Begini Cara Mengatasi Migrain yang Diakibatkan karena Stres

Stres juga dapat terwujud secara fisik dan menyebabkan gejala seperti sakit perut atau nyeri dada

freepik
ilustrasi migrain akibat stres (Freepik) 

Stres yang tinggi menyebabkan peningkatan kadar kortisol.

Terdapat hubungan terbalik antara serotonin dan kortisol, artinya kortisol dapat menurunkan produksi serotonin.

Kadar serotonin yang rendah dikaitkan dengan migrain - jadi masuk akal jika peningkatan produksi kortisol karena stres dan penurunan kadar serotonin akan menyebabkan migrain.

Selain stres itu sendiri, relaksasi setelah periode stres tinggi juga bisa menjadi pemicu migrain.

Bilchik mengatakan kondisi itu dikenal sebagai efek "mengecewakan".

Temuan dalam studi kecil tahun 2014 menunjukkan bahwa efek relaksasi setelah stres sebenarnya lebih mungkin memicu migrain daripada stres akut itu sendiri.

Gejala migrain stres

Gejala migrain stres sama dengan migrain lainnya, namun Anda mungkin perlu memperhatikan beberapa gejala fisik stres lainnya terlebih dahulu, seperti sakit perut, ketegangan otot, dan kelelahan.

Anda mungkin juga merasa stres secara mental, gelisah, atau cemas.

Selain itu, ada beberapa tahap migrain.

Tahap pertama adalah prodrome, yang menurut Bilchik dapat dimulai beberapa hari hingga beberapa jam sebelum migrain.

Gejala Prodrome meliputi:

- Mudah marah

- Kelelahan

- Otot kaku

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved