih Rendah, Dampak Pandemi Covid-19

Hatten Hotel

Sang koki pun berujar, mereka buka mulai pukul 12 siang sampai 8 malam setiap hari.

Ia mengungkapkan, Hatten Hotel akan tetap berjualan nasi bajet setiap hari selama sebulan,

dan tindakan selanjutnya akan diputuskan menyesuaikan perkembangan MCO.

Seorang pelanggan yang menyebut namanya Azlin (22) mengaku sangat senang dengan adanya nasi bajet,

karena pekerjaannya sebagai pramuniaga di toko dekat hotel membuat bujet makannya terbatas.

"Karena Banda Hilir adalah area fokus publik,

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved