Remaja 16 Tahun Bacok 3 Kerabatnya Dengan Pisau, Polisi Dalami Motif Pelaku

Akibat perbuatannya, remaja putus sekolah kelas 2 SMP, itu kini ditahan dan masih menjalani pemeriksaan di Polres Blitar Kota, Minggu (14/2/2021).

Editor: Eko Setiawan
ilustrasi
pembacokan, Remaja 16 Tahun Bacok 3 Kerabatnya Dengan Pisau, Polisi Dalami Motif Pelaku 

TRIBUNBATAM.id |Blitar - Seorang remaja mengamuk dan membacok tiga orang kerabat dekatnya.

Diketahui, tiga korban masih mempunyai hubungan kekeluargaan dengan pelaku.

Pelaku merupakan pekerja penjaga kandang ayam milik salah satu orang tua korban.

Sejauh ini, pelaku sudah diamankan polisi dan masih dalam pemeriksaan.

Baca juga: Video Baku Tembak KKB dan TNI Polri, Anggota TNI Dikepung, Namun Sukses Taklukan Kondisi

Baca juga: Menuju Imlek, Yamaha Kepri Siap Bagikan Angpau Pada Konsumen. Ini Syaratnya

Baca juga: Mau Belajar di Turki S1 hingga S2? Ikuti Beasiswa 2021 dan Cek Segera

Seorang ABG berinisial RAW (16), warga Dusun Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, mengamuk.

Ia melakukan penganiayaan terhadap tiga perempuan, yang diketahui masih punya hubungan kerabat.

Lokasi kejadian di kandang ayam milik Widodo di Desa Sumberasri, Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu (13/2/2021).

Akibat perbuatannya, remaja putus sekolah kelas 2 SMP, itu kini ditahan dan masih menjalani pemeriksaan di Polres Blitar Kota, Minggu (14/2/2021).

Para korban, yaitu AWR (25), warga Desa Sumberasri, Nglegok, Kabupaten Blitar.

AWR merupakan anak dari si pemilik kandang ayam. Ia mengalami luka di kepala bagian belakang dan tangan kanan kiri robek.

Seorang remaja, RAW (16), warga Dusun Salam, Desa Kedawung, Nglegok, Kabupaten Blitar, mengamuk menganiaya tiga perempuan yang masih kerabatnya. 

Lalu, SBV (12), warga Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar.

SBV mengalami di bagian jari tangan kanan robek.

Korban lainnya, T (17), warga Srengat, Kabupaten Blitar, yang mengalami luka di pipi kiri dan telinga kiri robek.

"Pelaku dan para korban ini masih saudara. Pelaku kerja di kandang ayam milik salah satu orangtua korban," kata Kapolsek Nglegok, AKP Lahuri, Minggu (14/2/2021).

Lahuri mengatakan, saat kejadian pelaku sedang bekerja di kandang ayam milik orang tua AWR, seorang korban.

Sementara ketiga korban sedang menonton televisi di rumah pemilik kandang ayam.

Pelaku sempat mendatangi korban yang sedang menonton televisi.

Pelaku memanggil SBV, seorang korban, untuk ke belakang (kandang ayam).

Ng Ghim Hong, peranta penyeludup rokok dijatuhi hukuman 4 tahun penjara serta denda sebesar S$ 34 juta dollar Jumat (2/1/2019).
Ng Ghim Hong, peranta penyeludup rokok dijatuhi hukuman 4 tahun penjara serta denda sebesar S$ 34 juta dollar Jumat (2/1/2019). (Today Online)

Tapi SBV menolak karena sedang main game.

SBV meminta korban lain, T, untuk ke belakang mengikuti pelaku.

Tak lama kemudian, pelaku mendatangi SBV lagi sambil bilang T jatuh terpeleset.

SBV kemudian pergi ke kandang ayam dan pelaku langsung membacoknya.

SBV lari minta tolong. AWR yang berada di ruang tamu keluar hendak menolong SBV.

ilustrasi penjara
ilustrasi penjara (shutterstock)

Pelaku juga hendak menyerang AWR. Akhirnya, AWR lari ke depan rumah minta tolong ke warga.

"Korban T, yang kata pelaku terpeleset, ternyata sudah dianiaya lebih dulu oleh pelaku," ujar Lahuri.

Dikatakan Lahuri, kasus penganiayaan tersebut dilimpahkan ke Satreskrim Polres Blitar Kota, sebab status pelaku masih di bawah umur.

"Kasusnya ditangani Polres Blitar Kota. Kami juga belum tahu motif pelaku menganiaya para korban," ungkapnya.

Dalami motif pelaku

Satreskrim Polres Blitar Kota masih mendalami motif remaja Nglegok yang melakukan penganiayaan tiga perempuan masih saudaranya sendiri. 

"Masih kami dalami pemicunya, apakah pelaku ngamuk atau hal lain masih kami cari," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Ardi Purboyo, Minggu (14/2/2021).

Ardi mengatakan hasil pemeriksaan sementara, pelaku dalam kondisi sadar saat melakukan penganiayaan kepada para korban. 

Sita sebilah sabit

"Pelaku dalam kondisi sadar saat melakukan aksinya. Barang bukti yang kami sita sebilah sabit," ujar Ardi. 

Dikatakannya, terkait hubungan pelaku dan para korban yang informasinya masih saudara juga masih didalami, termasuk status pelaku yang informasinya masih di bawah umur juga masih dalam penelusuran polisi. 

Menurutnya, polisi juga belum meminta keterangan kepada korban dan keluarganya. 

Namun, kondisi korban dan keluarga masih panik pascaperistiwa penganiayaan. 

"Informasinya masih saudara dan status pelaku masih di bawah umur. Tapi, kami perlu mendalami dengan bukti-bukti. Untuk itu, pelaku didampingi orangtua dan pengacara," kata Ardi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang ABG di Blitar Mengamuk , Tiga Saudara Perempuannya Jadi Korban, Polisi Sita Sebilah Sabit

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved