Remaja Rudapaksa Janda di Batam, Polisi Tunggu Kedatangan Korban dari Kampung untuk Visum
Kapolsek Sagulung AKP Yusriadi Yusuf bilang, saat ini pihaknya menunggu korban datang dari kampung untuk diambil visum terkait kasus pemerkosaan
"Saya dicekik, tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya bisa menangis," kata RS (35) korban pemerkosaan di Batam.
Rs mengaku baru tiga hari di Batam dan Hari adalah kawan dia.
"Saya sebenarnya pas hari kejadiaan Minggu (31/1/2021) itu, hendak pulang ke Lampung," kata Rs.
Namun H kawan Rs, sedang pergi untuk mengambil uang.
"Saat itu RC datang ke kamar kos. Dia mau cari Hari (kawan saya itu,red). Tapi saya bilang Harinya lagi pergi. Jadi RC menunggu di Kamar kos. Kebetulan H juga lama pulang," kata Rs.
• Dokter Tunggu Hasil Swab Jenazah Korban Pembunuhan di Batam untuk Autopsi, Suami Bunuh Istri
Selama dua jam menunggu di Kamar Kos, RS dan Rc awalnya masih bercerita panjang lebar.
"Saya tidak tahulah entah setan apa yang merasukinya, dia langsung mendekap dan mencekik saya," kata Rs.
Dengan suara lirih Rs, mengatakan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa saat Rc mendekap dan mencekiknya.
"Saya hanya bisa menangis dan pasrah," katanya dengan suara lirih.
Rs, mengatakan Rc, melancarkan aksinya seperti yang kerasukan.
"Saya hanya bisa menangis," katanya.
Yang mirisnya lagi, setelah Rc, selesai melaksanakan aksi bejatnya, dengan santai Rc berkemas dan keluar dari kamar kos RS.
"Dia pergi begitu saja seperti tidak punya salah dan dosa. Saya hanya bisa menangis," katanya lagi.
Rs mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena dirinya juga baru tiga hari di Batam dan rencana akan pulang ke Kampung halamannya.
"Saya sore itu mau pulang, memang menunggu H untuk mengantar saya ke Bandara," kata Rs.