Presiden China Xi Jinping Melunak, Konfrontasi dengan Amerika Serikat Jadi Bencana Besar
Di tengah ketegangan Amerika Serikat dengan China, Presiden AS Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping.
Ini merupakan obrolan pertama kedua pemimpin negara sejak Biden berkantor di Gedung Putih bulan Januari lalu.
Dilansir dari Reuters, dalam obrolannya dengan Biden, Xi menegaskan bahwa kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang bisa diambil demi mencapai keamanan dunia.
Ia juga menyebut kedua negara perlu mengelola perselisihan dengan cara yang konstruktif,
Dalam obrolan singkatnya, Xi berulang kali mendorong upaya dialog antara kedua negara untuk bisa lebih memahami kepentingan nasional satu sama lain dan menghindari kesalahpahaman.
Lebih lanjut, Xi secara pribadi meminta Biden untuk lebih berhati-hati dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan Taiwan, Hong Kong, dan Xinjiang, karena semua masalah tersebut berkaitan langsung dengan kedaulatan dan integritas teritorial China.
Kapal Perang Berpapasan
Ketegangan di Laut China Selatan mencapai titik yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pasalnya, pasukan Angkatan Laut AS beberapa kali tampak berpapasan dengan militer Beijing di Laut China Selatan.
Melansir Express.co.uk, Laksamana Muda James Kirk, komandan USS Nimitz yang melakukan latihan di wilayah tersebut pada hari Selasa bersama USS Theodore Roosevelt, mengatakan, "Kami telah melihat perluasan kemampuan militer mereka."
Kirk berbicara selama panggilan video kepada wartawan bersama Laksamana Muda Doug Verissimo, komandan Theodore Roosevelt, menurut Financial Times.
“Kami telah melihat perluasan kemampuan militer mereka; jumlah pesawat yang lebih banyak, jumlah kapal yang lebih banyak digunakan setiap hari. Jadi kapasitasnya jelas meningkat. Saya tidak akan menyimpulkan apa maksud mereka ... (tetapi) jumlah kekuatan yang kami lihat di semua domain telah meningkat secara signifikan," papar Kirk seperti yang dilansir dari Express.co.uk.
China dan AS mengirim pesawat militer ke sudut barat daya pertahanan udara Taiwan dua minggu lalu, setelah jet China melakukan "serangan rudal simulasi" terhadap kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt.
Sebelas jet tempur militer China, termasuk pembom H-6, terbang ke daerah itu saat kapal melintas.
Militer AS menuduh China mengganggu stabilitas dan perilaku agresif sehubungan dengan insiden tersebut.
Meski demikian, mereka menegaskan tidak ada personel mereka dalam bahaya.