Rusak Akibat Banjir di Bintan, Jembatan Gesek - Tirta Madu Masih Diperbaiki

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Jembatan yang menghubungkan jalur Gesek ke Tirta Madu Km 20 di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan hingga kini masih belum bisa dilewati.

Ini karena jembatan yang rusak akibat Banjir di Bintan pada Awal Tahun 2021 itu masih dalam proses perbaikan.

Struktur jembatan dengan material besi sebagai alas jembatan terlihat sedang dalam pengerjaan.

Sementara pondasinya tidak lagi menggunakan kayu.

Melainkan langsung dicor menggunakan besi dengan rangka besi yang di rangkai di samping bekas jalur jembatan yang ambruk.

"Jembatan yang direncanakan menggunakan pondasi kayu kemarin itu tak jadi dibuat.

Saat ini dibuat pakai pondasi cor dan menggunakan besi ini untuk alasnya," ucap seorang pekerja di lokasi, Rabu (10/2/2021).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Bintan, Heri Wahyu menuturkan bahwa proses pengerjaan pembangunan jembatan di Gesek tersebut merupakan kewenangan Pemrov Kepri.

Sementara seorang warga Gesek, Riko berharap proses pembuatan jembatan yang menghubungkan gesek ke Tirta madu tersebut segera diselesaikan.

"Kita berharap jembatan ini segera diselesaikan.Jadi tak payah lagi harus dari pinang kalau mau ke daerah Tirta Madu dan Kijang," sebutnya.

Dampak Banjir di Bintan

Banjir yang melanda wilayah Bintan membuat sejumlah infrastruktur publik mengalami kerusakan.

Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Ramlah menuturkan, sejumlah infrastruktur publik yang mengalami kerusakan, seperti jalan dan jembatan di beberapa lokasi.

Di antaranya jembatan penghubung di Gesek via Tirta Madu, jalan menuju kawasan Trikora dan Desa Malang Rapat, jalan penghubung di Kampung Rekoh, Desa Penaga dan jembatan Pengudang dan Kecamatan Teluk Sebong.

• Daftar 13 Sekolah Dasar Terkena Dampak Banjir di Bintan, Kadisdik: untuk SMP Tak Ada

• Atasi Banjir di Bintan Utara, Pemkab Bakal Bangun Saluran Drainase dan Kolam Retensi

"Saat ini kami masih terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan untuk memastikan situasi dan kondisi dari masyarakat tetap aman," ucapnya, Selasa (12/1/2021).

Ia melanjutkan, bencana banjir yang terjadi juga menerjang tiga desa di Kecamatan Tambelan. Akibatnya rumah warga ikut terdampak.

"Tiga desa di Kecamatan Tambelan terdampak, yaitu Desa Kampung Hilir, Desa Kampung Melayu, dan Desa Batu Lepuk. Saat ini, keseluruhannya masih kita data," terangnya.

Sementara itu, Bupati Bintan, Apri Sujadi menambahkan, banjir akibat hujan deras kembali merendam sejumlah wilayah di Bintan.

Dari data BPBD, banjir kembali menerjang sejumlah kecamatan.

"BPBD, Dinsos dan unsur kecamatan saat ini terus bergerak dan berkoordinasi untuk melakukan evakuasi di lapangan bersama TNI dan Polri," ucap Apri Sujadi.

Menurutnya, di beberapa lokasi terdampak juga telah dibangun posko dan dapur umum untuk masyarakat terdampak banjir.

"Kita juga sudah arahkan tiap kecamatan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir di tiap kecamatan di Bintan," tutupnya.

Jembatan Tirta Madu-Gesek Putus

Diberitakan, banjir di Bintan merusak jembatan yang menghubungkan akses menuju Tirta Madu menuju Gesek Km 20, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Kondisi Jembatan Tirta Madu - Gesek yang rusak itu diketahui akibat banjir yang disebabkan hujan deras yang turun di Kabupaten Bintan selama dua hari sejak Sabtu (9/1).

Pantauan TribunBatam.id, jembatan yang menuju jalan Toapaya menuju ke Bintan Timur maupun sebaliknya hilang diduga terbawa arus kencang.

Jembatan dengan lebar 8 meter lebih dan panjang sekitar 2 meteran itu hanya menyisakan 2 tiang pembatas saja.

Posisi tiang itu berada di arah ke Gesek sedangkan yang ke arah Tirta Madu hilang terbawa arus bersama lantai dan pagarnya.

Apabila dilihat sudah seperti parit yang besar karena jembatannya sudah tidak ada lagi.

"Jembatan itu sudah tidak ada dari Minggu (10/1) kemarin ketika saya mau balik ke Gesek dari Sei Lekop.

Begitu tiba di jalan Tirta Madu, tepatnya di Km 20, jembatannya sudah tidak ada," ujar seorang warga yang melintas, Ita, Senin (11/1/2021).

Dampak jembatan yang rusak itu pun merugikan warga.

Jembatan ini diketahui menjadi akses utama dari Kijang ke Gesek termasuk jalan lintas barat.

Selain harus menutup sementara akses jalan menuju jembatan, warga yang ingin sampai ke Gesek harus memutar jauh melewati Tanjungpinang.

Banyak juga warga yang tidak mengetahui jika kondisi jembatan tersebut rusak.

"Semoga segera diperbaiki, apa dibuat jembatan darurat dulu dari kayu.

Sebab kalau mau ke Gesek, harus memutar jauh ke Tanjungpinang dulu.

Kalau ada jembatan ini, Kecamatan Toapaya dan Kecamata Bintan Timur bisa terhubung," sebut Rian warga lainnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google